Sunday 29 October 2017

Cecep’s Story

Share it Please

Di sebuah dunia yang fana ini, hiduplah segumpal lelaki kusut bernama Cecep. Tubuhnya jangkung, agak sedikit membungkuk posturnya. Rambutnya ikal. Hidung melebar. Wajahnya bundar. Perutnya bulat mencuat. Cecep tinggal di sebuah desa pelosok di Garut Jawa Barat. Ia berasal dari keluarga biasa-biasa saja. Ibunya seorang ibu rumah tangga, dan ayahnya seorang karyawan swasta di sebuah perusahaan konveksi dengan penghasilan biasa-biasa saja. terkadang harus pinjam uang ke kerabat atau menggadaikan perhiasan ke pegadaian untuk memenuhi kebutuhan mendesak seperti biaya sekolah dan kuliah cecep beserta dua adiknya.

Cecep baru saja lulus SMA. Cecep lulus dengan nilai biasa saja. Namun dengan nilainya yang pas-pasan Cecep berniat melanjutkan ke perguruan tinggi negeri terkemuka. Namun Allah berkehendak lain. Ia gagal test SNMPTN Undangan sehingga banting setir masuk ke perguruan tinggi swasta enggak terkenal di Garut. Sebuah Univ swasta yang membuat cecep minder saat orang tanya, “Kuliah dimana?”

Cecep jawab, “Di Universitas Swasta Biasa Aja.”

Dan orang selalu menanggapi dengan, “Hah? Itu dimana yah? Kok belum pernah denger. Kampus Ilegal yah?”


Cecep masuk jurusan pendidikan Bahasa Indonesia. Dia disuruh ibunya untuk jadi guru. Karna ibunya ingin sekali anaknya jadi PNS. Cecep nurut sama apa kata ibunya. Dia ingin berbakti pada ibunya. Tidak ingin melukai hati ibunya walaupun hanya sedikit saja. Dia berpasrah sama Allah. Ridha Allah ada pada ridha ibunya. Lagipula Cecep senang dengan Bahasa. Ia senang membaca buku sastra. Buku cerpen dan puisi. Dibalik tampangnya yang kusut, ia seorang introvert yang gemar membaca dan menulis. Sesekali bernyanyi.

Masa ospek Universitas Swasta Biasa Aja pun tiba. Cecep satu kelompok dengan seorang perempuan bernama Euis. Dia berasal dari Cimahi. Cecep tidak mengerti mengapa ada orang jauh sampai rela kuliah di kampus enggak terkenal ini.

Cecep enggak begitu memerhatikan Euis. Karna cecep orangnya cuek. Kaku. Lempeng. Mangkanya orang banyak bilang cecep orangnya kuper. Pemalu. Atau enggak peka. Padahal memang sifat Cecep yang tidak senang keramaian. Saat orang kesusahan pasti Cecep bantu. Saaat cecep diminta maju ke depan untuk public speaking pasti cecep maju dengan berani tanpa malu. Saat cewek terus terang menyatakan perasaannya pada cecep pasti cecep respond engan baik. Entah itu perasan kesal, sebal, senang. Pasti akan Cecep respond dengan baik. Ini semua hanya sebatas prasangka terhadap Cecep.

Euis memerhatikan Cecep yang duduk sendirian di lorong kampus setelah ospek selesai. Euis berkulit sawo matang. Tinggi dibandingkan perempuan pada umumnya. Paras yang biasa saja. namun dandanannya membuat ia tampak kusut.

Di lorong itu mereka pertama kali bertegur sapa. Berlanjut pada pencarian alat ospek bersama pada malam harinya. Berlanjut bertukar nomor telpon dan akun media sosial.


Itu adalah pertama kalinya dalam hiup Cecep merasa nyaman dengan seseorang. Nyaman menghabiskan waktu lama bersama. Detik itu juga Cecep merasa butuh Euis.

No comments:

Post a Comment

Profil Penulis

My photo
Penulis blog ini adalah seorang lelaki jantan bernama Nurul Prayoga Abdillah, S.Pd. Ia baru saja menyelesaikan studinya di bidang Pendidikan Bahasa Inggris. Ia berniat meneruskan studinya ke jenjang yang lebih tinggi untuk memperdalam ilmu Pendidikan Bahasa Tumbuhan, namun sayang belum ada universitas yang membuka jurusan tersebut. Panggil saja ia “Yoga.” Ia adalah lelaki perkasa yang sangat sayang sekali sama Raisa. Di kamarnya banyak sekali terpajang foto Raisa. Sesekali di waktu senggangnya, ia mengedit foto Raisa seolah-olah sedang dirangkul oleh dirinya, atau sedang bersandar di bahunya, atau sedang menampar jidatnya yang lebar. Perlu anda tahu, Yoga memiliki jidat yang lebar. Karna itu ia sering masuk angin jika terlalu lama terpapar angin di area wajah. Jika anda ingin berkonsultasi seputar mata pelajaran Bahasa Inggris, atau bertanya-tanya tentang dunia kuliah, atau ingin mengirim penipuan “Mamah Minta Pulsa” silahkan anda kirim pesan anda ke nurulprayoga93@gmail.com. Atau mention ke twitternya di @nurulprayoga.

Find My Moments

Twitter