Rasanya
sudah lama sekali gue enggak menulis. Terakhir gue rutin nulis di blog pada
tahun 2018. Saat itu gue sedang menjalani Pendidikan Profesi Guru di UPI
Bandung. Di sana banyak sekali cerita yang gue alamin tiap harinya. Dari cerita
tentang teman gue yang absurd (namanya Alam), kejadian horor, rasanya jadi
tukang susu, sampai drama percintaan yang gagal total. Jadi hampir tiap hari
ada aja cerita yang ingin gue tulis di blog.
Selepas
PPG, gue masuk ke dunia kerja. Mulai saat itu, enggak ada lagi certia seru yang
ingin gue tuliskan. Hidup ini rasanya menjadi membosankan. Siklus hidup gue
sudah bisa ditebak, bangun tidur-berangkat kerja-pulang-dan tiap awal bulan
ambil gajih. Udah, gitu aja terus.
Akhirnya
gue enggak lagi menulis di blog. Sudah tiga tahun lebih blog gue tidak terurus.
Gue juga bingung mau nulis apa.
Sampai
akhirnya, ada sesuatu yang menginspirasi gue untuk kembali lagi nulis dan kembali
menceritakan hal-hal yang enggak penting di blog.
Yups,
yang menginsipari gue adalah Ungu Band.
Iya,
sebuah band jaman dulu, jaman gue SMP, yang vokalisnya pernah menjadi Wakil
Walikota Palu.
Bulan
September ini Ungu mengeluarkan sebuah album baru yang bernama Ungu. Ini merupakan
album self-title gitu. Dan ini menjadi momentum comeback Ungu Band ke industri
musik Indonesia.
Comeback-nya
Ungu Band membuat gue serasa flash-back ke masa lalu. Saat itu gue masih kelas
7 SMP dan lagu Ungu yang berjudul Demi Waktu lagi nge-hits. Lagunya diputar di
mana-mana. Dari mulai diputar di pasar kaset bajakan, di angkot, sampai di ruang
guru BP/BK. Tapi entah mengapa telinga ini sangat menikmati lagu itu, enggak
pernah bosan. Harusnya gue sudah mual karena keseringan dengerin Demi Waktu.
Sama seperti gue mual mendengarkan lagu “Ojo Dibandingke“-nya Farel Prayoga.
Sumpah itu lagu sering banget di puter dimana-mana. Bahkan tetangga gue sudah
muter lagu itu sampe 5 kali lebih hari ini.
Kalau
berbicara tentang Ungu, pasti enggak lepas dari model berpakaian para
personelnya. Semua anak muda mengikuti gaya celana Pasha yang melorot. Bahkan
temen SMP gue, Bayu, pakai celana melorot yang bikin gue khawatir. Takutnya itu
celana melorot di tengah jalan sehingga memperlihatkan celana dalem Bayu yang
gambar Teletubies.
Bukan
cuma Bayu yang mengikuti gaya berpakaian Pasha. Gue juga coba mengikutinya.
Saat itu jelas gue memelorotkan celana sampai lima centi di bawah udel.
Kemudian gue pakai kemeja flanel dengan kerah diberdirikan. Tidak lupa gaya
rambut mowhak, walaupun beberapa hari setelah cukur mowhak, gue kena rajia di
sekolah sehingga rambut gue dibabat habis sama guru BK. Namun, setelah gue
renungkan sekarang, semua gaya Pasha yang gue tirukan itu malah mirip Jamet.
Enggak banget. Alay. Bukannya membuat cewek-cewek terpesona, yang ada malah
bikin mereka lari tunggang langgang karena matanya perih melihat Jamet seperti
gue saat itu.
Selain
menirukan gaya berpakaian Pasha, waktu SMP gue juga pernah bikin group Band
yang terinspirasi dari Ungu. Saat itu band kami beranggotakan gue sebagai
vokalis, kadang megang bass juga. Kemudian ada Arief Jabal, sebagai gitaris, Bayu
juga megang gitar, dan Galih sebagai drummer. Tiap kali kami nge-band, kami
selalu membawakan lagu-lagu Ungu, enggak pernah band lain sekalipun. Kami
memang ngefans dengan Ungu. Bahkan saking ngefans-nya, kami membuat nama
panggung yang menggabungkan nama asli kami dengan nama para personil band Ungu.
Contohnya,
gue Pashga, gabungan dari Pasha-Yoga. Lalu temen gue, Arief, membuat nama
panggung Arda, singkatan dari Arief-Enda. Lalu Bayu juga mau menggabungkan
namanya dengan Onci, gitaris Ungu. Sehinga Bayu kami panggil Banci.
Dari
Ungu gue belajar bahwa gue harus bisa comeback di dunia gue. Yup, di dunia
menulis. Walaupun rasanya cerita hidup gue tidak semenarik saat kuliah atau
sekolah dulu, tapi pasti ada aja cerita yang bisa gue tulis di blog. Gue yakin
itu.
Contonya
kejadian menegangkan yang gue alami saat harus menjalani supervisi oleh pimpinan.
Atau cerita gue tentang Bekasi yang tidak berubah lebih dari 25 tahun yang
lalu. Juga pengalaman susahnya hidup sendirian di rumah kontrakan.
Nantikan
tulisan-tulisan gue tersebut di postingan selanjutnya ya.
See you. I love you. #Eh
Wah setelah sekian lama Ga... akhirnya comeback 😁
ReplyDeleteSaya juga sempet ngerasain fase ini, hidup terlalu biasa saja, nggak ada hal menarik buat ditulis di blog.
Bener juga ya, band Ungu ini dulu emang jadi kiblat style-nya anak remaja , jamet2 juga pada ngikutin haha
Btw, semoga konsisten ngeblog lagi yaaa 😁
Mantap
ReplyDeleteProdusen Kusen Dan Jendela
Metode Belajar Baca Qur'an