Mungkin kamu
sudah lupa saat kita beriringan menuju rumah. Lebih tepatnya, aku yang sedikit
membuntutimu sepanjang jalan ke rumah. Kita sama-sama berada diatas motor,
motor yang berbeda. Kau melaju sendiri di depan dengan skuter metik mu. Aku
beberapa meter di belakang menunggangi motor bebek jadul andalanku.
Dari balik helm,
kerudungmu melambai terhempas angin. Aku menatap lamat-lamat dirimu dari
belakang. Saat itu Waktu seakan berjalan lebih lambat. Namun detak jantungku
entah mengapa berdebar lebih cepat. Entah mengapa. Entah mengapa? Ah, tentu
bukan ‘entah mengapa.’ Bukan tanpa sebab. Jelas ada sebab. Sebab yang sudah
sejak lama ada.
Sepanjang jalan
aku memerhatikanmu. Seakan mata ini tidak pernah berkedip. Tak mau kamu luput sedetik
pun dari pandanganku. Ah, ini mungkin terlalu berebihan. Namun semakin lama,
semakin tak karuan jantungku memandangimu.
Padahal ini baru
berada jauh beberapa meter di belakangmu. Di belakang yang mungkin kau tak akan
tahu.
Bagaimana
jantungku nanti kalau aku di dekatmu, didepanmu, di dalam cerita hidupmu dan
menjadi pemeran utama di dalamnya. Pemeran utama?
Ah, apa lagi
ini.
Yah, itulah
sebab yang membuat jantungku tidak karuan. Sebab yang telah ada lama. Sebab yang selalu kunikmati tiap berada di
dekatmu. Eh bukan, bukan di dekatmu, namun agak jauh darimu, dari belakangmu,
dari tempat yang mungkin kamu tidak tahu.
Namun apa mungkin
sosok yang selalu jauh berada di belakangmu dan tersembunyi ini bisa menjadi
pemeran utama dalam cerita hidupmu. Apakah mungkin aku menjadi pemeran utama
itu?
Yog, baca judulnya aku jadi ingat lagu raisa hahaha
ReplyDeleteIni kisah nyata kah? Apa km sedang suka sama seseorang tapi nggak berani bilang?
aku berani bilang kok Kak Mey, cuma blum saat nya. tsah. aaha.
ReplyDeleteIni mau dibilang cerpen, kayak curhat. Mau dibilang curhat, emang iya. Ciye curhat.. Tembak, tembak, tembak~
ReplyDeleteAduh, secret admirer nih maksutnya?? Hihihi..jadi ingat masa muda dulu...ya macam macam begini, galau galau saat suka orang tapi cuman bisa liat dari jauh karena pas itu gue yakin kalau gue deketin dia jga bakalan menjauh. Ah, masa muda masa yanng berapi api emang. Nikmatin sebelum dewasa begini ya :D
ReplyDeleteAh aku juga pernah liat jilbab dia melambai dari belakang.
ReplyDeletebelakang angkot tapi.
terus akunya naik sepeda.
terus ke sembur asep knalpot gitu :(
Semoga aja kesampean ya bro, bisa jadi pemeran utama, kalo nggak ya jadi pemeran pembantu ya minimal, bantuin dia membina rumah tangga eaaa.. Asal jangan cameo aja, yang cuma numpang lewat, numpang lewat jadi tukang bakso, tukang parkir hehe
ReplyDelete