Kali
ini gue ingin curhat. Setelah ibu penjual nasi uduk di kampus pindah jualan ke
kolong fly over, gue jadi enggak punya temen curhat lagi. Rasanya sepi dan
sendirian saat gue enggak punya seseorang buat berbagi. Sepi seperti kontrakan
kosong yang ditinggal penghuninya mudik. Akhirnya gue kembali menulis untuk
menumpahkan unek-unek di dada.
Jadi
begini....
Belakangan
ini gue sering keingetan dengan mantan... gebetan gue. Setelah lama enggak
kontakan dengan dia, rindu gue padanya tumbuh berkali-kali lipat. Gue kangen
berat dengannya. Gue kangen masa-masa manis yang gue lalui bareng dia. Gue ingin
mengulang semuanya dari awal. Tapi sayang, semua itu enggak mungkin. Itu semua
mustahil. Dan rasanya enggak bisa ngelakuin hal yang pengen kita lakuin tuh
begitu menyiksa.
Setelah
gue tahu bahwa dia cuma ingin menjadi teman buat gue, hubungan kami makin
dekat. Ini memang aneh. Cowok yang mengalami penolakan cinta, pada umumnya,
pasti akan menjauh dengan mantan gebetannya: si cewek ngerasa kagok tiap
bertemu, sedangkan si cowok ngerasa sakit setelah ditolak. Alhasil mereka yang
dulunya akrab, tapi akhirnya saling menjauh. Hal tersebut berbanding terbalik
dengan kami. Justru kami makin dekat. Kami sering jalan dan menghabiskan waktu
bareng. Kami juga SMS-an dan teleponan secara intensif. Kami saling bercerita,
sampai akhirnya dia menceritakan cinta masa lalunya. Dan akhirnya gue tahu,
bahwa dia belum bisa move on.
Awalnya
gue santai. Gue pengen tetap di sampingnya dan tetap menjadikannya sebagai
gebetan gue. Gue yakin, perlahan dia bisa luluh dengan semua perhatian yang gue
berikan. Gue juga merasa pantas bisa menggantikan posisi mantannya.
Semuanya
berjalan baik-baik ajah. Setiap hari selalu aja ada hal manis dan berkesan yang
gue lalui dengannya. Bukan cuma itu, gue juga pernah ngambek-ngambek unyu
dengannya, begitu juga dia. Kami layaknya orang berpacaran. Bahkan kami punya
panggilan sayang. Gue senang bisa berada di posisi seperti ini.
Semuanya
berjalan baik-baik ajah, sampai akhirnya dia sedikit berbeda. Dia mulai sulit
dihubungi. Dia mulai dingin dengan gue. SMS yang gue kirim jarang dibales. Sekalinya
dia membalas SMS, itu juga singkat dan lama. Tanpa emoticon-emoticon unyu yang
biasa dia tulis di SMS. Gue coba telpon dia berkali-kali, tapi dia enggak
mengangkat. Gue bingung dengan sikapnya. Gue sempat berfikir dia amnesia, lupa
caranya membalas SMS dan mengangkat telpon.
Sebagai
lelaki, gue harus berani dan tegas untuk tanya penyebab perubahan sikapnya. Dan
akhirnya dia jujur bahwa dia sedang enggak ingin mendekat dengan siapapun. Dia enggak
mau mendekat dengan gue maupun dengan mantannya. Dari situ gue bisa menilai
bahwa dia benar-benar masih belum bisa melupakan mantannya.
Gue
mulai tersadar, bahwa gue enggak bisa memaksakan dia. Mungkin sudah saatnya gue
mundur perlahan dan biarkan dia memilih. Dia bebas memilih karna dia punya
pilihan, ya walaupun pada akhirnya perasaan gue yang harus dikorbankan.
Gue
mengambil keputusan bahwa gue enggak bisa lagi dekat dengan dia. Gue pun bilang
padanya bahwa gue cuma bisa menjadi temannya, enggak kurang dan enggak lebih. Dan
mungkin kedepannya gue dan dia enggak bakal dekat dan sehangat seperti sebelumnya.
Dan ini saatnya bagi gue untuk move on dari dia yang kini telah menjadi...
mantan gebetan gue.
Mulai
saat itu gue mengerti betapa beratnya move on. Rasanya seperti gue sudah
menemukan susah payah sosok yang pas, tapi pada akhirnya gue harus merelakan
itu pergi dan menjadi milik yang lain. Nyesek! Mungkin ini yang dia rasakan
terhadap mantannya.
Dan
pada akhirnya ini seperti move on yang tertukar: gue move on dari dia,
sedangkan dia move on dari mantannya. Padahal seandainya dia mau menutup cerita
lamanya, dan memulai cerita baru yang jauh lebih hebat bersama gue, pasti gue
bakal bahagia banget.
Susah deh kalo kayak gitu kisahnya. Antara mau bener2 move en tapi masih di'ikutin' si mantan....
ReplyDeleteyah..godaan si mantan sih emang gede...
ReplyDeletebenerr..mending tinggalin aja cewek yg belum bisa move on dari mantannya..hahaha
move on itu emang susah bang. Gak kyk orang2 bilang. Gak gampang suka lg sama orang. Iya awalnya mungkin dia udah berusaha dket sma lu. Tp nyatanya hati dia msh blum lepas dari mantannya. Emang susah kalo udah gt. Tp saran gue sih jangan nyerah bang. Rugi lo kalo udah dket gt trus mundur gt aja. Ntar kalo dia dket sama yg laen gmana? Dan dia nyaman sama orang laen dan kemudian pacaran? Pasti nyesek. Intinya jangan nyerah deh
ReplyDeleteHahahha godaan mantan ternyata lebih berat dari godaan setan *ehhh gagal fokus
ReplyDeleteKalau ane mah ga bisa move on dari kejombloan.
ReplyDeletepas banget sih dengan kondisiku sekarang.. move on ternyata nggak semudah yang dibayangkan. mau ngelupain tapi nggak lupa lupa -_-
ReplyDeleteHmm, memang berat kalo cinta bertepuk sebelah tangan. Biarkan aja dulu dia sendirian, tunggu waktu yg tepat untuk meanjutkan gebetanisasi atau harus move on cari yg lain.. SEMANGAAT!!!
ReplyDeletegue malah sebaliknya bang ditolak tapi nggak balik" hubungan sampai pada akhirnya gue gagal move on pada mantan gebetan *ealah malah curhat haha
ReplyDelete