Apa ini Friendzone?

By: Nurul Prayoga Abdillah on 10:19

Share it Please

Tweet

Ternyata teori tentang “ke-GR-an” itu ada. Seperti yang gue rasakan saat ini. Gue adalah type orang yang enggak pernah jatuh cinta pada pandangan pertama. Kalo gue suka dengan orang, gue perlu waktu dulu. Mungkin setelah dua atau tiga kali bertemu, gue baru bisa suka. Hal itu yang sedang gue rasakan.

Gue sedang suka dengan seorang cewek. Awalnya gue ngerasa biasa ajah. Malah nganggep dia itu sebagai kakak tingkat gue karna penampilannya yang dewasa. Semakin sering kita bertemu, semakin gue kepikiran tentang dia. Ketika pikiran gue kosong, dia suka terlintas dipikiran gue. Makin kesini, itu makin sering terjadi.

         Kita sering SMS-an, teleponan, dan ngobrol di kampus. Gue ngerasa pas banget sama dia. Gue nyaman banget. Dari sekian cewek yang gue gebet, dia yang paling bikin gue nyaman. Gue yakin bisa menjadi diri sendiri kalo sama dia. Enggak seperti dengan orang laen, mereka membuat gue menjadi diri gue yang laen.

Perasaan suka gue semakin membesar. Tiap gue selesai berkomunikasi dengan dia, pasti rasa suka gue ke dia semakin meningkat. Sampai suatu gue bertekad untuk nembak dia, karna gue yakin dia juga suka dengan gue. Gue bisa berasumsi demikian karna dia ngasih respon ke gue. Contohnya SMS yang gue kirim selalu dia bales. Sekalipun SMS enggak penting kayak ucapan-ucapan selamat malam. Kalo dia enggak suka, mungkin dia enggak akan begitu peduli dengan SMS dari gue. Mungkin tiap SMS ucapan selamat malam dari gue enggak dia bales. Dia juga sering meminta pendapat gue tentang berbagai hal, contohnya dulu dia pernah bertanya apa yang sebenarnya cowok lakukan kalo enggak ngebalas SMS ceweknya., dia juga bertanya-tanya tentang hubungan jarak jauh. Dia bilang bahwa temannya sedang LDR, jadi dia minta pendapat gue untuk temannya itu. Ya tentu gue menjawab dengan senang hati. Kalo emang dia enggak suka dengan gue, ngapain dia minta pendapat ke gue. Lalu, dia selalu bersedia tiap gue antar pulang. Enggak pernah menolak. Dia juga pernah bilang bahwa dia ngerasa enak kalo bertanya sama gue. Ya gue berpikir itu artinya dia nyaman kan sama gue.

Di suatu malam, gue SMS-an dengan dia. Tanpa sebab yang jelas, dia mengirim SMS smilies cemberut kek gini :-(. Dia bilang dia kangen seseorang. Dengan santainya gue bales,

“Siapa? :-)” Gue berpikir bahwa orang yang dia kangenin adalah temannya, karna dia adalah orang yang supel. Punya banyak teman. Mungkin itu teman SMA-nya. Tapi SMS balesan yang gue terima malah seperti ini,

“X boyfriend :-(“

Trak, suara retak hati gue. Ternyata dia kangen dengan mantannya. Ngebaca itu, gue berasa lemes. Gue buntu. Yang bisa gue lakuin cuma menghirup napas dalam-dalam, lalu menghembuskannya. Ini rasanya jleb banget. Di saat rasa suka gue ke dia semakin membesar. Di saat rasa suka gue perlahan berubah menjadi rasa sayang. Di saat rasa suka gue menjadi rasa pengin ngejaga dia, ngedampingin dia, ngerubah diri buat ngimbangin pribadinya, tapi gue malah dihadapkan dengan kenyataan bahwa DIA BELUM BISA MOVE ON DARI MANTANNYA!!!

Selanjutnya dia cerita bahwa dia LDR-an dengan mantannya. Dan akhirnya mereka putus karna kurang percaya satu sama lain.

“Aku LDR sma dia, Ga. Lumayan lama sampai kita akhirnya putus karna kurang percaya satu sama lain. Dy mantan terlama, dy yng paling ngerti gmna aq.”

Gue coba menguatkan diri membaca SMS darinya. Rasanya sakit memang mendengarkan orang yang kita sukai memuji cowok lain. Walaupun nyesek, tapi gue pengen tetep berbuat yang terbaik. Gue harus menenangkan dia. Ya, gue harus bisa ngebantu dia ngelupain mantannya.

“Mending kmu buka hati, jgn trpaku terus sma dia, karna itu gk enak bgt. LDR emang gk gmpang. Ujian utamany ya kepercayaan dan kmunikasi.  Kn ada aku yg nemenin km, emang itu gk ckup ya :-)” itu yang gue katakan lewat SMS. Di akhir SMS gue memang ada smilies senyum, tapi di hati gue enggak.

 Gue jadi bertanya-tanya deh. Sebenernya arti kedekatan kita selama ini tu apa sih? Maksud dari kata-kata dia bahwa dia senang kalo ngobrol sama gue tuh apa?  Apa gue terlalu cepat mengambil kesimpulan bahwa dia suka sama gue? Apa gue cuma ke-GR-an doang? Gue jadi kepikiran istilah friendszone dari @landakgaul. Keadaan dimana kedekatan dan kenyamanan dengan lawan jenis yang itu semua enggak lebih dari sekedar teman. Hm, apakah gue sekarang berada di friendzone-nya dia?