Monday 24 December 2012

Pengalaman Wawancara di Hari Ibu


Gue menulis artikel ini tepat di hari ibu, iyah, karna saat itu tepat tanggal 22 Desember. Dan gue juga menulis ini tepat di jam Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan. Iyah, saat itu sedang berlangsung kegiatan presentasi di kelas, dan gue ngerasa bosen ajah, jadi gue manfaatin deh buat nulis, muhuhaha!
Di hari itu, gue diwawancarai oleh mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial di kampus gue. Jadi, saat itu anak-anak Klise—Kumpulan Mahasisa Fotografi Fakultas Ilmu Sosial—mengadakan kegiatan perayaan hari ibu. Acaranya berupa penggalangan dana, live music, standup comedy, dan pembagian seribu bunga mawar bohongan, iyah, mawar plastik!
Continue Reading...

Saturday 22 December 2012

Tips Melewati Malam Minggu Bagi Seorang Jomblo



            Gue tau, malem minggu adalah momok paling mengerikan buat para jomblo. Bahkan, sebagian besar jomblo enggak mengimani keberadaan malam minggu. Mereka lebih senang menyebutnya sabtu malam.
            Di siss lain, malam minggu merupakan malam yang indah buat para couple. Banyak cara yang mereka lakukan buat mengisi malam minggu yang menurut mereka itu indah. Ada yang sekedar berteleponan ria semalem-suntuk dengan pasangannya sampe telinga mereka menciut. Hal itu biasanya dilakukan oleh mereka yang menjalani LDR dan mereka yang  enggak punya modal yang cukup buat jalan, jadi mereka menggunakan paket teleponan buat saling melepas rindu. Kemudian, ada juga yang jalan bareng dengan pacarnya ke suatu tempat yang gelap, dingin, dan sepi. Iyah kuburan. Mungkin mereka mau melakukan semacem ritual jiarah kubur.
Continue Reading...

Sunday 2 December 2012

Seminar Bareng Raditya Dika


Beberapa bulan lalu gue sempet baca salah satu tulisan temen blog gue. Alamat blog dan nama pemilik blognya gue lupa. Yang jelas temen gue itu perempuan. Disitu dia menuliskan pengalamannya saat mengikuti seminar yang diisi oleh Bang Raditya Dika.  Saat itu yang ada dipikran gue, ‘Wah, keren banget bisa ketemu langsung Bang Radit’. Gue ngerasa kagum, dan gue pikir beruntung banget dia bisa bertatap muka langsung dengan seorang penulis hebat sekelas Bang Radit.
            Lalu, dia bercerita lagi bahwa saat sesi tanya-jawab, dia sempet menanyakan pertanyaan ke Bang Radit. Lagi-lagi gue bergumam, ‘Waw, hebat. Itu orang berani banget bertanya.’ Iya, gue berpikir betapa beraninya cewek itu bertanya langsung. Dan dengan bertanya, itu artinya dia berkomunikasi langsung dengan bang Radit. Iya, dia ngobrol langsung sama RADIT! Gila, hebat banget!
Continue Reading...

Sunday 11 November 2012

Bye-bye My Hair

 
            Ketika di SMP, gue pernah bermasalah dengan guru Bahasa Inggris, Pak Rija namanya. Masalah yang sering gue perbuat adalah kedisiplinan rambut. Saat SMP, gue sering membandel dengan membiarkan rambut gue tumbuh gondrong enggak beraturan. Hal itu bertentangan dengan peraturan sekolah yang mengharuskan muridnya berambut rapih. Gue sempet kesel. Hal itu ngebuat gue enggak leluasa. Entah kenapa gue selalu males cukur rambut. Terlebih rambut gue ini cepet banget tumbuhnya. Kalo diibaratkan tanaman, mungkin rambut gue ini seperti tanaman hybrida yang cepet pertumbuhannya. Karna males potong rambut dan pertumbuhan rambut gue yang cepet inilah gue jadi sering bermasalah.
Gue sering kena rajia rambut di SMP. Enggak tanggung-tanggung, kadang hampir semua anak cowok dikelas gue juga dicukur paksa di kelas. Banyak diantara mereka dicukur bukan karna rambut yang gondrong, tapi karna gaya rambut mereka yang enggak manusiawi. Saat itu lagi trend-nya gaya rambut Mowhak. Gaya rambut Mowhak tu begini: jadi rambut di bagian tengah kepala, dari depan ke belakang, berukuran panjang. Sedangkan rambut yang berada disamping kanan-kiri kepala, dekat dengan telinga, berukuran pendek. Emang sih menurut mereka itu keren. Tapi gue ngeliatnya malah lebih mirip dengan rambut yang berada di pundak kuda. Jadi, gue kadang susah ngebedain antara kuda dengan orang yang berambut Mowhak
Continue Reading...

Friday 9 November 2012

UTS Oh UTS

 
Suda seminggu ini gue ngadepin Ujian Tengah Semester. Dan hari ini adalah hari terakhir gue UTS. Di hari terakhir ini, UTS berasa sedikit lebih berat, karena hari ini ada tiga mata kuliah (MK) yang diujikan. Padahal di hari-hari sebelumnya cuma dua MK yang diujikan. Tiga matakuliah tersebut adalah Ilmu Alamiah Dasar, Phonology, dan Listening.

Menurut gue, soal-soal MK yang diujikan dari hari pertama sampai hari terakhir ini enggak begitu berat. Gue malah ngerasanya ringan-ringan ajah. Haha *ketawa licik* Dari mulai MK umum seperti Ilmu Alamiah Dasar (IAD) dan PPKN, sampe soal-soal spesifik Jurusan Bahasa Inggris seperti Structure, Phonology, dll. Tapi, ada satu MK yang ngebuat semuanya jadi suram, yaitu Listening! Gimana enggak, dari dua puluh lima soal yang diberikan, gue cuma bisa jawab sekitar sepuluh nomer. Itu juga gue enggak yakin sepenuhnya bener. Huhu!

MK Listening itu sebenarnya simple, kita cuma mendengarkan suatu percakapan dalam Bahasa Inggris, lalu kita diberi pertanyaan seputar pertanyaan tersebut, terus dijawab, deh. Simple kan? Tapi dibalik sesuatu yang simple itu, sesungguhnya terdapat kesuraman yang luar biasa. 

Continue Reading...

Friday 5 October 2012

Perjuangan adalah Syarat untuk Berhasil


            Apakah lo pernah mendengar istilah, ‘Ketika anda berjuang keras untuk mencapai keberhasilan kemudian anda menyerah karna putus asa, sesungguhnya saat itu anda tinggal satu langkah lagi mencapai keberhasilan anda’? Mungkin agak ribet peribahasanya. Biar gue perjelas. Jadi, maksud dari kata-kata tadi adalah ketika lo mengupayakan sesuatu yang sangat lo inginkan kemudian lo merasa itu terlalu berat. Lo ngerasa  putus asa dan akhirnya menyerah atau mundur. Nah, ketika lo memutuskan untuk mundur, tanpa lo sadari sesungguhnya elo itu suda sangat dekat dengan sesuatu yang lo upayakan tersebut. Bisa dibayangkan bukan, betapa ‘Jleb’nya ketika lo menyerah padahal sedikit lagi lo berhasil.
Seinget gue, kata-kata tersebut gue dapatkan ketika gue menonton acara talkshow Kick Andy di Metro Tv. Awalnya gue enggak begitu menanggapi kata-kata barusan. Soalnya menurut gue yang namanya menyerah ya menyerah aja. Mungkin aja itu memang nasib gue enggak dapet sasuatu yang sudah gue upayakan dengan keras. Setelah itu gue bisa melupakan ketidakberhasilan itu dan memulai hal yang lain. Yap, gue ini realistis, atau mungkin pesimis. Ah, menurut gue perbedaan keduanya tipis banget.
Continue Reading...

Friday 14 September 2012

Kau

Waktu adalah teman baik yang paling jahat
Ia selalu dekat tapi tak pernah bisa dirasakan
Kehadirannya selalu terabaikan
Begitu yang kurasakan sekarang
Tentang dirimu

Hari-hari yang kita lewati selalu menghadirkan cerita
Cerita-cerita hebat yang sangat membekas
Sekarang waktu dan keadaan seperti mencambukku
Membuatku tersadar akan apa yang akan kita lewati
Aku hampir tidak percaya

Kehilanganmu itu pasti
Seperti ada bagian cerita dari hidupku yang pergi.
Ah, sudahlah tak penting
Aku tak ingin rasa kehilangan ini menjadi beban untukmu

Continue Reading...

Tuesday 11 September 2012

Aku Mengagumimu


Aku senang bisa melihatmu lagi
Wajahmu, senyummu, suara dan tawamu masih sama
Semua yang kau miliki selalu terlihat indah
Tidak pernah berubah

Setiap senyum yang kau pancarkan adalah penenang kegelisahanku
Tawa khasmu karna kekonyolanku adalah kebahagiaan tersendiri buatku
Ucapan semangat sederhana yang kau beri  ketika itu menjadi alasan kuat untukku tetap bergerak
Karna kau adalah salah satu motivasi besar dalam hidupku

Aku mengagumimu
Itu adalah perasaan yang rumit
Melebihi rumitnya perasaan cinta
Yang jelas, berada disampingmu dan bisa berbagi denganmu sangat membuatku bahagia 

Masih ingatkah kau ketika kita berbincang berdua
Walaupun hanya sekilas
Tak banyak yang kita bicarakan selain musik dan keluargamu
Aku tahu kau tidak merasakan apapun selain perasaan yang biasa
Namun bagiku itu adalah moment hebat yang pernah kulalui

Continue Reading...

Phlegmatis


            ‘Dia itu orangnya Phlegmatis’ kata Widiya.

            ‘Ha?’ gue menanggapi. Sejenak gue berpikir, apa itu Phlegmatis. Apakah ada kesamaan dengan Melankolis. Gue mikir sambil garuk-garuk kumis. Lama-lama jadi kebelet pipis. Ah, suda lah.

            ‘Iya, jadi maunya cari aman. Kalo bicara juga takut nyinggung orang. Saya enggak suka sama orang yang begitu. Harusnya ngomong aja apa adanya’ jelas Widiya.

            Jleb! Mendengar penjelasan Widiya barusan jiwa gue langsung menggelinjang hebat. Menggelora dahsyat! Gue baru tahu ternyata istilah untuk orang yang berkepribadian seperti itu adalah ‘Phlegmatis.’ Hm... gue rasa gue ini Phlegmatis.

Enggak puas dengan penjelasan Widiya, gue pun coba nyari sumber laen. Gue penasaran! Pilihan gue jatuh pada tukang batagor depan kampus. Gue tanya ke dia apa itu Phlegmatis. Tapi yang ada dia malah enggak tahu. Dasar bego! Maksud gue, dasar gue ini bego. Mana mungkin dia tau. Lagian kenapa gue tanya ke tukang batagor coba. Harusnya satpam kampus! Malemnya gue browsing di internet. Gue cari apa itu Phlegmatis. Setelah gue temukan, disitu penjelasannya lebih mendetail. Gue rasa hampir semua yang disebutkan disana benar-benar gue miliki. Misalnya sifat pendiam, monoton, takut salah, enggak berani bertindak dan masih banyak lagi. Ini linknya, barangkali temen-temen ada yang mau liat http://eisyatipekepribadian.blogspot.com/2011/08/tipe-kepribadian-phlegmatis.html

Continue Reading...

Monday 27 August 2012

Kamu Nurul?


Kalo ngomongin nama orang sepertinya enggak pernah ada habisnya. Setiap daerah memiliki nama khasnya masing-masing. Misalkan Daerah Sunda, biasanya nama-nama orang sunda selalu diulang antara satu kata dengan kata lainnya, seperti Yayat Suryana, Engkos Koswara atau Adi Setiadi. Lalu, Orang  Jawa biasanya nama mereka didominasi huruf ‘O’, contohnya: Eko Surotmo, Wibowo Prasetyo atau Komodo. Dan nama Orang Papua kebanyakan didominasi dengan nama-nama aneh dan asing di telinga, seperti: Rayamadey Nikodemus, Frarans Bulgarikus, Lactobacillus Protectus. Ada juga nama orang luar negeri. Sama, nama-nama mereka enggak kalah aneh, seperti: Noeh Thomson, Andra Thomcat, Alex Suezah Boughcker (baca:aleks susah boker). Dan ada juga nama-nama yang memiliki arti yang dalam, seperti Sudibio. Nama ‘Sudibio’ berasal dari Indonesia. Jika kita cermati secara mendalam, Sudibio terdiri dari dua kata pembentuk, yaitu Sudi dan Bio.  Sudi dalam bahasa Indonesia artinya bersedia sedangkan Bio memiliki arti organisme yang hidup. Jadi, Sudibio adalah makhluk hidup yang selau bersedia, bersedia dijadikan teman, bersedia dijadikan pacar atau bersedia dijadikan selingkuhan.

Continue Reading...

Friday 24 August 2012

Apes Day


Keapesan memang enggak pernah lepas dari hidup ini. Hidup tanpa apes itu berasa lempeng, enggak enak, enggak  berasa. Kalo diibaratkan, hidup tanpa apes itu seperti kita makan mie tanpa mangkok. Coba lo bayangin, makan mie enggak pake mangkok. Enggak enak, kan? Sumpah, ini perumpamaan yang maksa banget.
Kehidupan gue juga enggak pernah lepas dari moment-moment apes. Keapesan dateng silih berganti, layaknya tamu-tamu di sebuah hajatan: dateng beramai-ramai, menghampiri dan menyalami satu-persatu, enggak habis-habis. Begitu juga dengan keapesan, satu-persatu ‘menyalami’ gue.
Suatu hari gue sedang akan menghadapi ulangan harian Biologi, nah, malem harinya gue belajar Matematika dengan semangat dan membabibuta. Eh, besok paginya saat ulangan gue enggak bisa jawab dan akhirnya dapet nilai jelek. Apes banget, kan? Ini apes apa bego? Mau ulangan Biologi kok ngapalin Matematika?
Keapesan gue terus berlanjut. Ketika di bangku kuliah ini, gue masih beberapa kali mengalami keapesan. Tapi, ada satu di antaranya yang membekas di ingatan. Keapesan itu terjadi di semester dua, tepatnya saat gue menjalani Ujian Tengah Semester (UTS).

Continue Reading...

Friday 3 August 2012

Sayangnya, Aku Bukan Evan

Tidak sedikit yang ku sesali dalam hidupku. Salah satunya, kamu. Aku masih mengingatnya. Kejadian waktu itu. Antara kita berdua. Suasana, atmosfer, dan setiap detailnya masih terbayang jelas. Saat itu kita berada di antara gedung lab. Biologi dan perpustakaan sekolah.
Saat itu kamu berdiri dihadapanku, melihatku dalam dengan malu-malu, lalu kamu bilang bahwa kamu suka aku. Jujur saja, aku tidak pernah berpikir kata-kata itu akan kamu ucapkan. Saat itu yang kurasakaan adalah senang, bingung, dan gerogi. Dan yang aku ingat, aku merespon ucapanmu dengan ucapan, ‘Sebentar lagi ujian semester, aku ingin belajar.’ Menyesal? Sangat!
Seandainya aku Evan Treborn dalam Butterfly Effect, aku akan kembali dan merubah semuanya. Aku ingin saat  itu kita berdiri berhadapan dan menatap dalam wajah satu sama lain. Oiya, saat itu tinggi badan kita tidak berbeda jauh. Jadi, ketika kita bertatapan, maka posisi mata kita akan sejajar horisontal. Menurutku, itu adalah posisi yang sempurna. Kemudian kamu mengucapkan kamu suka aku. Lalu aku meraih kedua tanganmu yang kau kepal didepan, kemudian kugenggam erat dan aku merespon ucapanmu,’Aku sayang kamu.’
Tapi sayang, aku bukan Evan.
Continue Reading...

Friday 20 July 2012

Marhaban Ya Ramadhan


Enggak kerasa, padahal baru aja kemaren puasa, eh, sekarang uda masuk bulan Romadhon lagi. Gue bersukur masih bisa bertemu dengan bulan penuh berkah ini. Enggak sedikit lho sodara-sodara kita yang suda ‘pergi’ duluan ninggalin kita. Bahkan, ada diantara mereka yang kepergiannya tepat sehari menjelang Romadhon. Itu sayang banget! Mereka belum sempat mencicipi indahnya saur pertama.
Sebenernya gue selalu galau tiap dateng Romadhon. Banyak hal yang menyebabkannya. Lebih tepatnya galau kalo inget Romadhon jaman SMP. Dulu, waktu gue SMP dan tinggal di bekasi, Romadhon gue selalu terasa berwarna. Gue inget kebiasaan seru yang gue lewatin bareng temen-temen waktu itu.
Tiap selese teraweh, gue dan temen-temen biasa jalan-jalan keliling komplek. Terus pesta petasan. Enggak tau kenapa, waktu itu gue rasanya heppiii banget kalo liat orang nyalain petasan.
Continue Reading...

Secret Admirer

Kalo denger kata secret admirer, jadi berasa gimana gitu: mules-mules tapi geli. Kenapa mules? Kenapa geli? Entahlah!
Gue pernah merasakan bagaimana menjadi seorang secret admirer. Saat itu gue masih SMP. Masih lugu, polos, dan belum mengerti apa itu Synthax, Phonology, Morphology, juga Miyabi. Sebenernya sampe sekarang juga gue masih bingung sih sama istilah-istilah barusan, kecuali yang terakhir tadi. Iya, Synthax, Phonology, dan Morphology adalah matakuliah di jurusan Pend. B. Inggris, jurusan dimana gue belajar sekarang.
Kembali lagi ke kepolosan gue. Saking polosnya gue saat itu, gue kadang suka dijadikan object pemalakan oleh oknum-oknum STM depan perum gue. Bahkan selain dijadikan sasaran oleh anak STM, gue juga sering dipalak oleh anak-anak MTs. Tragis!
Jadi, ceritanya seperti ini. Gue adalah anak SMP saat itu. Waktu itu belom jamannya bawa kendaraan pribadi ke sekolah, seperti: motor, mobil, odong-odong, dll. Palingan anak-anak SMP jaman gue membawa sepeda setiap berangkat sekolah.
Continue Reading...

Tuesday 17 July 2012

Ini Pilihan Gue!

Gue kadang bingung bagaimana menjabarkan pribadi gue sendiri. Soalnya gue ngerasa datar aja dalem ngejalanin hidup. Tapi yang  jelas gue pengin ngejalanin hidup ini seoptimal mungkin. Gue pengin ngebuat perubahan besar dalem hidup. Yang selama ini gue cuma diem pasif menyikapi hal-hal yang terjadi di sekeliling gue, kini gue pengen menghilangkan sikap buruk gue itu.
Tentunya untuk ngerubah diri itu enggak mudah. Perlu keinginan kuat untuk membuat diri selalu ingin berubah. Dan perubahan itu enggak harus besar-besaran. Mulailah dengan hal-hal sederhana, asalkan konsisten. Selain kemauan, yang enggak kalah penting adalah kratifitas. Buat  gue, kreatifitas adalah modal untuk melakukan perubahan dan modal dalem ngehadapin segala persaingan dalam hidup. Kreatifitas yang dimiliki bisa ngebuat kita lebih cool, lebih dipandang, dan lebih diperhitungkan orang laen. Jadi, kreatifitas dan pribadi yang cool  itu menjadi satu kesatuan. Hal itu bisa gue rasakan di notebook Sony VAIO E14P



Gue memilih warna perak metalik karna mencerminkan sisi cool yang khas, dan jiwa kreatifitas yang tinggi. Bukan cuma tampilan externalnya yang kece, Sony VAIO E14P  juga memiliki fitur-fitur yang pas dengan kebutuhan gue sebagai mahasiswa. Dengan prosesor generasi ketiga Intel Core, membuat kerja Sony VAIO E14P sangat cerdas dan mudah. Gue memilih untuk berubah, Gue pengin menjadi sosok yang kreatifitas, diperhitungkan, dan cool. Dan untuk urusan notebook, Sony VAIO E14P-lah pilihan gue. Because it's me!
Continue Reading...

Nginget Masalalu Itu...

Gue kaget ngedenger ibu tiba-tiba heboh. Beliau teriak-teriak sambil lari manggil-manggil nama gue. Gue panik! Ada apa dengan ibu saat itu. Lalu gue keluar kamer, dan menghampiri ibu.

'Bu, kenapa teriak-teriak?' tanya gue
'Itu, lagi promosi. Lima ribu!' jawab ibu semangat banget. Ternyata promosi, gue kira ada tim gegana dateng, mangkanya beliau teriak-teriak.
'Apaan yang promosi, Bu?'
'Itu, bakso!'
'...'

Entah apa yang merasuki jiwa ibu saat itu. Hanya karna promosi bakso, beliau jadi teriak-teriak. Ya  ampun!Setelah itu ibu nyeritain bakso itu ke gue dan meminta gue untuk beli. Gue pun menuruti. Gue bergegas keluar rumah menuju warung bakso itu. Gue berjalan menyusuri trotoar sambil menahan udara dingin. Iya, tempat tinggal gue berada tepat dipinggir jalan raya besar dan terdapat trotoar di bahu jalan yang dipergunakan oleh pejalan kaki. Dan, iya.... saat itu malam hari, angin berhembus kencang dan dinginnya menembus kulit. Sesampainya diwarung bakso, gue memesan, lalu lanjut pulang.

Diperjalanan pulang, gue melihat sebuah mobil elf yang sedang menurunkan penumpang. Gue perhatikan sejenak mobil itu. Kemudian gue sadar, mobil itu adalah mobil elf yang biasa gue naiki ketika pulang bimbel jaman SMA dulu. Hm... jadi inget bagaimana rasanya ketika SMA dulu. Masih inget banget gimana kekompakan anak-anak kelas, suasana sekolah, kegiatan upacara, lab. komputer yang bau kaos kaki, guru-guru yang care dengan siswanya, dan letihnya pengorbanan untuk menghadapi UAN. Semua detail tersebut masih gue simpen di memori. Bahkan gue suka senyum-senyum sendiri ngingetnya. Terlihat aneh memang senyum dan tertawa sendirian. Ya, tapi memang begitu lah... mengenang masa lalu itu bisa membuat kita tampak aneh.
Continue Reading...

Thursday 28 June 2012

Pshycolovogy

Sebelumnya saya ingin memperkenalkan diri saya terlebih dahulu. Saya adalah Prof. Oga Prayoga, Mpd., Msi., IM3 Operator Service. Sebut saja saya Prof. Saya ini orangnya rendah hati. Walaupun saya bergelar profesor, saya rela dengan rendah hati bekerja sebagai operator service salah satu provider seluler. Saya lulusan S3 dari sebuah universitas asing terkemuka, yaitu UGM. Perlu diketahui bahwa kepanjangan UGM di sini adalah Universitas Gagal Move-on. Karna itulah saya menyebutnya sebagai universitas asing. Ya, karna memang asing di telinga dan tidak semua orang mengetahuinya.
Menuntut ilmu di sana adalah menjadi kebanggaan tersendiri bagi saya. Karna hanya beberapa orang saja yang memiliki kemauan dan hanya orang-orang pilihan saja yang menuntut ilmu disana.
Continue Reading...

Tuesday 29 May 2012

The Impact of Drugs Usage


            Drugs contains many danger material. It involves stimulants, chemicals, and toxics. Stimulant which is contained in drugs makes people still awake. It also increases human endurance. Chemical unsure used in drugs producing for mixing the other material well. It makes material mixing to be easily. And toxic also contained in drugs. It makes people to be addicted.
            Drugs has been claiming many sacrifice. Some of them are teeneger, public figure, and athlete. Teeneger has the most rate of the drugs victims. They have high curiosity so that they want to try anything they find. Then, public figure. Almost of them use drugs. It help them to increas their endurance. Because of their busy schedule, they need more stamina. And they keep their vitality by using drugs. The last is athlet. They has similarity case with the drugs using of public figure. Both of them use drug for keeping their endurance.
            Beside of the drugs dangers, it is avoidable. Besically there are two ways in avioding drugs. The fisrt way is by innerself and the secondly is outterself. Innerself includes personal knowladge. Good knowladge about the dengers of drugs makes people aware and avoid its dangers. And the outterself  way includes parents, friends, and goverments.  Parent have to direct their childern so that aware of the drugs dangers. Friends give the biggest impact for teenager in their mind. Good friends can bring you into good comprehension. And the last is goverments. They have big responsibility of the drugs dangers. They have to make policy to break the back of drugs usage.
            It’s needed coorperation of all elements for avoiding the drugs danger. We have to help each other. Goverments, parents, circle, even our self have to be cohasive to face the drugs dangers.
Continue Reading...

Wednesday 4 April 2012

Perbedaan Jenis Manusia Gaul dan Jenis Manusia Cupu

Di Indonesia, khususnya di dunia remaja zaman sekarang, manusia terbagi kedalam dua jenis. Jenis yang pertama adalah jenis manusia cupu dan jenis kedua adalah jenis manusia gaul. Berdasarkan penelitian yang gue jalani, kedua jenis ini merupakan jenis manusia yang tersebar di seluruh daerah Indonesia. Perbandingan penyebaran dan pemerataan antara keduanya sangat berbeda. Skala perbandingan keduanya adalah 1:5; satu untuk manusia gaul dan lima untuk manusia cupu. Angka pemerataan keduanya sangat rendah. Ini artinya keberadaan jenis manusia cupu dan jenis manusia gaul ridak merata. Di negara Indonesia ini, penyebaran jenis manusia gaul berpusat di kota sedangkan penyebaran jenis manusia cupu adalah di pelosok desa atau di tempat-tempat tak terjamah. Perbedaan pemerataan ini akan mengakibatkan ketidakseimbangan sosial. Menurut gue ini adalah kondisi yang sangat miris yang dialami Indonesia akhir-akhir ini—selain masalah kenaikan harga BBM.
Selain ketidak seimbangan sosial, tidak meratanya populasi kedua jenis manusia tersebut juga bisa menyebabkan timbulnya berbagai penyakit remaja di beberapa daerah tertentu, misalnya: penyakit Ababil, Alay, Lebay, dan Kamseupay. Penyakit Alay dan Kamseupay akan terjadi di daerah yang jumlah jenis manusia cupunya berlebih. Sedangkan penyakit Lebay dan Ababil akan terjadi di daerah yang populasi jenis manusia gaulnya lebih banyak ketimbang jenis manusia cupu.
Namun, apabila suatu daerah memiliki populasi manusia gaul dan manusia cupu yang seimbang maka daerah tersebut sudah bisa dikatagorikan sebagai kawasan DADABESAR (DAerah terDAftar BEbas peSAkitan Remaja)
Berikut adalah penjabaran singkat penyakit-penyakit tersebut.
Penyakit Lebay adalah penyakit kronis yang menimpa jenis manusia gaul. Subject yang paling rentan terhadap penyakit ini adalah jenis manusia gaul yang masih baru. Maksudnya ‘masih baru’ adalah mereka yang sebelumnya berjenis manusia cupu kemudian memutuskan untuk pindah jenis menjadi manusia gaul. Karna masih ‘baru’, jadi mereka tidak memiliki ‘selfcontrol’ yang baik. Penyakit ini terjadi disebabkan oleh hormon Lebathamous yang tidak seimbang. Hormon tersebut terdapat di otak kecil dan sangat berpengaruh. Hormon ini berfungsi mengatur sepertiga sistem kerja otak manusia gaul. Karna jumlahnya yang tidak seimbang, ia tidak bisa mengontrol dirinya sehingga ingin terlihat sangat gaul, trendi, dan ter-update. Karna ke-ingin-gaulan-nya yang berlebih dan tidak terkontrol itu, mereka jadi terlihat aneh dan tidak wajar.
Penyakit Ababil adalah suatu penyakit yang diidap oleh manusia gaul yang berusia muda dan baru menginjak usia remaja atau sering disebut ABG (Anak Baru Gede). Pada dasarnya Ababil adalah singkatan  dari Abege Labil. ABG sangat rentan dengan penyakit ini. Faktor utamanya adalah karna ABG belum memiliki pendirian yang baik. Mereka memiliki mental sebagai manusia gaul tetapi mereka kebingungan untuk mengekspresikannya.
Penyakit Alay adalah penyakit yang diderita manusia cupu. Manusia cupu yang terkena penyakit ini adalah mereka yang ingin menjadi manusia gaul tapi tidak kesampaian. Atau bisa juga disebut sebagai manusia gaul gagal. Pada dasarnya mereka sudah memiliki kemauan kuat untuk mejadi manuia gaul, tapi karana bimbingan yang kurang dari lingkungannya (orangtua, teman, pacar), pengetahuan, dan keterampilan yang tidak terarah sehingga dia salah mengartikan hakikat nilai-nilai kegaulan yang sebenarnya. Pada akhirnya mereka melakukan ha-hal tertentu yang mereka anggap gaul padahal sebenarnya malah terlihat aneh dan sangat jauh dari norma serta nilai kegaulan yang ada di masyarakat.   
Penyakit Kamseupay adalah singkatan dari ‘Kampungan Sekali Udik dan Payah’. Penyakit ini berkembang di area populasi jenis manusia cupu. Penyakit ini disebabkan oleh lingkunngan yang terbelakang dan kebiasaan yang primitif  yang dilakukannya. Lingkungan dan kebiasaan secara langsunng dapat mempengaruhi psikologi seseorang. Seseorang bisa sangat terbelakang, primtif, cupu, dan udik karna pengaruh lingkungan dan kebiasaan yang mereka jalani. Penyakit yang tersebar mulai sejak akhir tahun 2011 ini diangkat kedalam sebuah iklan kartu perdana sebuah provider seluler dan juga sekaligus dipublikasikan untuk pertama kalinya. Iklan tersebut menceritakan seorang perempuan cantik yang selalu merasa kampungan, udik, dan payah sekali kapan dan dimanapun dia berada. Di sekolah dia merasa Kamseupay, di supermarket juga merasa Kamseupay, di saat nonton konser juga Kamseupay. Dia sangat depresi. Sampai akhirnya dia menemukan kartu perdana yang membuat dia bisa internetan. Setelah itu penyakit Kamseupay-nya perlahan hilang. Dia mulai bahagia dan resmi menjadi manusia gaul. Seperti yang diceritakan iklan tersebut, salah satu cara terapi untuk penderita Kamseupay adalah dengan memperbanyak internetan, atau memperbanyak berkomunikasi.
Perbedaan mendasar yang dimiliki antara manusia gaul dan manusia cupu adalah sebagai berikut:
·      Manusia gaul selalu tau banyak hal sedangkan manusia cupu enggak begitu.
·      Manusia gaul selalu update berita sedangkan manusia cupu kurang update.
·      Manusia gaul punya akun jejaring sosial sedangkan manusia cupu enggak punya.
·   Manusia gaul selalu menggunakan berbagai jenis jejaring sosial seperti BBM, sedangkan manusia cupu seringnya minum BBM.
·      Manusia gaul badannya dipenuhi Tatto, sedangkan manusia cupu dipenuhi panu.
·   Ketika bangun tidur, manusia gaul suka stel komputer lalu memainkan musik barat dengan suara super kenceng sedangkan manusia cupu begitu bangun tidur, nyalain tivi lalu nonton Mamah Dedeh.
·      Manusia gaul biasa naek mobil pribadi kalo ke kampus/sekolah sedangkan manusia cupu biasa jalan kaki.
·   Manusia gaul senengnya nonton konser band bareng temen sedangkan manusia cupu nonton kebakaran juga uda seneng banget.
·  Kalo ada perempuan cantik, manusia gaul biasa ngedeketin, kenalan, dan tukeran no handphone. Sedangkan manusia cupu, ketika bertemu perempuan cantik, kalo enggak kejang-kejang dan mulut berbusa palingan juga kesurupan.
·     Pulang sekolah biasanya manusia gaul maen ke mall sedangkan manusia cupu pulang sekolah langsung nyari ikan sepat di comberan.
·      Tiap malem minggu manusia gaul selalu jalan sama pacar, sedangkan manusia cupu cukup jalan ditempat.
·      Tiap pedekate manusia gaul selalu ditembak duluan, sedangkan manusia cupu sebelum nembak juga udah ditolak.
·      Manusia gaul selalu banyak teman, banyak kenalan, dan banyak yang suka sedangkan manusia cupu selalu banyak hutang.
·   Tiap jajan dikantin, manusia gaul seringnya traktir temen-temen sedangkan manusia cupu tiap kekantin seringnya ngabisin makanan sisa.
·      Manusia gaul  selalu disayang pacar, sedangkan manusia cupu selalu disiksa pacar.
·  Sambil nunggu matakuliah, manusia gaul suka nongkrong di kantin. sedangkan manusia cupu biasa nongkrong di mushola jagain sendal.
·    Manusia gaul badannya wangi parfum Perancis, sedangkan manusia cupu badannya biasa beraroma eek kucing yang habis difermentasi.
·     Tiap ulang tahun, manusia gaul pasti dapet kejutan dari sanak saudara sedangkan manusia cupu lupa tanggal lahir.

Begitulah perbedaan antara jenis manusia gaul dan jenis manusia cupu. Pilihan ada di tangan lo: apakah mau menjadi  jenis manusia gaul atau jenis manusia cupu. Pesen gue: berhati-hatilah dengan penyakit-penyakit barusan dan jangan lupa sediakan oralit.




 Oga Prayoga
Continue Reading...

Wednesday 15 February 2012

ADP Project

Hari itu gue bangun kesiangan. Seharusnya jam 7 pagi gue uda ada di kampus, tapi jam 7.14 gue baru bangun tidur. Wuaah, enggak disiplin banget gue! Tapi pagi itu gue santai aja, karna hari itu gue ke kampus bukan gara-gara ada mata kuliah. Tapi, karna ada Annual Drama Performance di kampus, disingkat ‘ADP’. Dan gue kebetulan jadi panitianya. Sesudah bangun tidur, gue langsung prepare makan, mandi, dll. ADP adalah acara tahunan anak tingkat tiga. Jadi, untuk tingkat tiga ada matakuliah drama dan tugas akhir semesternya adalah menampilkan pertunjukan drama. Anak-anak tingkat tiga kerjasama dengan ESA—HMJ FKIP B.Inggris—buat ngadain acara ini. Nah, karna kebetulan gue anggota ESA, ya gue mau enggak mau harus ikut dan jadi panitia untuk acara ini.
Gue pacu motor gue secepat yang gue bisa. Akhirnya sampe juga gue di kampus sekitar jam setengah sembilan. Ternyata acara sudah di mulai. Gue langsung parkir motor dan lari masuk ruang pementasan terus duduk di lantai kursi. Gue liat penonton cukup sepi. Cuma segelintir orang yang duduk menyaksikan acara pembukaan yang suda dimulai beberapa menit lalu. Enggak lama kemudian acara pembukaan selese, dan pertunjukan drama pun dimulai. Nah, disinilah penderitaan gue dan anak-anak laen dimulai. Saat itu gue kebagian jadi sie peralatan. Gue harus tanggungjawab untuk ngebantu tingkat tiga men-setting property yang bakal dipake nanti. Berhubung jarak antara vitting room dan panggung cukup jauh, jadi semua property harus dibopong satu persatu. Property-nya macem-macem. Ada yang ringan-ringan seperti sterofoam, kain warna-warni, kayu-kayu kecil. Ada juga property yang lumayan berat, kaya kursi, bambu, kurungan ayam. Sampe ada juga property yang  sangat menyiksa, seperti meja, ranjang tempat tidur, dan pohon palem. Dalem hati gue bilang, ‘Ni orang mau drama apa kampanye peduli lingkungan hidup, sih?! Sampe pohon dibawa-bawa!’ Sebenernya tugas gue cukup simple. Gue cuma ditugasin ngebantu ngangkat-ngangkat property tiap kelompok yang mau dan selesai tampil. Jadi, tiap kali ada kelompok yang selese tampil, gue langsung bantu-bantu mereka ngeluarin property dari panggung. Setelah panggung clear, barulah gue bantu-bantu masukin property kelompok laen yang mau tampil selanjutnya ke dalem panggung. Simple dan cukup berat! Sambil nunggu waktu pergantian tiba, mending gue ikut nonton drama, deh! Waktu itu gue enggak sekedar nonton, gue juga coba cari tahu apa dan bagaimana pertunjukan drama ini, soalnya mau enggak mau dua tahun lagi gue bakal ngalamin juga.
Ini adalah drama yang paling keren yang pernah gue liat seumur hidup gue. Lighting-nya, ceritanya, effect-nya, pokoknya semuanya keren. Penjiwaannya dapet banget. Dialognya aja panjang bener. Gue sampe bingung, ‘Mereka gimana ngapalinnya?’
Gue dapet bannyak pengalaman dari kegiatan ADP. Bukan sekedar pertunjukan drama yang keren, tapi juga gue bisa mengenal hal-hal baru disekitar gue. Gue jadi bisa lebih akrab sama senior tingkat dua. Karna ADP, gue jadi kenal Teh Lucky, Teh Aida, A Sandy, dan banyak lagi. Gue paling seneng sama sosok senior yang terbuka. Yaitu mereka yang enggak ragu untuk mengakrabkan diri dengan para juniornya, bercanda, ketawa-ketiwi bareng. Dan gue bisa jadi kurang respect sama senior yang sok cool, yang merasa pengen disegani sama para juniornya. Males banget! Tapi gue beruntung, di ESA enggak ada senior yang model begitu. Semuanya seru, kompak, dan akrab. Di acara itu gue juga bisa mengenal lebih dalam sosok dan karakter temen-temen gue sesama tingkat satu.
Kalo ngomongin soal ‘karakter’, gue jadi inget betapa banyak karakter unik yang gue temui saat itu. Gue nemu sosok lelaki yang gemar sekali membawa pedang, Agung namanya. Agung adalah temen gue sesama tingkat satu. Saat itu dia mendapati sebuah pedang plastik berwarna emas. Tampilan luarnya sangat luar biasa. Mengagumkan! Dan pedang itu adalah bekas property yang sudah enggak kepake. Saat itu dia tertarik untuk mengadopsi pedang bekas tersebut dan dengan bangganya dia membawa-bawa pedang itu kemanapun dia pergi. Bahkan dia sering mengacung-ngacungkan pedangnya itu dan berlaga seperti Power Rangers setiap dia melewati seseorang yang dia kenal. Gue bingung, penyakit apa yang menimpanya saat itu. Kasihan sekali dia! Padahal menurut gue dia udah punya pedang alami yang bersemayam di tubuhnya. Akan jauh lebih bijaksana kalo dia menjaga dan merawat pedang alaminya dengan baik ketimbang mencari dan mengadopsi lagi pedang baru. Ini merupakan bentuk kufur nikmat!
Selain Agung, gue menemukan seorang lelaki yang gemar sekali bertelepon dengan mamahnya, dia A Sandy. Dia anak tingkat dua. Orangnya tinggi, putih, gemuk, dan berwibawa. Dan dia selalu berbicara keras ketika ngobrol di telepon dengan mamahnya. Hal itu membuat semua orang mendengar dengan jelas apa yang sedang dia bicarakan dengan mamahnya.
Saat itu senja hari,  acara ADP sudah selesai dan panitia sedang mengadakan briefing. Di saat itu pula A Sandy tanpa kompromi mulai melakukan kegemarannya. Dia mulai bertelepon ria dengan mamahnya. Suasana ruangan senja itu sangat gaduh, berisik sekali sehingga A Sandy meminta anak-anak untuk diam.
‘Ssttt!! Woy, diem dulu. Gua lagi nelepon!’ teriaknya
Karna memang suaranya yang keras dan sangat bertenaga, sehingga anak-anak pun terdiam seketika begitu mendengar teriakannya. Waktu itu A Sandy bilang ke mamahnya, ‘Mah, uda cek ke PS Center? PS Sandy uda bener belum?’ saat itu gue dan anak-anak shock, kaget, dan ngakak. Gue pikir ada sesuatu yang sangat penting yang bakal mereka bicarakan. Ternyata PS! Ini apa mamahnya gemar bermain Playstation atau bagaimana? Terus terang, ini pertama kalinya buat gue menyaksikan secara langsung percakapan antara ibu dan anak yang isinya ngebahas Playstation.
Selain tadi, ada juga perempuan yang gemar sekali mempermasalahkan martabak, Teh Nurul namanya. Dia anak tingkat dua. Dia sering sekali mengajak orang lain jajan dan membeli martabak. Gue bingung jadinya. Disini ada dua kemungkinan. Kemungkinan pertama adalah dia memang senang dan suka sekali memakan martabak. Martabak adalah jajanan faforitnya. Kemungkinan kedua adalah ternyata tukang martabak yang didepan kampus adalah sodaranya, sehingga dia maksa-maksa untuk beli martabak biar dagangannya cepet laku dan dia mendapat komisi. Ini cerdas!
Ada juga dua sosok makhluk yang selalu ribet, narsis, dan berisik dimana dan kapanpun mereka berada. Mereka adalah Teh Nike dan Teh Lucky. Keduanya memiliki sifat yang meledak-ledak. Begitu ada orang yang megacungakan kamera atau handpone, mereka berdua reflek menempelkan ujung jari tepat di bibir mereka disertai kepala yang dimiringkan ke kiri atau ke kanan. Bisa juga mereka langsung menirukan pose Cherrybelle; kedua telapak tangan dirapatkan, kemudian dibuka dan ditaruh dibawah dagu, lalu nyengir kuda.
Tapi dibalik keanehan yang mereka miliki, mereka juga sosok perempuan yang baik. Ini bukti ketika mereka dengan relanya mencuci piring kotor.

Dua makhluk sedang mencuci piring


Dan tentunya gue juga makin deket sama temen-temen deket gue; Nanda, Saepul, Icha, Widiya, dan Intan. Gue makin tau sedikit-banyak karakter masing-masing dari mereka. Dan ini moment yang gue abadikan bareng mereka.

          Sedang di koridor                            Sedang makan  


Ini bukan boyband

Terus terang, sebenernya gue belum pernah punya pengalaman yang cukup dalam berorganisasi. Bahkan waktu SMP dan SMA gue enggak ikut jadi anggota OSIS. Gue merasa enggak nyaman. Karna nantinya gue bakal ketemu orang-orang baru yang sebelumnya enggak gue kenal. Gue kurang bisa berbaur dengan baik dengan orang asing. Ketika gue sudah menemukan lingkungan yang nyaman, gue bakal selamanya nyaman disitu dan enggan untuk masuk ke lingkungan baru. Gue selalu parno; gue takut lingkungan baru itu enggak senyaman lingkungan yang uda gue punya. Makanya gue selalu ragu untuk ikut OSIS, karna disitu gue bakal nemuin lingkungan baru. Tapi, seiring berjalannya waktu pola pikir gue mulai berubah. Gue enggak tau dapet ilham dimana tapi yang jelas gue berusaha kuat untuk merubah diri gue. Gue akui bahwa gue adalah sosok yang cupu, kuper, berantakan, dan absurd. Tapi apa selamaya gue mau begini? Banyak, kok, orang diluar sana yang bisa berorganisasi dengan gampangnya, bersosialisasi dengan baik. Padahal ada diantara mereka yang bodo di kelas. Terus, kenapa gue enggak bisa kayak mereka? Apa yang mesti gue takutin? Gue enggak bodo, gue enggak rese, dan gue ganteng. Uh-oh, yang terakhir tadi enggak harus, kok! Jadi apalagi alasan gue untuk takut dan malu untuk berhadapan dengan lingkungan yang baru?
Langkah pertama gue untuk ngerubah diri adalah dengan cara berani berkenalan dengan orang-orang baru. Gue jadi inget waktu gue ospek dulu. Gue waktu itu bener-bener merasa sendiri—dalem—karna enggak ada kenalan sama sekali. Gue mulai berani berkenalan dan ngobrol dengan orang-orang baru. Gue coba deketin perempuan, kenalan, dan ternyata asik. Gue harus bisa bikin diri gue nyaman dengan orang-orang baru di sekeliling gue. Rasa nyaman enggak dateng dengan sendirinya, tapi kita sendirilah yang harus menciptakannya. Begitu juga dalam berorganisasi. Pertama lo harus tau dan kenal orang-orang dalam organisasi tesebut. Setelah lo kenal baik dengan mereka, nantinya juga lo bakal ngerasa nyaman. Setelah ngerasa nyaman dengan orang-orangnya, nantinya lo bakal betah dan nyaman juga di dalam organisasi tersebut.
Balik lagi ke ADP, ah!
Salah satu hal yang gue senangi di ADP adalah ketika waktu istirahat tiba, sekitar jam setengah satu siang. Biasanya waktu istirahat gue pergunakan untuk solat duhur dan makan tentunya. Solat selesai dan makan pun sudah, saatnya kembali ke penderitaan gue. Ngangkut barang!
Saking semangatnya (baca:menderitanya) gue ngangkatin barang, sampe-sampe enggak kerasa pertunjukan uda mau selese. Semakin mau selese acara, semangkin semangat gue. Dan... tada!! Akhirnya acarapun selese sekitar jam setengah enam sore.
Hari pertama ADP, gue pulang sekitar jam setengah enam sore karna memang acaranya selese jam segitu. Waktu itu gue pulang bareng Intan. Intan adalah temen sekelas gue, dia juga anggota ESA, sama kayak gue, dan jadi panitia juga. Dia sosok perempuan yang baik, manis, dan menyenangkan. Gue dan Intan berasal dari Kuningan. Berhubung daerah dan jalan pulang yang searah, gue oke-oke aja pulang bareng dia. Sebenernya ini adalah salah satu tantangan terberat dalem hidup gue. Saat itu gue stres! Ini pertama kalinya gue pulang malem dari Cirebon ke Kuningan naek motor. Gue takut terjadi apa-apa di jalan. Lo tau kan, sob, jalan Cirebon—Kuningan itu uda kaya rambut Krisdayanti versi Raul Lemon, keriting dan bergelombang. Belom lagi tekstur jalanan yang berlobang karna kena hujan. Uda gitu mata gue masih belom terbiasa dengan pemandangan jalanan di malam hari. Gimana nanti kalo gue tiba-tiba nabrak nenek-nenek yang lagi bertamasya nyebrang di tengah jalan? Gimana juga nanti kalo gue mencoba menghindar lobang, terus gue kagok dan enggak bisa jaga keseimbangan, tiba-tiba ada odong-odong berkecepatan tinggi datang dari arah berlawanan, dan langsung nabrak gue dan Intan? Atau mungkin aja nanti di tengah-tengah perjalanan tiba-tiba ada nenek gayung, terus dia nyetopin motor gue dan minta dibonceng? Kalo uda gitu gue makin stres! Mau di taro dimana coba tuh nenek?
Gue coba beraniin diri. Gue pasti bisa lewatin ini. Akhirnya gue mulai jalan. Gue nyalain mesin motor dan Intan mengambil posisi bersiap untuk gue bonceng. Sebelum memulai perjalanan, gue pake pengaman dada dan sarung tangan. Sekarang keadaannya seperti seorang tukang ojeg yang sedang membonceng cewek cantik. Tragis! Gue stres lagi setelah mengetahui ternyata Intan adalah termasuk spesies perempuan yang senengnya duduk menyamping kalo dibonceng di motor. Gue stres karna gue enggak biasa ngebonceng dengan posisi seperti itu. Bisa-bisa sepanjang jalan gue bakalan bawa motor dengan badan dan kepala yang miring ke kiri. Kalo uda gini, leher dan punggung gue bisa keram jadinya. Waktu itu gue pangen boker nangis! Akhirnya, gue beraniin diri. Oke, gue boncengin dia dengan posisi menyamping! Kata orang bijak, ’Jika kamu tidak mau melakukan suatu hal karna kamu tidak bisa, itu artinya kamu membuang kesempatan untuk menjadi bisa’. Well, mudah-mudahan setelah ini gue jadi terbiasa membonceng dengan posisi menyamping.  
Di perjalanan, gue banyak cerita sama Intan. Intan adalah salah satu wanita yang terserang Abisyndrome. Ini adalah penyakit dimana seorang wanita bisa menjadi sangat senang sekali, histeris, brutal, bahkan bringas ketika melihat sosok bocah lelaki putih bernama Abi. Intan dan cewek lain mengaku suka dengan sosok Abi. Abi adalah anggota ESA dan sekarang sudah tingkat tiga. Gue heran, kenapa mereka pada tergila-gila sama ini orang? Mereka pada suka senyum-senyum, curi-curi pandang, salting, mata jadi juling, jerit-jerit histeris, kejang-kejang, mulut berbusa, dan kesurupan kalo liat sosok Abi. Padahal gue biasa aja kalo papasan sama dia. Tapi memang dia punya kulit yang putih, badan tinggi semapai, pandangan mata yang tajam, senyum yang luar biasa. Umm, unyu banget deh!! Uh-oh, sadar, Yoga. SADAR!! Jaga sikap, Yog! JAGA SIKAP!
Gue khawatir penyakit ini menular dan menyerang semua cewek di kampus gue. Terutama di kawasan FKIP B.Inggris. Penyakit ini sulit disembuhkan karna belum ada obat penawarnya. Ini adalah type penyakit yang menyebabkan kerusakan sistem nalar pada wanita. Penyakit ini harus segera diatasi. Satu-satunya cara untuk menghilangkan penyakit ini adalah dengan memusnahkan sumbernya. Iyah, ‘Abi’. Abi harus diberantas!
Selain terkena Abisyndrome, Intan juga bercerita hal-hal lainnya. Katanya ini pertama kalinya dia pulang kampus naek motor malem-malem. Ini juga pertama kalinya buat gue; ngebonceng temen pulang kampus dimalam hari. Intan juga cerita tentang masa SMA-nya. Dia bilang kalo dia enggak suka hitung-hitungan, makanya dia masuk jurusan IPS. Dia enggak suka sama matematika, biologi, dan kimia. Keren, kan? Kalo gue enggak suka makan nasi. Tapi anehnya, diantara pelajaran hitung-hitungan tadi, dia suka dengan pelajaran fisika. Ini ironi! Justru menurut gue fisika-lah pembunuh nomer satu diantara pelajaran hitung-hitungan laennya. Fisika itu jahat! Beberapa kali gue harus menerima pil KB pahit. Pernah dulu gue uda dapet nilai cukup bagus di biologi, kimia, dan matematika. Tapi karna nilai fisika gue jelek, gue kena remidial. Asem! Dari situlah gue benci boyband.
Ketika diperjalanan, gue coba nyalip bis yang lagi berhenti nurunin penumpang. Sebelum nyalip, Intan narik pelan bahu gue dari belakang. Gue sedikit kaget! Kalo pas itu dia narik bahu gue kenceng sambil mukul-mukul helm gue, mungkin gue bakal kaget banget. Dan seandainya waktu itu dia tiba-tiba meluk gue dari belakang dan ngejerit lembut, mungkin gue bakal ayan!
Ternyata dia takut. Gue tanya ke dia,
‘Takut ya, Ntan?’
‘Iya, ngeri! Aku takut sama bis. Kayaknya mereka tuh raja jalanan’ kata intan.
‘Saya juga takut’ gue cengengesan.
Emangsih, supir bis disini suka se-enak keteknya jidatnya kalo bawa bis. Meraka suka nyalip tiba-tiba, padahal dari arah berlawanan ada motor. Gue sempet beberapa kali emosi sama supir bis yang ugal-ugalan kaya gitu. Yasudahlah, enggak usah dipikirin. Anyway, baguslah Intan takut sama bis. Daripada gue?! Takut sama kecoa! Enggak keren banget!
Malem itu gue nganter Intan cuma sampe terminal Kuningan, karna rumah dia masih agak jauh dan gue enggak begitu hapal daerahnya. Kalo gue nganterin dia sampe ke rumahnya, bisa-bisa pulangnya gue nyasar dan enggak balik lagi kerumah!
Akhirnya sampe juga di terminal. Di terminal, Intan bakal dijemput bapaknya. Enggak lama kemudian hujan turun. Gue dan Intan berteduh di tenda tukang pecel lele setempat. Sekarang keadaannya uda kayak di sinetron-sinetron: seorang laki-laki dan seorang perempuan kehujanan, kemudian mereka berteduh  berduaan sambil menunggu hujan reda. Biasanya kalo di sinetron uda ada adegan begini, ujung-ujungnya laki-laki dan perempuan itu akan saling cinta dan pada akhirnya mereka menjadi sepasang kekasih! Yaa, semoga aja! Uh-oh, ngomong apa sih lu, Yog?! Fokus, YOGA, FAKUS! FOKUS KE TULISAN!! Well, sambil nunggu bapaknya jemput, gue ngobrol kecil sama dia. Dia cerita kalo dia adalah anak bungsu dari empat bersaudara. Kakak pertamanya perempuan. Dia mau nikah abis bulan romadhon taun ini. Kakak keduanya juga perempuan. Gue enggak tau dia mau nikah kapan. Dan kaka ketiganya laki-laki. Gue juga enggak tau dia mau nikah kapan. Enggak lama kemudian bapaknya dateng. Sesaat sebelum bapaknya dateng, Intan sempet nyuruh gue pulang aja duluan. Awalnya gue nolak dan pengen nemenin dia dulu ampe bapaknya dateng. Tapi karna waktu itu magrib dan gue belom solat, jadi gue putusin untuk pulang duluan. Gue uda pake helm dan mau nyalain motor, saat itulah bapaknya dateng dengan Jupiter Z-nya. Gue seneng akhirnya si bapak dateng juga. Akhirnya gue enggak jadi pulang duluan. Men, ternyata bapaknya kumisan. Tapi dari muka dan penampilannya, gue rasa dia pasti bapak yang baik. Saat itu Intan senyum, terus pamit ke gue. Dia jalan perlahan menghampiri bapaknya. Tepat sebelum naek ke motor, Intan berbalik terus senyum lagi sambil melambaikan tangannya ke gue. Wah, gue mersa ganteng! Menurut gue, ini adalah senyuman yang paling manis yang pernah Intan tunjukin ke gue. Ini juga salah satu moment yang paling keren yang pernah gue lewatin. Saat itu malam hari, gerimis kecil, ditambah senyum dan lambaian tangan seorang perempuan cantik. Wah, gue merasa makin ganteng! Sebenernya gue antara sadar dan enggak saat itu. Enggak percaya juga, kok bisa sih gue disenyumin dan dilambain tangan seperti itu. Biasanya gue dicakarain dan dijambakin sama cewek. Saat itu bapaknya memandangi gue dalem-dalem. Tatapan matanya tajam. Ekspresi mukanya sangat datar. Mungkin dalem hatinya bilang, ‘Makhluk rusak macam apa ini yang mengantar anak perempuan saya pulang?’ Akhirnya gue lepas helm gue dan coba senyum ke si bapak. Dan ajaib, dia ngebales senyum gue. Senyumannya lepas dan menenangkan, sama kayak anaknya. Sekarang gue dapet senyuman dari bapak dan anak perempuannya. Wah, gue merasa ganteng banget! Mungkin sambil senyum dia bicara lagi dalem hati, ‘Ternyata makhluk ini tidak rusak, tapi abstrak!’ Setelah itu, Intan pulang. Gue seneng semuanya berjalan lancar.
Gue sempetin solat magrib dulu di SPBU terdekat dan lanjut pulang. Gue sampe rumah sekitar jam delapan dan gue lemes banget. Tadinya selesai solat isya gue pengen nulis, karna banyak banget hal yang pengen gue abadikan di catatan gue hari itu. Tapi berhubung gue lemes banget, jadi gue langsung tidur ajah.
Well, segitu dulu cerita dari gue. Moga bermanfaat. Keep spirit!







Oga Aprilio


Continue Reading...

Profil Penulis

My photo
Penulis blog ini adalah seorang lelaki jantan bernama Nurul Prayoga Abdillah, S.Pd. Ia baru saja menyelesaikan studinya di bidang Pendidikan Bahasa Inggris. Ia berniat meneruskan studinya ke jenjang yang lebih tinggi untuk memperdalam ilmu Pendidikan Bahasa Tumbuhan, namun sayang belum ada universitas yang membuka jurusan tersebut. Panggil saja ia “Yoga.” Ia adalah lelaki perkasa yang sangat sayang sekali sama Raisa. Di kamarnya banyak sekali terpajang foto Raisa. Sesekali di waktu senggangnya, ia mengedit foto Raisa seolah-olah sedang dirangkul oleh dirinya, atau sedang bersandar di bahunya, atau sedang menampar jidatnya yang lebar. Perlu anda tahu, Yoga memiliki jidat yang lebar. Karna itu ia sering masuk angin jika terlalu lama terpapar angin di area wajah. Jika anda ingin berkonsultasi seputar mata pelajaran Bahasa Inggris, atau bertanya-tanya tentang dunia kuliah, atau ingin mengirim penipuan “Mamah Minta Pulsa” silahkan anda kirim pesan anda ke nurulprayoga93@gmail.com. Atau mention ke twitternya di @nurulprayoga.

Find My Moments

Twitter