Udah lama gue
enggak menulis. Terakhir kali, gue nulis daftar belanjaan. Beda banget rasanya
menulis daftar belanjaan dengan nulis
kayak gini. Kalo nulis seperti ini, gue butuh imajenasi, pemikiran mendalam,
dan feeling. Sedangkan kalo nulis daftar belanjaan cuma butuh satu: ketelitian.
Iyah, teliti mana barang yang bisa dibeli, mana yang enggak perlu dibeli, dan
mana yang kira-kira bisa dihutangin.
Baik, lupakan
tulisan di atas tadi. Kali ini gue akan berbicara tentang resolusi. Secara
harviah, resolusi merupakan hasil pembuangan gas kendaraan yang beracun,
seperti resolusi udara, resolusi air.
ITU POLUSI, GA! POLUSI!!
POLUSI AIR... POLUSI UDARA!!
Okeh, gue salah.
Sebentar ya, gue googling dulu....
*lima menit
kemudian*
Bentar, ini mau
searching, malah nyasar ke time-line gebetan, enggak sengaja baca-baca
statusnya. Maklum, mental stalker gue mendadak muncul.
*lima menit
kemudian lagi*
Nah, akhirnya
ketemu juga. Jadi, resolusi adalah sebuah hasrat mewujudkan sesuatu dalam kurun
waktu tertentu. Hem, pernah denger kalimat,
“Resolusi aku sih
di Tahun 2014 nanti punya anak kembar delapan.”
Nah, itu lah resolusi. Setelah gue perhatikan, resolusi itu seperti mimpi kecil kita. Karna gue menyamakan antara resolusi dengan mimpi. Kita tahu bahwa hidup itu penuh tujuan, penuh mimpi. Yup, jadi hidup itu tentang mimpi.
Untuk mewujudkan mimpi memang enggak mudah, cuma orang-orang pilihan yang bisa menggapai mimpinya. Tapi, gue punya teori. Orang-orang pilihan itu ialah mereka yang bekerja keras, optimis, dan sabar menunggu. Iyah, itu adalah ketiga hal yang perlu dilakukan untuk mencapai mimpi/resolusi menurut gue.
Untuk mewujudkan mimpi memang enggak mudah, cuma orang-orang pilihan yang bisa menggapai mimpinya. Tapi, gue punya teori. Orang-orang pilihan itu ialah mereka yang bekerja keras, optimis, dan sabar menunggu. Iyah, itu adalah ketiga hal yang perlu dilakukan untuk mencapai mimpi/resolusi menurut gue.
Bekerja keras itu
mutlak diperlukan untuk menggapai resolusi. Sebagai contoh resolusi kita di
tahun ini adalah menerbitkan buku. Contoh kongkrit kerja keras kita kita
seperti, sesegera munngkin mengkonsep materi tulisan/materu buku, ulet menulis
sampai larut malam, menunda istirhat, membuat target sampai kapan naskah
rampung, dll.
Hal lain untuk
menggapai resolusi adalah menjadi pribadi yang optimis. Optimis membuat kita
semangat melakukan berbagai hal untuk mewujudkan resolusi kita. Jika resolusi
kita menerbitkan buku, maka optimislah mengirim naskah kita ke penerbit mayor. Tiap
kali ditolak, tetap optimis mengirim ke penerbit mayor lainnya.
Hal yang kadang
dilewatin orang banyak adalah sabar menunggu. Ini penting. Di proses ini Tuhan
mengambil bagian penting. Contohnya tetap sama, menerbitkan buku. Setelah kita
mengirimkan naskah, maka step
selanjutnya adalah sabar menunggu. Iyah, sabar menunggu jawaban dari redaksi.
Banyak berdoa, seperti yang gue bilang tadi, kehendak Tuhan berperan di sini. Karna enggak
ada lagi yang bisa kita lakukan selain menunggu, dan berharap Tuhan membukakan hati sang redaksi sehingga naskah
kita tembus. Oya, Jangan khawatir, redaksi enggak bakal ngegantungin kita kok. Dia
pasti memberikan jawaban, wa... walaupun itu lama.
Itu tadi sedikit
teori gue dalam upaya kita mewujudkan resolusi. Dan menerbitkan buku tadi cuma
sekedar contoh. Untuk resolusi yang lainnya silahkan lo terjemahkan dalam
bahasa lo sendiri. Sekian dari gue, moga kita bisa mewujudkan resolusi kita!
*Tulisan ini diikut sertakan dalam Best Article Blogger Energy*
*Tulisan ini diikut sertakan dalam Best Article Blogger Energy*
buat wujudin resolusinya juga nggak boleh terlalu over, sampe nunda makan, nunda istirahat gitu, santai aja asal konsistent itu lebih penting sihhhh. ahh gue keren sekali
ReplyDeleteuntuk mewujudkan resolusi di tahun yang baru tidak lepas dari usaha yang giat dan tentunya juga didukung dengan doa. aku dukung 100% kalo ingin mempunyai anak kembar delapan jadi resolusimu. semoga dikabulkan, amin... :)
ReplyDeleteWah bagian terakhir keren tuh. "Sabar Menunggu". Banyak orang yg menyerah dan putus asa karena terlalu lama menunggu. Padahal menunggu adalah bagian dari sebuah proses :)
ReplyDeleteSatu lagi, Ga.
ReplyDeleteMewujudkan resolusi tuh bukan cuma di tahun itu aja. Tahun depannya juga masih bisa.
Yang penting mewujudkannya dengan niat, usaha, doa. Jangan cuma sekedar wacanan aja. Hehe.
Saya setujuh banget kata-kata yang ini bro "Orang-orang pilihan itu ialah mereka yang bekerja keras, optimis, dan sabar menunggu" Memang itu benar sekali. sangat mengenah di pikiran saya.
ReplyDeleteOiyah broo. Tulisannya kok besar-besar banget?. apa emang gitu ya biasanya. :-D
semoga tetap sabar menunggu ya bro.
ReplyDeletesemangat!
yang penting sudah berusaha.
resolusinya ektrim.
ReplyDeletepunya anak kembar 8, bapaknya yang buat anak enak. emaknya yang ngeluarin 8 anak yang kasihan.
btw mau punya anak tapi sering putus. semangat nyari pacar aja dulu aja.
good luck best articlenya yak
Selain sabar menunggu, kita juga harus terus berusaha bertanya secara berkala apakah naskah kita bisa diterbitkan atau tidak, karena ada jangka waktu tertentu jika tidak diterbitkan, kita bisa menarik naskahnya dan mengirim ke penerbit lain *SolusiSayaDariPengalamanYangAda
ReplyDeleteSemoga menang best artikelnya:D
alah lu kayak pernah belanja ajah palingan juga beli chiki..:p
ReplyDeleteiye beneer, tpi nggak cuman usaha keras juga, harus ada visi dan misi yang jelas..kek caleg gitu Ga
visi misi yg jelas? kyk parpol! hihi. tx masukannya kakak :-D
DeleteSaya setuju sama oga . Resolusi itu seperti mimpi kecil yang ingin kita capai... dan untuk mencapainya tentu kita harus bekerja keras... kalau yang menunggu dengan sabar it lebih tepatnya tawakkall... artinya setelah kita udah berusaha semaksimal mungkin namun mimpi kecil yang kita usahakan itu tidak kunjung tercapai yang kita tetap tidak bolen nyerah.. tapi yang harus kita lakukan adl berserah diri pada Allah
ReplyDeleteyeahhh, kamu benar! tawakal qaqa....
Delete