Kalo
ada orang yang nanya apa cita-cita gue, simple jawabannya: gue pengen jadi
orang kaya. Keinginan gue ini bukan tanpa alasan. Yang gue lihat, orang kaya
hidupnya enak banget. Sepertinya mereka bisa menikmati hidup lebih berkualitas dari
orang yang biasa-biasa ajah, atau bahkan orang miskin.
Di
mata gue, orang kaya punya banyak kelebihan dibanding orang miskin. Walaupun
semua orang pasti pengen jadi kaya, tapi alasan gue pengen jadi kaya karna
dengan dasar pemikiran berikut:
Besar Peluang
Masuk Surga
Orang
kaya masuk surga tuh gampang sebenernya. Mereka bisa beribadah dengan berbagai
bentuk. Mereka bisa ibadah seperti sholat dengan gampang. Dengan harta
berlimpah yang mereka punya, mereka bisa beli rumah yang dekat banget dengan
mesjid. Kalo mau, mereka juga bisa bangun rumah di halaman mesjid. Bahkan, kalo
memang mereka mau, mereka bisa tinggal di dalam mesjid, jadi marbot.
Orang
kaya juga bisa puasa dengan enak. Menu berbuka dan sahurnya mereka bisa membeli
makanan yang
sehat. Dengan duit yang mereka punya, mereka bisa makan makanan organik yang notabene berharga muahal. Kalo
enggak suka makanan organik, mereka bisa beli makanan apapun yang mereka suka
dengan duit banyak yang mereka punya. Dengan demikian, mereka jadi lebih
semangat puasa.
Dengan
duit yang mereka punya juga, mereka bisa ibadah yang menggunakan duit dengan
leluasa. Mereka bisa berangkat umroh puluhan kali. Bahkan, jumlah umroh mereka
bisa melebihi banyaknya umur mereka sekarang. Mereka juga bisa memberangkatkan tukang
bubur naik haji. Bahkan mereka juga bisa memberangkatkan tukang cukur naik
haji, tukang parkir alfamart naik haji, tukang
bohong-yang-bilangnya-aku-mau-fokus-kuliah-dulu-tapi-tahunya-malah-jadian-sama-temen-sendiri
juga naik haji. Entah berapa pahala yang akan dia dapat dari semua ibadah
berangkatin haji itu.
Selain
itu, mereka bisa dengan leluasa sodaqoh ke sanak saudara sepuasnya. Membiayai
sekolahnya, sampai... membiayai acara pernikahannya.
Pokoknya,
dengan duit banyak yang mereka punya, mereka bisa ibadah semaunya mereka. Semua
kesempatan ibadah yang mereka punya, bisa mereka manfaatkan dengan maksimal.
Coba
kalo kita lihat orang miskin. Mau berangkat umroh aja berharap hadiah umroh
gratis kopi ABC. Sedih kan.
Selalu Benar
Orang
kaya mah hidupnya selalu benar di mata orang. Enak deh pokoknya. Karna hartanya
itu, mereka bisa menumbuhkan rasa percaya diri yang tinggi.
Jadi
orang kaya mau males-malesan hidupnya juga enggak papa. Wajar udah punya banyak
harta, ngapain lagi kerja keras. Orang sekitar yang melihat juga paling ngomong
dalem hati begini, “Dasar orang kaya. Kerjannya males-malesan. Tapi, wajar sih
males. Namanya juga orang kaya.”
Pada
akhirnya, orang lain memaklumi sifat males orang kaya.
Coba
kalo orang miskin yang males-malesan, yang ada orang bilang begini, “Dasar lo.
Udah hidup lo melarat, kerjaan lo males-malesan. Pantes hidup lo susah. Hidup
enggak guna lo! Nyusahin orang kerjaannya! BANGSAT. KAGAK TAHU DIUNTUNG.”
Nah,
serem kan kalo jadi orang miskin terus males-malesan hidupnya.
Sedangkan,
orang kaya yang hidupnya rajin, selalu bangun sebelum adzan subuh terus enggak
tidur lagi, dan sesudah makan piringnya langsung dicuci sendiri, mereka akan
menuai pujian tak terhingga.
Seperti
ini, “Ya ampun, itu orang udah kaya, hidupnya rajin pula. Salut gue sama dia.
Coba aja anak gue belum hamil diluar nikah sama si miskin dan pemalas ntu, udah
gue jodohin sama dia.”
Nah,
lihat kan? Orang kaya kalo ngelakuin apapun, selalu dipuji. Minimal, enggak
dimaki-maki.
Selain
rajin, orang kaya juga enggak masalah kalo hidupnya jauh dari tuntunan agama.
Yang orang lain bilang paling begini, “Itu orang enggak solat, enggak puasa.
Dasar orang kaya. Orang tuanya enggak ngedidik agama sih ke anaknya. Hih!”
Cuma
itu tanggepannya. Yang jadi sasaran opini masyarakat cuma orang tuanya yang
salah ngedidik. Coba kalo orang miskin terus kerjaannya selalu maksiat. Yang
orang bakal bilang ya kayak gini, “Ya ampun tong, bangun woy, mandi junub terus
sholat subuh cepet!! Hidup elo udah sengsara karna miskin, di akherat lo mau
sengsara lagi di neraka? Kesian hidup lu tong. INSYAF LU. INSYAF!”
Coba
kalo orang kaya, terus rajin ibadah. Orang bakal bilang, “Ya ampun. Itu orang
udah mah kaya, rajin sholat, rajin ke pengajian, jenggotnya panjang pula.
Duuhh, di dunia dapet nikmat, di akherat dapet rahmat.”
See?
Orang kaya selalu benar ngelakuin apapun.
Bisa Sekolah Yang
Tinggi
Maksud
gue di sini bukan berarti belajar di gedung bertingkat yang tinggi, tapi maksud
gue adalah bisa belajar sampai ke jenjang pendidikan yang paling tinggi.
Orang
kaya mah enak, mau kuliah di kampus besar juga enggak perlu ikut test susah.
Mereka bisa ikut jalur khusus dengan ngeluarin duit mereka. Walaupun otak
mereka tengkurep, mereka bisa kuliah di kampus top.
Buat
gue enggak masalah sih kalo seorang mahasiswa dengan tingkat kecerdasan yang
nyungsruk gitu tapi bisa kuliah di kampus yang dihuni orang-orang cerdas. Itu
adil kok menurut gue. Selama mahasiswa itu emang punya kemauan untuk kuliah di
kampus besar itu, walau otaknya minus, gue percaya, dia bisa dapet pelajaran
yang berharga di sana. Menurut gue dia pantes kuliah di sana, walau endingnya
IPK-nya jauh di bawah anak-anak pinter yang menurut orang lebih pantas kuliah
di kampus itu.
Dengan
pemikiran begitu, gue beranggapan orang kaya pasti pendidikannya terjamin.
Karna itu, beruntung banget jadi orang kaya. Gue pengen anak gue kelak kuliah
di kampus besar. Dengan nama kampus yang besar, dia pasti akan punya pengalaman
yang besar juga. Orang-orang yang dia hadapi pasti memiliki berbagai background
kehidupan. Dari situ anak gue kelak bisa belajar.
Sebaliknya,
gue prihatin sama orang miskin. Mereka jarang mendapatkan pendidikan yang
layak. Pemerintah cuma ngasih beasiswa untuk orang miskin yang berprestasi
doang. Sedangkan orang miskin lainnya, yang dinaggap “bodoh” juga kan berhak
atas pendidikan. Sadar enggak sih, terkadang yang diperbaiki itu lah yang
menjadi terbaik. Iyah, itu berarti terkadang yang “bodoh” yang dididik lah yang
menjadi terbaik.
Gue
berfikir kenapa di Indonesia masih terjadi banyak tindak kriminal, banyak
tawuran warga, banyak ilmu santet berterbaran. Sadar enggak sih, para pelaku
itu semua adalah yang memiliki pendidikan trakhir cuma sampai SMA/SMK, SMP,
atau bahkan SD. Ini bukan berarti gue merendahkan tingkat pendidikan itu ya.
Gue
cuma berfikir, coba kalo mereka kuliah sampai S1, S2, bahkan S3. Gue percaya
pola fikir mereka enggak lagi sama. Mereka akan berfikir ilmiah karna dituntut
mengerjakan skripsi, thesis, dan desertasi. Dengan demikian, enggak ada lagi
tindakan santet atau ilmu hitam. Selain itu, mereka akan mengerti politik dan
sistem pemerintahan sehingga enggak ada lagi tindak kriminalitas atau tawuran
warga. Emang sih ini enggak nyambung. Apa hubungannya coba kriminalitas dengan
sistem politik. Tapi yaudah sih, gue udah mulai ngantuk nulis ini.
Well,
sekian penjabaran gue. Itu lah kenapa gue pengen jadi orang kaya. Pokoknya gue
harus jadi orang kaya. Harus!!
Kalo mau jadi orang kaya kuncinya cuman dua: doa dan usaha. Doa tanpa usaha sama aja bohong, usaha tanpa doa juga akan sia2. Tuhan mau kita tetap dalam keadaan berusaha sambil mengingat dia~
ReplyDeletedoa usaha berdoa dan usaha
Deletehaha benar juga, aku juga pengen jadi orang kaya. siapa si yg gak mau kaya wwkwk
ReplyDeleteseru lagi bisa jadi orang kaya dengan cara "dari bawah" bro. maksud saya, pertamanya ngga punya apa - apa. tapi dengan usaha dan kegigihan, bisa menjadi kaya. karena orang yang awalnya emang udah kaya, jarang yang bisa bersyukur. sekali lagi saya bilang jarang lhoo, bukannya nggak ada hehe. semoga cita - citamu menjadi kaya bisa kesampean bro, kaya materi dan kaya hati. Semangat :D :D
ReplyDeletegue setuju banget yang ini..
ReplyDeletetapi lebih enak klo kaya dari hasil keringat sendiri bukan dari harta warisan.
Coba aja liat orang kaya indonesia yang kaya dari harta warisan sama yang berjuang dari nol. Pasti lebih dianggap and terkenal yang dari nol kan???
Iya juga ya kalau udah kaya jadi marbot asik deh. mau ibadah jadi dekat gitu hahaha
ReplyDeleteBener katamu ga, kalau orang kaya memang bisa umroh lebih banyak daripada jumlah umurnya. Kita mah kalau mau umroh ya kalau nggak dapat dari kopi ABC, ya dari kuis berhadiah di TV -__-
Mudah mudahan kita jadi kaya ya ga..
Kalo ditanya cita cita aku apa, ya sama ... jadi orang kaya. Hidup lebih baik dari hari ini. Tapi mudah mudahan jadi kaya nya ga bikin gila kekayaan ya. Bangak duit mau banget, tapi gaya hidup ga hedon hedon amat lah yesss.
ReplyDeleteHehehek. Lucu nih, Ga.
ReplyDeleteSebenernya kamu mau jadi orang kaya apa orang kocak sih? :D
bner jg sih klo jd org kaya besar pluang msuk surganya. tp besar jg pluang nerakanya lho...
ReplyDeleteKalau pengen jadi orang kaya, kuncinya cuma satu, jangan jadi orang miskin. Syuuuper!
ReplyDelete