Melihat berita di atas, gue merasa
bangga sekaligus salut dengan Rio Haryanto. Awal mula perjuangannya di dunia
balap mobil bener-bener enggak gampang. Bayangin aja, ia dipandang sebelah mata
awalnya. Ketika juara di GP Turky, lagu Indonesia Raya aja enggak ada di
playlist panitia sampe akhirnya Rio nyanyi lagu itu sendiri pake mulut.
Namun siapa sangka, bocah ingusan
yang dipandang sebelah mata itu, kini bisa mengendarai mobil F1, mobil balap
paling mahal di dunia. Berkat kerja kerasnya dan doa ibu, Rio bisa menembus F1
dan menjadi satu-satunya orang Asia yang berlaga di F1 2016 ini.
Di umurnya yang 23 tahun ini, Rio
sudah bisa balap F1, sedangkan gue di umur 23 tahun nyalip emak-emak naek matic
aja enggak mampu. Lemah!