Friday 9 November 2012

UTS Oh UTS

Share it Please
 
Suda seminggu ini gue ngadepin Ujian Tengah Semester. Dan hari ini adalah hari terakhir gue UTS. Di hari terakhir ini, UTS berasa sedikit lebih berat, karena hari ini ada tiga mata kuliah (MK) yang diujikan. Padahal di hari-hari sebelumnya cuma dua MK yang diujikan. Tiga matakuliah tersebut adalah Ilmu Alamiah Dasar, Phonology, dan Listening.

Menurut gue, soal-soal MK yang diujikan dari hari pertama sampai hari terakhir ini enggak begitu berat. Gue malah ngerasanya ringan-ringan ajah. Haha *ketawa licik* Dari mulai MK umum seperti Ilmu Alamiah Dasar (IAD) dan PPKN, sampe soal-soal spesifik Jurusan Bahasa Inggris seperti Structure, Phonology, dll. Tapi, ada satu MK yang ngebuat semuanya jadi suram, yaitu Listening! Gimana enggak, dari dua puluh lima soal yang diberikan, gue cuma bisa jawab sekitar sepuluh nomer. Itu juga gue enggak yakin sepenuhnya bener. Huhu!

MK Listening itu sebenarnya simple, kita cuma mendengarkan suatu percakapan dalam Bahasa Inggris, lalu kita diberi pertanyaan seputar pertanyaan tersebut, terus dijawab, deh. Simple kan? Tapi dibalik sesuatu yang simple itu, sesungguhnya terdapat kesuraman yang luar biasa. 

Yang ngebuat suram MK Listening adalah percakapan tersebut. Gila yah, orang Inggris itu kalo ngomong kayak orang kesurupan, cepet dan enggak jelas. Bayangin aja, ketika kita mengucapkan Bahasa Inggris, kita harus mengucapkannya dengan jelas dan teliti, sedangkan ketika bule-bule berbicara Bahasa Inggris, mereka berbicara seenaknya, sampe-sampe otak gue menciut tiga senti karna diporsir keras untuk menyimak percakapan suram mereka.

Kanapa gue bilang ngomong Bahasa Inggris itu harus teliti? Iyah, karna kalo lo salah ngucapin bunyi, maka lo bakal ngerubah arti. Misalnya begini: ketika lo pengin mengucapkan Bahasa Inggrisnya pantai, yaitu beach. Ketika lo mengucapkan beach, lo harus memperpanjang bunyi 'i' yang lo ucapin. Kalo bunyi 'i' lo pendek, itu akan ngerubah arti. Maksud pengen bilang beach, eh karna bunyi 'i' yang lo ucapin pendek, jadi orang-orang bule nyangkanya lo ngomong bitch, yang artinya keparat. Bisa dibayangkan betapa harus telitinya kita.

Well, MK Listening hari ini berhasil bikin gue galau dan sore hari gue ini berasa mendung.

Ngomongin soal Ujian, gue punya kegelisahan yang umum dijumpai di setiap ujian, yaitu contek-mencontek. Sebenernya gue enggak mau sok bijak loh. Gue memang sering banget nyontek dan ngasih contekan ke temen-temen kelas, tapi, akhir-akhir ini gue kepikiran. Gue ngerasa bahwa mahasiswa itu enggak ada pantes-pantesnya untuk nyontek. Gue rasa, anak-anak SMP ato SMA nyontek itu masih bisa ditolerin. Karna mereka masih anak-anak, masih remaja dan masih terdoktrin bahwa nilai-nilai besar adalah tujuan mereka belajar. Dan mereka takut mendapatkan nilai kecil. Mereka takut dimarahin ortu, takut enggak lulus, takut diputusin pacar (emang ada yah pacar yang begitu?). Sedangkan mahasiswa itu berbeda. Tujuan mahasiswa belajar itu bukan untuk nilai besar, tapi untuk mengasah potensi dan minat mereka. Jadi, ketika sudah lulus nanti, mereka bisa menggunakan kemampuan mereka yang sudah terasah selama di perkuliahan itu untuk mengabdi kepada masyarakat.

Pernah ada temen gue yang bilang, ‘Bro, bagi-bagi lah jawaban. Kita masuk bareng-bareng keluar juga bareng-bareng’.

Ngedenger itu gue pengen banget bilang, ‘Lo kira solat berjamaah, yang semuanya bareng-bareng, dari mulai takbiratulikhram sampe salam dilakukan bersama?’

Gue kesel juga, yang bener aja, masa soal-soal yang sudah gue pelajari dengan keras selama perkuliahan, sekarang dengan cuma-cuma diserahkan ke orang lain, kan nyesek. Suram itu!

Sadar enggak sih kalo mahasiswa itu sudah seharusnya mandiri. Begini yah, ketika mahasiswa lulus nanti, mereka pastinya bakal menyebar dan mencari pekerjaan ke berbagai daerah. Nah, dalam mencari kerja itu pasti mahasiswa melakukannya secara mandiri. Enggak mungkin kan satu kampus atau satu kelas secara berjamaah dan dipimpin oleh ketua kelas, ngelamar pekerjaan ke suatu perusahaan atau instansi tertentu.

Ya walaupun begitu, gue enggak mau begitu menyalahkan mahasiswa yang sering nyontek ketika ujian. Terus terang gue juga suka melakukan itu. Ya, memang gue salah dan belum mandiri. Mungkin aja itu semacam kebiasaan masa SMP/SMA yang belom bisa diilangin. So, disini gue menghimbau kepada temen-temen mahasiswa dan juga kepada gue sendiri bahwa prioritaskanlah kuliah untuk mengembangkan skill dan potensi yang lo punya, bukan untuk ngedapetin nilai besar. Gue yakin kok, kalo lo emang punya skill yang bagus, pasti lo bakal sangat bernilai di masyarakat suatu saat nanti.

10 comments:

  1. wah temenan ama elu alamat kagak dapat A nih hahahahaha

    ReplyDelete
    Replies
    1. haha, kalo masalah dapet A, B, ato C, itu bergantung ama diri lo sendiri, bukan orang laen. Temen itu cuma ngebantu lo semangat belajar, bukan ngebuat lo males dengan ngedapetin contekan-contekan dari dia. Haha

      Delete
    2. temenan sama elu juga kagak bakalan enggak sesat nem @rinem

      Delete
  2. Kenapa ya tujuan pelajar sekarang belajar ujung-ujungnya biar nilainya bagus, emang yangpaling penting itu nilainya atau ilmu yang dapat dipahamin sih kalau menurutmu sob?

    ReplyDelete
    Replies
    1. kalo menurut gue ya karna sistem penilaiannya. coba lo liat UAN. Yang jadi standard kelulusan itu nilai, ya jadi deh siswa berlomba-lomba ngedapetin nilai besar, supaya lulus!

      Delete
  3. nyontek yang sewajarnya aja hehee
    gue juga kesel kalo dicontekinnya gak wajar alias diikutin a sampai z.
    jadi gue jg harus sadar diri kalo nyontek jgn kebablasan :D

    ReplyDelete
  4. Boleh lah mencontek dan diconteki asalkan benar-benar tidak tahu jawabannya dan minta bantuan.

    Prinsip saya berusaha dulu menjawab bila ragu baru mencontek atau istilahnnya mencocokan kepada yang lebih ahli :D

    ReplyDelete
  5. nyontek itu gak boleh, tanya jawaban itu gakpapa (eh tanya jawaban sama nyontek itu beda kan ya? sama? ah beda aja deh._.) :)

    ReplyDelete
  6. UTS bikin menggila ya....
    duu saya juga seperti itu. :)

    ReplyDelete

Profil Penulis

My photo
Penulis blog ini adalah seorang lelaki jantan bernama Nurul Prayoga Abdillah, S.Pd. Ia baru saja menyelesaikan studinya di bidang Pendidikan Bahasa Inggris. Ia berniat meneruskan studinya ke jenjang yang lebih tinggi untuk memperdalam ilmu Pendidikan Bahasa Tumbuhan, namun sayang belum ada universitas yang membuka jurusan tersebut. Panggil saja ia “Yoga.” Ia adalah lelaki perkasa yang sangat sayang sekali sama Raisa. Di kamarnya banyak sekali terpajang foto Raisa. Sesekali di waktu senggangnya, ia mengedit foto Raisa seolah-olah sedang dirangkul oleh dirinya, atau sedang bersandar di bahunya, atau sedang menampar jidatnya yang lebar. Perlu anda tahu, Yoga memiliki jidat yang lebar. Karna itu ia sering masuk angin jika terlalu lama terpapar angin di area wajah. Jika anda ingin berkonsultasi seputar mata pelajaran Bahasa Inggris, atau bertanya-tanya tentang dunia kuliah, atau ingin mengirim penipuan “Mamah Minta Pulsa” silahkan anda kirim pesan anda ke nurulprayoga93@gmail.com. Atau mention ke twitternya di @nurulprayoga.

Find My Moments

Twitter