Thursday 24 April 2014

Gue Pengen Endonesa Kayak Gini

Share it Please


Indonesia ini umurnya lebih tua dari Malaysia, negara tetangga kita. Jadi, bisa diibaratkan Indonesia sebagai kakak, sedangkan Malaysia sebagai adiknya. Tapi sayang, justeru Malaysia, sang adik, lebih unggul dan berprestasi daripada sang kakak. Buktinya mereka secara gemilang berhasil mengimpor para pembokat dari Indonesia.

Gimana perasaan lo sebagai kakak yang melihat kenyataan bahwa adek lo lebih unggul dari lo? Gue sih nyesek! Sama nyeseknya jika adek gue nikah duluan melangkahi gue. Uh, nyesek bingit!

Itu lah yang gue pikirkan tentang negara kita tercinta ini, ENDONESA.

Negara kita sudah tertinggal dari negara-negara tetangga. Gue ngerasanya negara ini jalan di tempat, karna para penguasanya lebih demen mentingin kemajuan anggotanya ketimbang kemajuan negara ini. Banyak deh terjadi kongkalikong buat kepentingan beberapa kelompok doang.

Nah, menurut gue, pemilu kemaren merupakan momentum yang pas buat benerin negeri ini yang jalan di tempat dan cenderung carut marut. Sementara itu para partai yang ada harus bisa menjawab keinginan rakyat untuk bisa memajukan Indonesia. Partai-partai tersebut merupakan harapan bangsa. Karna itu semoga kemaren kita enggak salah coblos partai.

Dalam lubuk hati gue yang terdalam, gue juga pengen jadi caleg. Ya tapi apa mau dikata, gue enggak punya modal buat kampanye. Belum lagi wajah gue yang menyerupai imigran gelap, bisa meragukan maysarakat. Lagipula, gue takut berakhir di RSJ kalo gagal nyaleg nanti.

Alhasil, gue cuma bisa menuangkan imajenasi ngaco gue di bawah ini jika seandainya gue jadi anggota legislatif. Bahkan kalo seandainya gue jadi presiden.

Jadi, ENDONESA yang gue pengen tuh begini:


1.            Jadi Negara Wiraswasta
Gue pengen ENDONESIA menjadi negara yang memproduksi barang lalu mengekspornya. Sebagai mana yang kita tahu, bahwa selama ini ENDONESIA merupakan negara pengimpor berbagai macam logistik. ENDONESIA lebih banyak mengimpor ketimbang mengekspor. Karna itulah nilai tukar terhadap dolar jatuh dan banyak pengangguran.

Gue pengennya masyarakat kita bisa menjadi wirausaha. Mereka harus menciptakan lapangan kerja sendiri, jangan lagi nyari-nyari kerjaan. Apalagi sampe jadi pembokat di negara tetangga. Jangan!

Semakin banyak masyarakat kita yang berwirausaha, maka makin banyak juga lapangan kerja. Dan semakin banyak juga produk yang kita ciptakan. Dengan demmikian, akan semakin sering pula kita mengekspor barang/makanan ke luar.

Gue yakin, kalo ENDONESA sudah mahir berwira usaha, maka pengangguran bakal musnah. Yang ada malah kita kekurangan karyawan untuk dipekerjakan. Dan mungkin ajah malah kita balik mengimpor babu-babu dari negara tetangga buat dipekerjakan di sini.

Contoh kongkritnya seperti ini: si Asnawi punya pabrik cilok yang maju pesat. Hasilnya di ekspor ke berbagai benua. Dia butuh banyak karyawan buat ngebulet-buletin ciloknya, ngerebus cilok, mengemas cilok. Karna butuh banyak karyawan, akhirnya asnawi mengimpor pekerja dari negara luar. Diantaranya Christian Edward, kerjaannya ngebulet-buletin cilok. Chalres Johanson, kerjaannya ngerebus cilok. Julia Shimpson, kerjaannya mengepak cilok.

Gue juga bisa ngebayangin, ini berlaku untuk pedagang kecil seperti tukang gorengan keliling. Para pedagang kaki lima juga butuh asisten dagang yang diimpor dari luar. Contohnya si Kusnadi, pedagang gorengan keliling, dia punya karyawan dari Albania, bernama Agustine, kerjaannya ngerobekin koran bekas buat bungkus gorengan.

2.            Kembangkan Perbatasan
Perbatasan negara kita adalah spot yang memprihatinkan bagi gue. Gue pernah menyaksikan ulasan tentang nasib masyarakat ENDONESA di perbatasan. Kala itu, gue nonton leptop Si Unyil yang membahas kehidupan malang warga di perbatasan.

Masyarakat di sana hidup kayak di masa prasejarah. Bener-bener terbelakang. Jauh tertinggal dari kita yang ada di Pulau Jawa. Mereka enggak bisa merasakan listrik di kehidupannya karna daerahnya enggak terjangkau istrik. Mangkanya kalo malem cuma bisa diterangi lampu petromak. Belum lagi jalan penghubung daerah mereka masih berupa tanah dan bebatuan cadas, bukan aspal mulus seperti di Jakarta. Infrastruktur di sana pun masih terbelakang. Yang ada cuma pasar tradisional, enggak ada Indomaret. Sedih.

Di perbatasan lainnya ada sedikti kemajuan. Listrik sudah ada, sehingga mereka bisa memiliki barang-barang elektronik. Seperti lampu neon, tivi, sampai kulkas dua pintu. Tapi yang amat sagat disayangkan adalah logistik ENDONESA enggak masuk di sana. Mangkanya sehari-hari mereka cuma membeli logistik dari negara tetangga, Malaysia. Gas elpiji yang mereka gunakan, mereka beli dari MALAYSIA.  Barang-barang elektronik mereka juga dibeli dari MALAYSIA. Indomie, mereka beli dari MALAYSIA. Bahkan yang lebih mencengangkan lagi, mereka bertransaksi ekonomi pake mata uang MALAYSIA.

Sedih, mereka kan masyarakat negara ENDONESA, tapi kok kebutuhan mereka dipenuhi sama negara lain? Ini sama aja kayak kita punya pacar, tapi yang merhatiin dan memenuhi kebutuhan kita orang lain, bukan pacar. Jadi yang nanyain “uda makan belum” bukanlah pacar, tapi orang lain. Yang ngajak makan dan jalan bareng juga orang lain, bukan pacar. Terus yang ngucapin “selamat malam dan mimpi indah” juga orang lain. Jadi fungsinya pacar tuh apasih kalo apa-apa dipenuhi orang lain, bukan pacar? Sebel!

Selain logistik, acara televisi yang mereka tonton juga dari negara tetangga. Bukan dari ENDONESA. Sayang banget. Mereka jadi enggak bisa mengenali artis-artis di ENDONESA, mereka enggak bisa tahu kalo Dude dan Alayssia sudah menikah.

Jadi, yang gue pengen, warga di perbatasan juga diperhatikan. Disana harus dibangun pasokan listrik yang cukup, biar kehidupan mereka bisa lebih baik. Nanti kalo udah ada lsitrik yang baik, akan bakal gue bangun infrastruktur yang memadai, seperti Indomaret, warnet 24 jam, rental PS 4, dan lain-lain.

Bukan cuma listrik, pasokan logistik di perbatasan juga bakal gue tingkatkan. Seperti elpiji, sembako, dan barang-barang elektronik.

Ingat, masyarakat ENDONESIA diperbatasan adalah bagian dari NKRI, jadi gue pengen yang memenuhi kebutuhan mereka itu ENDONESA, bukan siapapun. Gue sayang sama mereka yang di perbatasan. I LOVE YOU GUYS. KALIAN LUAR BIASA.

3.            Produksi BBM dalem Negeri
Tau gak sih, kalo ENDONESIA itu sebenarnya bisa memenuhi BBM dalam negeri tanpa harus mengimpor dari luar? Nah, gue baru tahu bahwa sebenarnya kita bisa mandiri mengolah BBM dalam negeri. Terus kenapa kita masih ngimpor? Itu karna minyak mentah yang dihasilkan ENDONESA ini enggak bisa kita olah menjadi barang jadi. Itu karna alat untuk mengolahnya belum kita bikin, walhasil kita mengekspor minyak mentah, lalu mengimpor BBM jadi. Karna kita mengimpor, jadi harga BBM dalem negeri melambung. Tau sendiri kan minyak dunia sekarang naik terus per-berel-nya.

Karna itu gue bertekad untuk memperbaiki sistem pengolahan BBM dalem negeri. Gue mau lakukan apapun supaya BBM kita, kita yang ngolah, dan kita yang menikmati, tanpa harus impor. Dengan demikian harga BBM akan terjangkau dan enggak membuat nyesek masyarakat menengah kebawah.

Kalo ada alasan bahwa BBM sengaja dinaikan untuk mengurangi pembelian motor/mobil sehingga mengurangi kemacetan, menurut gue itu kurang tepat. Kan BBM yang nikmatin bukan pengendara mobil/motor doang, tapi juga para pedagang kecil. Kalo pengen mengurangi penggunaan kendaraan, ya dinaekin aja pajak kendaraannya. Itu sih menurut gue yang sotoy ini.

4.            Pendidikan Berkualitas
Gue juga pengen menjadikan pendidikan di negeri ini berkualitas. Berkualitas tuh maksudnya, pendidikan yang merata sampai kepelosok negeri. Dan juga yang tepat. Jangan sampai kayak sekarang, soal UN banyak yang enggak sesuai dengan yang dipelajari di sekolah.

Gue juga pengen anak-anak ENDOENSA bisa bersekolah sampai keluar negeri. Jadi, gue pengen memberikan beasiswa yang jor-joran kepada anak-anak kita. Gue pengen ada Habibie Habibie baru. Dengan demikian, kita bisa punya para ahli untuk mengurus keperluan dalam negeri, enggak melulu mengimpor ahli-ahli dari luar.

5.            Hukum Tegas
Semua angan-angan gue kalo jadi caleg di atas bakal sirna dan hancur kalo hukum di negeri ini udah kacau. Sekarang, hukum bisa dibeli dengan uang, bisa dibikin kong-kalikong terhadap hukum. Yang bener jadi salah, yang salah jadi bener. Ini kampret banget!

Jadi, gue pengen hukum di ENDONESA bisa tegas dan adil. Caranya? Mungkin dengan melibatkan Uya Kuya dalam setiap investigasi kasus-kasus kejahatan. Biarkan Uya Kuya merileksasi terdakwa supaya menyampaikan kejahatan yang sebenarnya. Kalo perlu bikin si terdakwa mengeluarkan uneg-unegnya dan dihilangkan phobianya.

6.            Hilangkan Cabe-cabean
Nah, yang terakhir ini juga enggak kalah penting. Cabe-cabean memang spesies manusia yang paling menggegerkan di abad milenium ini. Tampilannya yang bikin pedih di mata bisa menghilangkan fokus saat berkendara. Sehingga memungkinkan terjadi kecelakaan di jalanan.

Jadi, gue pengen populasi cabe-cabean di kurangi. Kalo bisa dimusnahkan. Caranya? Jadi, para cabe-cabean bakal dimasukan ke panti rehab, lalu dididik cara dandan yang benar dan manusiawi. Udah gitu ajah!

Well, itulah tadi imajnasi liar gue kalo gue jadi caleg atau bahkan jadi presiden. Intinya sih gue berharap supaya negeri ini bisa maju dan bersatu, enggak ada lagi kelompok-kelompok yang cuma pengen mentingin partainya ajah. Apalagi melakukan praktek nepotisme.  Hih!

Disamping itu gue berharap pemilu kali ini bisa memunculkan sosok pemimpin yang adil, bersahaja, dan syahdu. Sehingga bisa memenuhi hasrat rakyat ENDONESA untuk memiliki kehidupan yang sejahtera.

Oya, kalo lo pengen negeri ini maju, mari bergabung di partai gue: PLN, Partai Lama Ngejomblo. Bersama meraih asa dalam cinta menuju angkasa. PLN, ASEK ASEK JOSH!




*Artikel ini diikut sertakan dalam Best Artkel Bogger Energy*

16 comments:

  1. Keren, keren, seandainya ada caleg yang memberikan janji2 kayagini bakalan aku pilih deh...
    Iya, aku juga pernah dengar tentang masyarakat pedalaman yg bergantung sama malaysia.
    Kalo dipikir2 Indonesia ini sangat kaya, memiliki hutan yg banyak, tambang yg banyak, pokoknya kaya banget deh.
    Tapi sayang terlalu kaya negeri ini sampai sampai membeli beras saja keluar negeri -__-

    Semoga kita sebagai penerus masa depan, lebih berpikir untuk tidak egois yg hanya mementingkan kepentingan sendiri :)

    ReplyDelete
  2. Gue dukung elu biar jadi presiden sekalian bro.. jangan cuma jadi caleg, keren nih visi misinya.. setuju nih sama upaya pemberantasan cabe cabean, kalo bisa bukan cuma cabe cabean yang diberikan pengarahan, para alay juga harus dikasih pencerahan biar kembali menggunakan bahasa Indonesia yang benar.. Oke.. Makasih :')

    ReplyDelete
  3. jiagagagagaaga....yang nomor akan menjadi visi yang dipilih oleh basis anti alaysme dan cabe-cabeanisme....
    gebrakan baru dalam percaturan perpolitikan...ekekekeke keren

    ReplyDelete
  4. Baaannggg awalnya aku udah baca serius banget loh. Beneran. Aku udah menggebu-gebu karena setuju abis sama kamu. Udah sedih tinggal di negara ini dengan segala kerumitan dan kekacauannya. Kalo aja nggak inget di Indonesia punya alam yang indah, punya orang-orang kesayangan, kayaknya aku pengen pindah kewarganegaraan-__-

    Dan soal yang tinggal di perbatasan, aku juga pernah nonton tapi lupa di acara apa. Mereka tinggal di wilayah Indonesia tapi segala-gala berhubungan dengan negara tetangga. Miris banget ya dicuekin pacar sendiri sampe akhirnya diperhatiin orang lain :(

    Tapi akhirnya aku mau nggak mau ketawa ngakak liat partai yang kamu bikin. PLN-_- tapi kalo pilih partai kamu, aku nggak akan ikut-ikutan jomblo kan? Huahaha :D

    ReplyDelete
  5. Pemikiran kritis banget. Iya benar. Ada hal-hal yang sering kita abaikan mengenai negeri kita ini. Soal infrastruktur, bahkan soal BBM segala. Gue rasa bukan kita gak bisa bikin alatnya, tapi "dicegah" pihak asing untuk mandiri. Gak punya peralatan mengolah minyak karena kebodohan pemimpin negeri sendiri yang keok. Alhasil, kita diperas mulu.
    Kecuali pemikiran tentang cabe-cabean yang gak sesuai konteks serius kayaknya, mending fokus pada pembinaan anak muda kita dan memberangus media yang menyebarkan pornografi, kekerasan, kebohongan publik, sampai ideologi pencucian otak WNI dengan paham konsumerisme. Itu yang bikin gue prihatin banget.
    Seandainya banyak caleg yang punya pemikiran kayak Mas Oga, tentu itu bisa membawa perubahan lebih baik. SERIUS.
    Oke, gue coblos PLN No. 1. ;)

    ReplyDelete
    Replies
    1. oke makasih.

      untuk cabe2an itu cuma punchline, biar yg baca bisa sedikit nyengir :)

      Delete
  6. Iyaaa setuju banget sama pendapatmu...
    walaupun kayaknya aku gak terlalu ngerti tentang cabe-cabean. Karena kayaknya di tempatku cuma balita aja yang pakai rok mini kemudian diapit ortunya boncengan motor. :D

    oh kenapa dijudulnya kok kembangkan perbatasan?
    aku merasa bahwa perbatasan akan menjadi kota kembang~
    Loh? :D

    well, kita emang harus sadar yak sama negeri sendiri, jangan apa-apa iri sama yang negara lain. Ntar kalau udah dicomot sama negeri lain, baru deh bilang itu plagiat. :D

    Hidup PLN~
    tapi aku jomblo abal-abal :D

    ReplyDelete
  7. Kampret -_- yang cabe-cabean itu apa banget, tapi buat punch line oke juga lah bang, gue sempet nyengir bacanya. Haha...

    Yang paling miris menurut aku sih, yang soal orang perbatasan sama yang sumber daya alam kita dikelola negara lain. Itu asli miris banget.

    ReplyDelete
  8. sori banget nih ga, aku juga punya angan angan kayak kamu. Aku pengen Indonesia kayak gini, menyebut nama negara dengan benar dan seharusnya. Hentikan menyebut nama ENDONESIA. karena kita semua tau nama sebenarnya negara ini.

    tapi setuju banget dengan konsep negara wiraswasta berserta mengembangkan perbatasannya :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. yaah, gue sih cuma nerapin apa yang kebanyakan orang INDONESIA bilang. Nyatanya mereka banyak kan yang bilang negaranya sendiri dengan kata yag salah ENDONESIA. ya moga mereka bisa tergugah hatinya. btw, tx, masukannya :)

      sip, wiraswastawan harus mnimal 2 %

      Delete
  9. endonesaa.. tanah airku, tanah tumpah darahkuu... (sori numpang nyanyi bang) wkwk

    gue yakin kalo pemimpin endonesia seperti lo, gue yakin rakyat akan makmur bang terutama di daerah pelosok seperti di perbatasan. dan untukk yang poin terkhir itu juga sedikit bermanfaat agar populasi cabe-cabean di endonesia tidak naik. cukup dolar aja yang naik, populasi cabe-cabean jangan sampe naik. hahaha

    gue pengen nyoblos lo sih bang, tapi berhubung nama partai nya "partai lama ngejomblo", gue jadi takut ntar gue malah jadi lama ngejomblo juga wkwk

    ReplyDelete
  10. poin 1-6 ane serius setuju dengan mas apalagi untuk daerah perbatasan harus di kembangkan agar tidak ketinggalan dan berminat bergabung sama tetangga kita. , tapi deeg poin enam. heemmm pengen ketawa mas sekaligus miris. cabe cabe harus dimusnahkan dengan pendidikan ditingkatlagi budi pekerti di sekolah dan keluarga

    ReplyDelete
  11. partai elo keren banget bang... pasti'in ya kalau partainya sukses, nggak bakal ada lagi istilah " mati lampu".

    ReplyDelete
  12. Hhahah.. sumpah ngakak baca misi yang terakhir "Hilangkan cabe-cabean" bikin pedih mata. Kayaknya emang perlu ya, karena anak zaman sekarang terlalu suka ikut-ikutan sehingga mengakibatkan menjamurnya cabe-cabean dimana2. Tapi over all 1-5 keren bang, emang pas dan bener banget hal-hal itu semua emang perlu diperbaikin kembali kalau mau Indonesia maju seperti mantan adek kita yang durhaka itu (malaysia).

    ReplyDelete
  13. gimana caranya supaya bisa masuk jaado caleg Partai Lama Ngejomblo broo?? hahaha

    ReplyDelete
  14. Bagus tulisannya dengan gaya bahasa gaul banget.

    Salam
    Mau beli pulsa disini aja

    ReplyDelete

Profil Penulis

My photo
Penulis blog ini adalah seorang lelaki jantan bernama Nurul Prayoga Abdillah, S.Pd. Ia baru saja menyelesaikan studinya di bidang Pendidikan Bahasa Inggris. Ia berniat meneruskan studinya ke jenjang yang lebih tinggi untuk memperdalam ilmu Pendidikan Bahasa Tumbuhan, namun sayang belum ada universitas yang membuka jurusan tersebut. Panggil saja ia “Yoga.” Ia adalah lelaki perkasa yang sangat sayang sekali sama Raisa. Di kamarnya banyak sekali terpajang foto Raisa. Sesekali di waktu senggangnya, ia mengedit foto Raisa seolah-olah sedang dirangkul oleh dirinya, atau sedang bersandar di bahunya, atau sedang menampar jidatnya yang lebar. Perlu anda tahu, Yoga memiliki jidat yang lebar. Karna itu ia sering masuk angin jika terlalu lama terpapar angin di area wajah. Jika anda ingin berkonsultasi seputar mata pelajaran Bahasa Inggris, atau bertanya-tanya tentang dunia kuliah, atau ingin mengirim penipuan “Mamah Minta Pulsa” silahkan anda kirim pesan anda ke nurulprayoga93@gmail.com. Atau mention ke twitternya di @nurulprayoga.

Find My Moments

Twitter