Friday 6 July 2018

Rintihan Kamar 203

Share it Please


Kalau dilihat dari judulnya, kesannya ini tulisan horor. Tapi tenang, ini bukanlah tulisan seram. Jadi kamu jangan membayangkan gue akan bercerita tentang sebuah kamar kosong bernomor 203. Tiap malemnya suka terdengar suara rintihan, “Ahh... Hmm... Aduhh...”

Jadi cerita ini bermula setelah kami, mahasiswa PPG UPI Bandung, melakukan Kemah Kepramukaan dan Wisata ria ke Pangandaran. Kegiatan itu berlangsung kurang lebih empat hari. Nah sepulang kami dari Pangandaran, satu-persatu mahasiswa bertumbangan. Mereka jatuh sakit.

Gue yang melihat teman-teman jatuh sakit Cuma bisa mengelus dada sambil bergumam, “Ya Allah, kasian bener mereka. Untung saya sehat.”


Sehari berselang, gue ikutan sakit.  

Seluruh mahasiswa PPG UPI tinggal di asrama. Gue satu kamar dengan Nanda dan Maul di kamar 203. Di kamar ini bukan cuma gue yang sakit, tapi Nanda dan Maul juga ikutan sakit. Kami bertiga jatuh sakit. Di kamar 203 ini lah rintihan-rintihan itu bermula.

Gejala sakit kami bertiga sama. Pertama-tama badan meriang. Kemudan panas tinggi. Lalu tulang terasa ngilu. Ditambah dengan tenggorokan yang sakit.

Gue kayaknya lebih parah. Selain gejala di atas, ditambah mencret. Mencretnya gue masih belum parah sih. Enggak sampai cair banget gitu. Mencret, tapi masih rada kental. Kira-kira sekental Es Kepal Milo gitu lah. Sorry yah jorok. Selain mencret gue juga mual-mual kayak ibu-ibu lagi hamil muda. Beberapa kali muntah sampai lemas.

Saat malam datang, udara di kamar makin dingin. Tulang makin terasa ngilu tertusuk udara yang membeku. Rasanya sungguh sakit. Penderitaan gue ditambah dengan harus menahan mual mau muntah dan mau mencret. Sungguh sakit yang berlipat ganda.

Gue harus merintih menahan sakit ini. “Ahhh....” rintih gue tiap rasa mules pengen mencret muncul. Rintihan gue lalu disambut oleh rintihan Nanda, “Hmm....” yang menahan sakit tulang yang ngilu. Lalu Maul juga tidak kalah. Ia merintih hebat, ”Arghhhh... hauuhh...uhhh....“

Sepanjang malam kami merintih menahan sakit. Rintihan kami bersautan. Menggema di langit-langit kamar 203.   

Di saat tidur, tiba-tiba Maul muntah. Dia mimpi sampai muntah. Dia mimpi sedang melakukan percobaan sains bersama rekan-rekannya. Lalu dia melakukan kesalahan sehingga percobaannya gagal. Temannya langsung memarahinya. Maul langsung muntah setelah dimarahi.

Sedangkan gue enggak mimpi aneh-aneh. Tapi please banget lagi meriang begini gue berharap jangan sampe gue mimpi jorok. Gue enggak akan kuat mandi besar subuh  subuh buta. Apalagi Bandung lagi 17 derajat celcius.

Hari demi hari berlalu. Rintihan di kamar 203 perlahan berkurang. Alhamdulillah kami setelah berobat, kondisi tubuh sudah membaik. Tulang yang ngilu sudah tak terasa lagi. Suhu tubuh sudah kembali normal. Gue sudah enggak mencret.

Di saat sakit seperti itu, gue merasakan banget betapa sehat itu mahal. Kadang di saat sehat gue suka sembarangan. Makan pedas seenaknya, tidur larut malam seenaknya, telat makan seenaknya. Kadang manusia harus merasakan sakit sekali-kali, untuk mengingat kembali betapa mahalnya nikmat sehat.

Dan setelah sehat ini, gue benar-benar bersyukur dan mengerti betapa mahalnya sehat itu.  




5 comments:

  1. heheh, judulnya menggoda untuk dibaca. kirain thriller horor . eeh tentang kesehatan rupanya

    ReplyDelete
  2. Betul, Mas. Sehat itu memang mahal, jikalau harus membayar gak kuatlah kita.
    Semoga sehat selalu, Mas. Dan terus berbagi cerita di lila liku guru unyu ini :)

    ReplyDelete
  3. Elah, kirain horor dah ceritanya. Tapi horor juga sih sakit itu, kita dibelenggu oleh rasa tidak enak ._.

    Tapi ketika sakit, Tuhan mengampuni dosa-dosa kita. Jadi menurutku ketika sakit bisa dijadikan ajang merenung berapa banyak dosa yang kita buat sekaligus bersyukur bahwa Tuhan masih memperhatikan kita dengan memberikan sakit :)

    ReplyDelete
  4. Meski ada beberapa kata diparagraf tentang mimpi, namun ceritanya bisa dikatakan creepy. Sehat memang mahal, apalagi ngerenungin pada saat udah sakit~

    ReplyDelete
  5. BROKER TERPERCAYA
    TRADING ONLINE INDONESIA
    PILIHAN TRADER #1
    - Tanpa Komisi dan Bebas Biaya Admin.
    - Sistem Edukasi Professional
    - Trading di peralatan apa pun
    - Ada banyak alat analisis
    - Sistem penarikan yang mudah dan dipercaya
    - Transaksi Deposit dan Withdrawal TERCEPAT
    Yukk!!! Segera bergabung di Hashtag Option trading lebih mudah dan rasakan pengalaman trading yang light.
    Nikmati payout hingga 80% dan Bonus Depo pertama 10%** T&C Applied dengan minimal depo 50.000,- bebas biaya admin
    Proses deposit via transfer bank lokal yang cepat dan withdrawal dengan metode yang sama
    Anda juga dapat bonus Referral 1% dari profit investasi tanpa turnover......

    Kunjungi website kami di www.hashtagoption.com Rasakan pengalaman trading yang luar biasa!!!

    ReplyDelete

Profil Penulis

My photo
Penulis blog ini adalah seorang lelaki jantan bernama Nurul Prayoga Abdillah, S.Pd. Ia baru saja menyelesaikan studinya di bidang Pendidikan Bahasa Inggris. Ia berniat meneruskan studinya ke jenjang yang lebih tinggi untuk memperdalam ilmu Pendidikan Bahasa Tumbuhan, namun sayang belum ada universitas yang membuka jurusan tersebut. Panggil saja ia “Yoga.” Ia adalah lelaki perkasa yang sangat sayang sekali sama Raisa. Di kamarnya banyak sekali terpajang foto Raisa. Sesekali di waktu senggangnya, ia mengedit foto Raisa seolah-olah sedang dirangkul oleh dirinya, atau sedang bersandar di bahunya, atau sedang menampar jidatnya yang lebar. Perlu anda tahu, Yoga memiliki jidat yang lebar. Karna itu ia sering masuk angin jika terlalu lama terpapar angin di area wajah. Jika anda ingin berkonsultasi seputar mata pelajaran Bahasa Inggris, atau bertanya-tanya tentang dunia kuliah, atau ingin mengirim penipuan “Mamah Minta Pulsa” silahkan anda kirim pesan anda ke nurulprayoga93@gmail.com. Atau mention ke twitternya di @nurulprayoga.

Find My Moments

Twitter