Judul postingan
kali ini keren yah? Kesannya puitis abis. Seolah-olah gue bakal menuliskan
kata-kata mutiara yang bikin pembacanya migren karna gagal paham apa maksud
dari tulisannya. Atau membuat pembacanya ejakulasi dini karna gagal membayangkan
setting yang terjadi di puisi tersebut, sehingga mereka membayangkan yang
enggak-enggak. Contohnya seperti kata-kata puitis berikut yang dilematis abis,
karna susah ditebak apa maksudnya:
“Kulari ke hutan kemudian menyanyiku...
Kulari ke pantai kemudian teriakku...
Kulari ke
jamban kemudian mengedenku...”
Sebenarnya tulisan
gue ini akan jauh dari kata-kata puitis. Bahkan cenderung berantakan dan enggak
teratur. Ini adalah sebuah pelajaran untuk kalian supaya enggak tertipu dengan
judul yang menarik, menggelitik, atau enerjik seperti di atas. Sama hal nya
dengan kehidupan sehari-hari. Kalian juga jangan sampai tertipu oleh wajah yang
terlihat cantik karna ditutupi bedak tebal. Mungkin saja sebenarnya wajahnya
bolong-bolong kayak aspal jalur pantura. Atau mungkin saja dibalik wajahnya yang
cantik, ternyata dia mafia penjual batagor berformalin. Hati-hati!
Baiklah,
sejujurnya tulisan gue ini ada kaitannya dengan “kertas” dan “kecil.” Kertas
adalah benda yang enggak pernah lepas dari hidup kita. Dari mulai lahir sampai
meninggal, semua orang pasti pernah menyentuh, melipat, atau mengrepe-grepe
kertas. Gue sendiri sering banget melipat-lipat kertas. Salah satunya kertas
yang bergambar wajah mantan gebetan dulu. Gue lipat-lipat kertas itu sampai
kecil, lalu gue selipkan di kaki meja, untuk mengganjel meja agar tuh meja
tetap berdiri kokoh tanpa bergoyang-goyang. Memang, idealnya kertas bergambar
wajah mantan itu dibakar, tapi gue memilih untuk hal yang lebih bermanfaat,
sekalipun sekedar jadi pijakan kaki meja. Ini mengandung filosofi tersendiri,
bahwa mantan itu harusnya dijadikan pijakan kaki kita, supaya kita bisa meraih
percintaan yang lebih gemilang di kemudian hari. Uhuk.
Kata “Kecil.” Saat
kecil dulu, imajenasi kita sangat hebat. Bahkan mengalahkan daya hayal para
orang dewasa. Saat kecil kita menghayal enggak tanggung-tanggung. Semisal saat
kita menghayal menjadi ninja, kita enggak segan-segan beraksi seperti ninja
dengan menggunakan topeng dan sebagainya. Saat menghayal menirukan tokoh kartun
di tivi, maka enggak segan-segan kita beraksi persis seperti tokoh kartun
tersebut. Beda banget dengan cara orang dewasa saat menghayal, palingan mereka
cuma senyum-senyum, ketawa kecil, atau terasa basah di selangkangan saat mereka
menghayal. Mungkin saat menghayal, dia pipis di celana, jadi celananya basah.
Hayalan masa kecil
itu lah yang membuat gue pribadi, menjadi kreatif dengan berbagai hal yang gue
temui. Salah satunya kertas. Saat kecil, gue gemar melipat-lipat kertas
sehingga membentuk berbagai benda yang gaul dan keren. Itu semua diakibatkan
oleh khayalan gue meniru-niru kartun di tivi. Nah jadi, gue mau mebahas kreasi
kertas lipat saat gue kecil dulu.
Lipatan kertas gue
yang pertama akan dibahas adalah:
1.
Topeng Ninja
Saat SD gue
sering banget bikin topeng ini di kelas. Samai-sampai kelas berantakan akibat
bekas kertas yang gue dan anak-anak kelas lainnya gunakan untuk bikin topeng.
Gue merasa menjadi ninja atau power ranjer saat menggunakan topeng itu. Rasanya
gue adalah cowok termaco di jagad raya saat menggunakan topeng itu. Lebih maco
daripada Agung Hercules lagi PMS.
Bukan cuma
maco, gue juga merasa ganteng saat menggunakan topeng itu. Bahkan gue berani
menggodai para perawan desa. Pernah suatu saat gue menggunakan topeng itu
sambil godain kambing perawan yang ladi diangon sama pemiliknya di desa gue. Iyah, sejauh ini, baru kambing perawan lah yang mau gue deketin. Well, gue deketin tuh kambing, lalu gue elus-elus manja tanduknya. Gue pelintirin manja enggotnya.
Gue colok-colok lembut lobang hidungnya. Namun sayang, kambing perawan itu
enggak nerima, dan menyeruduk pemiliknya. Gue yang enggak tau apa-apa langsung
ngibrit nangis tanpa menoleh kebelakang.
2.
Crushgear
Gue enggak
tahu harus menyebutnya apa benda ini. Ada yang bilang ini crushgear kertas, ada
juga yang menyebutnya mobil kertas, atau tamiya kertas. Cara bermainnya kalo enggak salah
mobil-mobil kertas ini di taruh di meja, lalu mobil-mobil tersebut ditiup
menabrakan mobil yang lainnya sampai jatuh dari meja. Mobil yang bertahan di
meja, dialah yang menang.
Dulu gue
pernah tanding mobil kertas ini sama anak-anak kelas. Gue meniup dengan penuh perasaan
keibuan. Satu persatu lawan jatuh lunglai tak berdaya. Gue terlalu serius.
Sampai akhirnya gue sadar, yang jatuh lunglai tak berdaya bukan hanya mobil-mobil
lawan, tapi juga pemiliknya karna kebauan nafas gue. Gue pun hanya bisa
menitikan air mata secara dramatis.
3.
Petasan Kertas
Ini kreasi
kertas paling seru menurut gue. Kreasi ini mampu membuat suara mirip petasan.
Ini efektif banget buat bikin orang kaget. Terutama membuat kaget orang yang
lagi galau karna habis kehilangan harapan setelah di-PHP-in gebetannya. Dengan
dikagetkan dengan petasan kertas ini, orang galau tersebut bakal terkena
serangan jantung karna saking kagetnya. Akhirnya dia harus dilarikan kerumah
sakit dan membayar tagihan mahal. Akhirnya kegalauan dia akan kehilangan
gebetannya hilang berganti kegalauan karna harus menanggung beban membayar
tagihan rumh sakit.
Cara
memainkan mainan ini adalah dengan melipat-lipat kertas tersebut sampai
beberapa kali lipatan, lalu menyempilkan kertas tersebut, lalu hempaskan dengan
kencang, dan... viola, terdengarlah suara “pletak” yang mirip suara petasan.
4.
Kuku Kertas
Kukur
kertas ini terinspirasi dari tayangan kartun Nube. Ada yang inget kartun Nube?
Ceritanya kartun itu tentang seorang lelaki tampan nan karismatik yang tubuhnya
dirasuki setan. Sewaktu-waktu dia bisa berubah menjadi monster dengan kuku
tajam. Kerjaannya membunuh monster jahat yang sering muncul mengganggu
kehidupan bermasyarakat manusia di kartun tersebut.
Seandainya gue
punya kuku seperti itu, mungkin gue bakal pergunakan dengan bijak. Gue gunakan
untuk nyakar-nyakar aspal saat gue galau
karna melihat pasangan yang lagi mesra-mesraan di depan gue, sedangkan gue
hanya bisa tertunduk penuh kehampaan karna pacar lagi enggak di samping gue.
5.
Perahu Kertas
Perahu kertas ini beda dengan perahu yang
sering kita lihat. Perahu ini juga enggak ada kaitannya dengan Maudy Ayunda. Jadi
perahu ini bentuknya seperti ini:
Ini lebih pantes disebut perahu boat sih. Lihat
aja bentuknya mirip perahu yang sering ada di film Baywatch.
Nah, demikian lah
flashback gue tentang kreasi kertas yang pernah gue bikin saat kecil dulu. Dari
kreasi kertas di atas, ada yang kamu pernah bikin juga enggak? Atau malah,
semuanya pernah kamu bikin? Atau mungkin, ada kreasi kertas lainnya yang pernah
kamu bikin waktu kecil dulu? Share ya pengalaman kamu di komentar!
*artikel ini
diikut sertakan untuk best artikel blogger energy*
Perahu kertasnya... jelek ahaha
ReplyDeleteahahahaha..
ReplyDeletejadi ingat Rian Adriandi SUCI .. ku lari kehutan ternyata penuh lalu aku belok ke pantai :|
itu ikannya berapaan sekilo mang :3
topeng ninja nya keren tapi yang jadi ninja serem abis bang,,, hehehe
ReplyDeleteWuahahhaha, bisa juga dibikin tempat sampah, atau apa lagi ya? udah lupa -__-
ReplyDeleteSekarang sih aku juga masih main kertas tapi kertas origami gitu :D
Dibikin kotak kado juga bisa loh kertas origami wuahahha, duh jadi pengen ngutak-atik kertas origami hahha. Udah lama sih nggak ngutak-atik kertas origami :D
Yaelah kak itu niat banget ya yang bikin mainan kertasnya juga ikut foto u.u
Duh, itu rasanya kalo foto mantan jadi pijakan meja itu lebih hina daripada dibakar. Mending dibakar deh kayaknya wkkwkwkwk
ebuseett.. aku jadi inget masa kecil .. itu semua pernah aku buat kecuali kuku .. buat apa sih? jadi Xmen? :D
ReplyDelete