Wednesday 22 January 2014

Life Is About Dreaming

Share it Please
Udah lama gue enggak menulis. Terakhir kali, gue nulis daftar belanjaan. Beda banget rasanya menulis daftar belanjaan dengan  nulis kayak gini. Kalo nulis seperti ini, gue butuh imajenasi, pemikiran mendalam, dan feeling. Sedangkan kalo nulis daftar belanjaan cuma butuh satu: ketelitian. Iyah, teliti mana barang yang bisa dibeli, mana yang enggak perlu dibeli, dan mana yang kira-kira bisa dihutangin.
Baik, lupakan tulisan di atas tadi. Kali ini gue akan berbicara tentang resolusi. Secara harviah, resolusi merupakan hasil pembuangan gas kendaraan yang beracun, seperti resolusi udara, resolusi air.
ITU POLUSI, GA! POLUSI!! POLUSI AIR... POLUSI UDARA!!
Okeh, gue salah. Sebentar ya, gue googling dulu....
*lima menit kemudian*
Bentar, ini mau searching, malah nyasar ke time-line gebetan, enggak sengaja baca-baca statusnya. Maklum, mental stalker gue mendadak muncul.
*lima menit kemudian lagi*
Nah, akhirnya ketemu juga. Jadi, resolusi adalah sebuah hasrat mewujudkan sesuatu dalam kurun waktu tertentu. Hem, pernah denger kalimat,
“Resolusi aku sih di Tahun 2014 nanti punya anak kembar delapan.”
Atau, seperti ini, “Resolusi gue tahun depan bisa punya pacar, walaupun besoknya diputusin lagi.”

Nah, itu lah resolusi. Setelah gue perhatikan, resolusi itu seperti mimpi kecil kita. Karna gue menyamakan antara resolusi dengan mimpi. Kita tahu bahwa hidup itu penuh tujuan, penuh mimpi. Yup, jadi hidup itu tentang mimpi.
Untuk mewujudkan mimpi memang enggak mudah, cuma orang-orang pilihan yang bisa menggapai mimpinya. Tapi, gue punya teori. Orang-orang pilihan itu ialah mereka yang bekerja keras, optimis, dan sabar menunggu. Iyah, itu adalah ketiga hal yang perlu dilakukan untuk mencapai mimpi/resolusi menurut gue.
Bekerja keras itu mutlak diperlukan untuk menggapai resolusi. Sebagai contoh resolusi kita di tahun ini adalah menerbitkan buku. Contoh kongkrit kerja keras kita kita seperti, sesegera munngkin mengkonsep materi tulisan/materu buku, ulet menulis sampai larut malam, menunda istirhat, membuat target sampai kapan naskah rampung, dll.
Hal lain untuk menggapai resolusi adalah menjadi pribadi yang optimis. Optimis membuat kita semangat melakukan berbagai hal untuk mewujudkan resolusi kita. Jika resolusi kita menerbitkan buku, maka optimislah mengirim naskah kita ke penerbit mayor. Tiap kali ditolak, tetap optimis mengirim ke penerbit mayor lainnya.
Hal yang kadang dilewatin orang banyak adalah sabar menunggu. Ini penting. Di proses ini Tuhan mengambil bagian penting. Contohnya tetap sama, menerbitkan buku. Setelah kita mengirimkan  naskah, maka step selanjutnya adalah sabar menunggu. Iyah, sabar menunggu jawaban dari redaksi. Banyak berdoa, seperti yang gue bilang  tadi, kehendak Tuhan berperan di sini. Karna enggak ada lagi yang bisa kita lakukan selain menunggu, dan berharap Tuhan  membukakan hati sang redaksi sehingga naskah kita tembus. Oya, Jangan khawatir, redaksi enggak bakal ngegantungin kita kok. Dia pasti memberikan jawaban, wa... walaupun itu lama.
Itu tadi sedikit teori gue dalam upaya kita mewujudkan resolusi. Dan menerbitkan buku tadi cuma sekedar contoh. Untuk resolusi yang lainnya silahkan lo terjemahkan dalam bahasa lo sendiri. Sekian dari gue, moga kita bisa mewujudkan resolusi kita!  

*Tulisan ini diikut sertakan dalam Best Article Blogger Energy*

12 comments:

  1. buat wujudin resolusinya juga nggak boleh terlalu over, sampe nunda makan, nunda istirahat gitu, santai aja asal konsistent itu lebih penting sihhhh. ahh gue keren sekali

    ReplyDelete
  2. untuk mewujudkan resolusi di tahun yang baru tidak lepas dari usaha yang giat dan tentunya juga didukung dengan doa. aku dukung 100% kalo ingin mempunyai anak kembar delapan jadi resolusimu. semoga dikabulkan, amin... :)

    ReplyDelete
  3. Wah bagian terakhir keren tuh. "Sabar Menunggu". Banyak orang yg menyerah dan putus asa karena terlalu lama menunggu. Padahal menunggu adalah bagian dari sebuah proses :)

    ReplyDelete
  4. Satu lagi, Ga.
    Mewujudkan resolusi tuh bukan cuma di tahun itu aja. Tahun depannya juga masih bisa.
    Yang penting mewujudkannya dengan niat, usaha, doa. Jangan cuma sekedar wacanan aja. Hehe.

    ReplyDelete
  5. Saya setujuh banget kata-kata yang ini bro "Orang-orang pilihan itu ialah mereka yang bekerja keras, optimis, dan sabar menunggu" Memang itu benar sekali. sangat mengenah di pikiran saya.
    Oiyah broo. Tulisannya kok besar-besar banget?. apa emang gitu ya biasanya. :-D

    ReplyDelete
  6. semoga tetap sabar menunggu ya bro.
    semangat!
    yang penting sudah berusaha.

    ReplyDelete
  7. resolusinya ektrim.
    punya anak kembar 8, bapaknya yang buat anak enak. emaknya yang ngeluarin 8 anak yang kasihan.
    btw mau punya anak tapi sering putus. semangat nyari pacar aja dulu aja.

    good luck best articlenya yak

    ReplyDelete
  8. Selain sabar menunggu, kita juga harus terus berusaha bertanya secara berkala apakah naskah kita bisa diterbitkan atau tidak, karena ada jangka waktu tertentu jika tidak diterbitkan, kita bisa menarik naskahnya dan mengirim ke penerbit lain *SolusiSayaDariPengalamanYangAda

    Semoga menang best artikelnya:D

    ReplyDelete
  9. alah lu kayak pernah belanja ajah palingan juga beli chiki..:p
    iye beneer, tpi nggak cuman usaha keras juga, harus ada visi dan misi yang jelas..kek caleg gitu Ga

    ReplyDelete
    Replies
    1. visi misi yg jelas? kyk parpol! hihi. tx masukannya kakak :-D

      Delete
  10. Saya setuju sama oga . Resolusi itu seperti mimpi kecil yang ingin kita capai... dan untuk mencapainya tentu kita harus bekerja keras... kalau yang menunggu dengan sabar it lebih tepatnya tawakkall... artinya setelah kita udah berusaha semaksimal mungkin namun mimpi kecil yang kita usahakan itu tidak kunjung tercapai yang kita tetap tidak bolen nyerah.. tapi yang harus kita lakukan adl berserah diri pada Allah

    ReplyDelete

Profil Penulis

My photo
Penulis blog ini adalah seorang lelaki jantan bernama Nurul Prayoga Abdillah, S.Pd. Ia baru saja menyelesaikan studinya di bidang Pendidikan Bahasa Inggris. Ia berniat meneruskan studinya ke jenjang yang lebih tinggi untuk memperdalam ilmu Pendidikan Bahasa Tumbuhan, namun sayang belum ada universitas yang membuka jurusan tersebut. Panggil saja ia “Yoga.” Ia adalah lelaki perkasa yang sangat sayang sekali sama Raisa. Di kamarnya banyak sekali terpajang foto Raisa. Sesekali di waktu senggangnya, ia mengedit foto Raisa seolah-olah sedang dirangkul oleh dirinya, atau sedang bersandar di bahunya, atau sedang menampar jidatnya yang lebar. Perlu anda tahu, Yoga memiliki jidat yang lebar. Karna itu ia sering masuk angin jika terlalu lama terpapar angin di area wajah. Jika anda ingin berkonsultasi seputar mata pelajaran Bahasa Inggris, atau bertanya-tanya tentang dunia kuliah, atau ingin mengirim penipuan “Mamah Minta Pulsa” silahkan anda kirim pesan anda ke nurulprayoga93@gmail.com. Atau mention ke twitternya di @nurulprayoga.

Find My Moments

Twitter