Wednesday, 19 February 2014

Fenomena Bau Ketek



Sebenarnya gue berat untuk menceritakan ini. Entah mengapa, rasanya kelu banget jari ini untuk mengetik. Seperti ada bisul di ujung jari-jari tangan gue. Semuanya jadi sulit untuk dikeluarkan. Mungkin gue butuh obat pencahar untuk mengeluarkan ini semua.

Setelah memberanikan diri untuk mengetik, gue pun bisa mengeluarkan apa yang pengen gue ceritakan. Jadi, ini adalah pengalaman absurd gue di kelas saat kuliah. Cerita ini gue alami di masa-masa awal menjadi mahasiswa.

Di pagi hari yang cerah itu, mengalahakan cerahnya wajah Gita Gutawa setelah pakai Pond’s White Beauty, gue melangkahkan kaki ke kampus sambil senyum-senyum sumringah. Namanya juga mahasiswa baru, gue begitu beresemangat dan menggelora, sehingga langkah kaki gue besar-besar dan cepat, kayak orang yang kebelet boker lagi nyari toilet.

Dengan gagah, gue melangkahkan langkah pertama gue sebagai mahasiswa ke luar rumah. Panas matahari saat itu enggak menyurutkan langkah kaki gue, palingan cuma bikin daerah di ketek gue jadi basah kuyup. Walaupun basah, gue tetap tenang karna enggak ada bau yang tercium, malahan wangi-wangi-seger gimana gitu. Ya iya lah ketek gue wangi, kan sebelum berangkat ngampus gue olesin dulu Rexona Men sampe habis ke ketek, belahan pantat, dan sela-sela kuku jari kaki.
Continue Reading...

Tuesday, 18 February 2014

Momen Manis Tapi Tragis


Kali ini gue akan menulis sesuatu yang beda. Bukan tulisan curhatan kegalauan gue. Tapi bercerita tentang hal manis yang pernah gue lewatin bareng orang terkasih dulu.

Lo jangan nunjukin muka enggak percaya gitu dong! Walaupun muka gue enggak ada manis-manisnya, tapi gue pernah kok merasakan momen manis sama... gebetan dulu. Ehm... lebih tepatnya MANTAN gebetan.

Bagi gue, setiap momen yang gue laluin sama dia tuh selalu manis, selalu membuat gue inget-inget terus, dan enggak pengen lupa. Tapi, dari sekian kemanisan itu, ada hal yang paling manis lagi, yaitu ketika pertamakalinya ngajak dia nonton.

Continue Reading...

Sunday, 2 February 2014

Hunting GItar



Hari ini gue baru saja menemani Cha berkeliling kota Cirebon. Cha adalah teman sekelas gue di kampus. Kami sudah sangat dekat lho. Kami sudah seperti kakak-adek. Uhm... lebih tepatnya, kami seperti om dan ponakan, sih. Iyah, di saat orang kebanyakan main kakak-adek-an sama lawan jenisnya, gue malah main om-ponakan-an sama Cha. Itu semua disebabkan tampang gue yang jauh lebih tua dari Cha. Padahal umur kami sama. Huft, wajah gue memang boros usia!
 Tujuannya, hari ini Cha mau membeli sebuah gitar. Cha sudah lama banget pengen punya gitar. Dia ngebet banget pengen punya gitar. Beda dengan gue. Sudah lama gue ngebet pengen punya... pacar. Cha sih enak cuma ngidam gitar. Dia tinggal nabung, terus kalo udah cukup uangnya, dia bisa beli gitar deh. Seketika itu juga rasa ngebet-pengen-punya-gitar-nya terlampiaskan. Lah kalo gue? Gimana caranya melampiaskan ngebet pengen punya pacar. Seandainya pacar itu kayak gitar, bisa di beli, digengam, dan dipeluk sesuka hati. Huhu!
Kami menelusuri daerah pusat pertokoan di Cirebon. Kebanyakan toko di sini pemiliknya adalah Orang Tiong Hoa. Dan gue baru ngeh, sepertinya kami hunting gitar di hari yang salah. Ini adalah Hari Sabtu, sementara kemarin adalah Hari Jumat, yang juga bertepatan Hari Raya Imlek. Jadi sepertinya Hari Sabtu ini adalah hari cuti bersama bagi Kaum Tiong Hoa, sehingga banyak sekali toko yang tutup hari ini.
Continue Reading...

Bibit Unggul yang Sia-sia

 Gue adalah anak pertama dari dua bersaudara. Gue memiliki seorang adik perempuan. Adik semata wayang gue ini kini sudah menginjak kelas duabelas SMA. Walaupun dia perempuan, tapi kelakuannya enggak mencerminkan sikap perempuan yang manis, malah cenderung bikin ilfeel.
Adek gue gemar sekali menggaruk-garuk kepalanya dengan kuku-kuku tangannya, lalu mencium kukunya setelah garuk-garuk. Dia seolah menikmati betul sensasi aroma yang dia dapatkan setelah garuk-garuk kepalanya. Enggak elegan banget seorang cewek melakukan kegiatan begitu. Uh!
Bukan cuma suka garuk-garuk kepala terus dicium, tapi dia juga sering kali kentut dengan volume maksimal. Dentuman kentutnya seolah di lepaskan dengan dorongan paling kuat sehingga tercipta suara ngebas yang mengiringinya. Padahal dia cewek, tapi kelakuannya seperti enggak terkontrol. Enggak pantes cewek kentut dengan suara keras. Harusnya, maksimal seorang cewek kentut dengan sopan dan elegan dengan hanya menghasilkan suara, “peesss...”
Continue Reading...

Profil Penulis

My photo
Penulis blog ini adalah seorang lelaki jantan bernama Nurul Prayoga Abdillah, S.Pd. Ia baru saja menyelesaikan studinya di bidang Pendidikan Bahasa Inggris. Ia berniat meneruskan studinya ke jenjang yang lebih tinggi untuk memperdalam ilmu Pendidikan Bahasa Tumbuhan, namun sayang belum ada universitas yang membuka jurusan tersebut. Panggil saja ia “Yoga.” Ia adalah lelaki perkasa yang sangat sayang sekali sama Raisa. Di kamarnya banyak sekali terpajang foto Raisa. Sesekali di waktu senggangnya, ia mengedit foto Raisa seolah-olah sedang dirangkul oleh dirinya, atau sedang bersandar di bahunya, atau sedang menampar jidatnya yang lebar. Perlu anda tahu, Yoga memiliki jidat yang lebar. Karna itu ia sering masuk angin jika terlalu lama terpapar angin di area wajah. Jika anda ingin berkonsultasi seputar mata pelajaran Bahasa Inggris, atau bertanya-tanya tentang dunia kuliah, atau ingin mengirim penipuan “Mamah Minta Pulsa” silahkan anda kirim pesan anda ke nurulprayoga93@gmail.com. Atau mention ke twitternya di @nurulprayoga.

Find My Moments

Twitter