Malam yang basah
Kau dan aku duduk berdampingan
Di pinggir jalan yang bising dengan kendaraan
Berlindung dari titik-titik hujan
Dari sudut mata, aku memerhatikanmu lamat-lamat
Tatapan teduhmu membuat hatiku hangat, di tengah malam
yang dingin lembab
Deru nafasmu menahan dinginnya udara malam
Menjadi alunan yang sangat menyenangkan untuk didengar
Rasanya hanya sepersekian detik kala itu
Bersebelahan duduk bersamamu
Menunggu di balik malam
Menyaksikan titik-titik hujan yang merambat di jalanan
Ayahmu datang menghampiri dengan sepeda motornya
Menjemput anak gadis kesayangannya
Kau pergi berlalu
Sebelum menghilang di balik malam
Kau gerakan kedua sudut bibirmu ke atas
Menatapku sepintas
Sambil melambaikan tangan
Aku berharap
Kemudain hari bukan hanya sepersekian detik bersamamu
Bukan hanya sepistas ditatapmu
Bukan hanya bersebelahan denganmu
Bukan hanya menemani sampai ayahmu menjemut
Namun bisa seumur hidupku kuhabiskan bersamamu
Menikmati tatapan teduhmu tiap waktu
Bersebelahan denganmu dan juga keluargamu
Menemanimu sampai di kehidupan sesudah ini
Untukmu, Aku berharap
Yaa salam...
ReplyDeletebaper eui bacanya ..
tapi ada beberapa kata yang vina nggak paham, belum sampai kesana otaknya -_-
lamat lamat itu apa?
oiya, kalau benerin typo boleh ga :3
di bagian "Kemudain" dan "menjemut" dan "sepistas" ini emang kata sepistas atau sepintas ..
maaf ya, kalau masalah dunia perkataan vina kurang ni wkwkwwk
tapi, typonya nggak mengganggu udah baper duluan -_-
makasih koreksinya hehe. gue buru buru nulisnya. jadi aja banyak typo nya.
Deletelamat lamat tuh... apa yah. susah gue jelasinnya. hihi.
wkwkw paham nii buru-buru biar nggak keburu ilang apa biar nggak diambil orang, bang ? *eh
DeleteLamar-lamat dalam kbbi artinya 'tidak nyata kelihatan'. Kadang memang ada kata yg kita pake karena tahu artinya apa tapi tidak tau ngejelasinnya. 😅
Deletedirimu oh dirimu. Terlalu banyak harapan dari diri ini untuk dirimu. Ayahmu mungkin menjemputmu dan membawamju pergi dengan sepeda motornya, tapi suatu saat nanti aku yang akan membawamu pergi dari hadapan ayahmu, menuju pelaminan, dengan helikopter yang ku pinjam dari donald trump. anjas..
ReplyDeleteIni wira stand up comedy ya?. Wira nih pasti. Wira kan?.
ReplyDeleteDuuuh mainnya kata2 yang dalem banget, dapetlah feelnya. Menyampaikannya gak secara langsung, tapi dapet banget maksud yang pengin disampein. Asyik bacanya.
Tapi ini wira apa bukan?.
Hehe
Haha dan saya bingung mau komen apa yah.. ternyata yoga juga pinter tulisan sepuitis ini yaaa hehe...
ReplyDeleteBerharap sih boleh saja tapi untulmu jangan juga terlalu melambungkan harap ya hehe soalnya biasa kalau terlalu berharap ujung2nya bakal dikecewakan jadi ya gitu deh..
*untukmu
DeleteUdah kayak wira aja nih, keren juga pak guru yang satu ini. Pengen bisa deh buat semacam gitu.. Coba dibuat rekamannya, Mas, keren pastinya...
ReplyDeleteKau tau teman,
ReplyDeleteaku pernah berada di masa sepertimu
Persis
Kau mau tau saranku teman,
Sampaikan harapmu pada angin dan sampaikan,
Sampaikan pada mereka harapmu,
Eaaa ini yang koment juga makin puitis
DeleteSampaikan pula harapmu pada rumput yang bergoyang
Pada malam yang kelam
Pada mentari yang merekah
Pada bunga-bunga yang bermekaran
Hehe
Itu yang jemput beneran bapaknya bukan, bang? Jangan jangan gebetannya yang mukanya udah kaya bapak bapak, jadi ngakunya bapaknya hehe, keren kok bang puisinya
ReplyDeleteBener kata atas gue. Itu bapaknya atau gebetan atau malah om2 nya. Harusnya sebelum jemput, tanyain dulu ktp atau kartu keluarganya. Wkwkwk
ReplyDeleteSial. Malah ngayal gini gue ya. Haha
Secara keseluruhan bikin baper. 👍
Untukmu yang berharap.
ReplyDeleteKata orang, dengan berharap maka kau akan hidup, maka teruslah berharap agar kau tetap hidup.
Tapi harap itu ku doakan agar tak menjadi jatuhmu. Biarkan dia menjadi harap yang terus membuncah hingga kau tak tahu lagi, kebahagiaan yang mana yang membuatmu tetap merasakan hidup.
beberapa kata ada yang typo uy.
ReplyDeletesepitas ini maksudnya sepintas atau gmna? gue baru denger uy.
ehehe
kalo yang lain bacanya seolah berharap, kok pas gue baca kyak versi lucunya ya. lu yang nyulik anak orang, terus bapaknya dateng buat ngejemput. pas si cewe melihat ke arah lu seolah dia berkata, "Sialan lu. asal nyulik aja. dikasih makan juga engga"
hahahaha
ampuun, ga
becanda
Udah lama nggak mampir sini.
ReplyDeleteeh tau2 udah baperan aja tulisannya yog ..
asli baper aku bacanya loh...
jd ikut2an ngarep ni..
.
hahaha
Wah ngajar di pedalaman kata seorang temen yg ngajar di pedalaman jugs katanya seru
ReplyDeleteNgajar anak kecil juga dilematis juga sih termasuk urusan hukum menghukum kamu udah bijak dalam kisah si tono dan jamilah mantap
Wkwk ada curcol segala dan gue kaget kamu berani nulis nama lengkap si ike kalo dibaca si ike sudah siap ? haha