Friday 3 August 2012

Sayangnya, Aku Bukan Evan

Share it Please
Tidak sedikit yang ku sesali dalam hidupku. Salah satunya, kamu. Aku masih mengingatnya. Kejadian waktu itu. Antara kita berdua. Suasana, atmosfer, dan setiap detailnya masih terbayang jelas. Saat itu kita berada di antara gedung lab. Biologi dan perpustakaan sekolah.
Saat itu kamu berdiri dihadapanku, melihatku dalam dengan malu-malu, lalu kamu bilang bahwa kamu suka aku. Jujur saja, aku tidak pernah berpikir kata-kata itu akan kamu ucapkan. Saat itu yang kurasakaan adalah senang, bingung, dan gerogi. Dan yang aku ingat, aku merespon ucapanmu dengan ucapan, ‘Sebentar lagi ujian semester, aku ingin belajar.’ Menyesal? Sangat!
Seandainya aku Evan Treborn dalam Butterfly Effect, aku akan kembali dan merubah semuanya. Aku ingin saat  itu kita berdiri berhadapan dan menatap dalam wajah satu sama lain. Oiya, saat itu tinggi badan kita tidak berbeda jauh. Jadi, ketika kita bertatapan, maka posisi mata kita akan sejajar horisontal. Menurutku, itu adalah posisi yang sempurna. Kemudian kamu mengucapkan kamu suka aku. Lalu aku meraih kedua tanganmu yang kau kepal didepan, kemudian kugenggam erat dan aku merespon ucapanmu,’Aku sayang kamu.’
Tapi sayang, aku bukan Evan.

17 comments:

  1. wahhh jatuh cinta..nih kayaknya..malu malu melihat

    ReplyDelete
  2. kisah romantis nieee... tapi kenapa harus menjadi Evan?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Karna gue sadar, gue enggak bisa menjadi Pasha Ungu.

      Delete
  3. Widih seru nih , bikin part 2nya dong

    ReplyDelete
  4. Cie... lagi cinta-cinta'an aja nih bang oga.. wkwkwk

    ReplyDelete
  5. *kasih tissue* coba tembak aja ntr habis semesteran, bawain bunga sama coklat. jangan sedih, seperti kelinci yang melompat, kita harus tetap semangat!!!

    ReplyDelete
  6. ini seriusan apa bukan ya?
    kata2nya sedikit tapi pas deh
    seandainya waktu bisa diputar cieeee

    ReplyDelete
  7. wuahahaahahaah
    KENAPA ELU TOLAK BANG, ELU NORMAL NGGAK SIH ??
    mending kasih kegue aja deh bang, gue mau.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Gue baru inget, sesaat sebelum itu kepala gue sempet kebentur ubin ketika gue sedang mencoba salto di depan ruang guru. Jadi pikiran gue sedikit bermasalah saat itu.

      Delete
  8. doyan banget ngungkit2 masa lalu lu ga haha ,move on brother

    ReplyDelete
  9. gak usah jd Evan buat balik ke masa lalu...
    jadi doraemon aja, kan ada pintu ajaibnya...hehehe

    nice post, singkat, padat, tapi kena dan mudah dipahami..

    ReplyDelete
  10. waaaaa ini jleb abisss retak retak deh </3 tapi waktu tak akan bisa kembali :"

    ReplyDelete
  11. sayangnya bukan diriku yang dimaksud. meski penah retak, tapi lanjut aja deh! hehehe

    ReplyDelete
  12. faktakah ini?
    pasti nyesal banget tuh, hahaaha..

    ReplyDelete

Profil Penulis

My photo
Penulis blog ini adalah seorang lelaki jantan bernama Nurul Prayoga Abdillah, S.Pd. Ia baru saja menyelesaikan studinya di bidang Pendidikan Bahasa Inggris. Ia berniat meneruskan studinya ke jenjang yang lebih tinggi untuk memperdalam ilmu Pendidikan Bahasa Tumbuhan, namun sayang belum ada universitas yang membuka jurusan tersebut. Panggil saja ia “Yoga.” Ia adalah lelaki perkasa yang sangat sayang sekali sama Raisa. Di kamarnya banyak sekali terpajang foto Raisa. Sesekali di waktu senggangnya, ia mengedit foto Raisa seolah-olah sedang dirangkul oleh dirinya, atau sedang bersandar di bahunya, atau sedang menampar jidatnya yang lebar. Perlu anda tahu, Yoga memiliki jidat yang lebar. Karna itu ia sering masuk angin jika terlalu lama terpapar angin di area wajah. Jika anda ingin berkonsultasi seputar mata pelajaran Bahasa Inggris, atau bertanya-tanya tentang dunia kuliah, atau ingin mengirim penipuan “Mamah Minta Pulsa” silahkan anda kirim pesan anda ke nurulprayoga93@gmail.com. Atau mention ke twitternya di @nurulprayoga.

Find My Moments

Twitter