Thursday 24 October 2013

Filmku Sayang, Filmku Malang

Share it Please

Semenjak kuliah, gue jadi suka noton film. Kali ini beda dengan biasanya. Kali ini gue nonton film di bioskop. Keren kan? Menurut gue ini kemajuan pesat. Biasanya gue nonton film DVD bajakan yang gue beli di toko kaset deket SMA dulu. Gue nonton sendirian, belum lagi layarnya yang burem. Bahkan beberapa kaset DVD bajakan isinya mengimprovisasi film. Bukan cuma film yang terekam, tapi tawa penonton dan mamang tukang pop corn juga ikut terekam di kaset.
Awal-awal kuliah, gue suka nonton bareng temen-temen kelas. Sensasi nonton bareng tuh asik banget. Saat ada adegan lucu, kami ketawa bareng-bareng. Saat ada adegan sedih, beberapa menangis. Saat ada adegan romantis, gue sendirian yang nangis. Sedih enggak bisa romantis-romantisan sama siapapun. Sayangnya, makin kesini temen-temen kelas susah diajak nonton. Mereka sibuk masing-masing. Ehm, apa memang gue yang terlalu pengangguran yah? Karna temen-temen susah diajak nonton dan gue ngebet banget pengen nonton, akhirnya secara terpaksa nonton sendirian, huft!
      Makin lama, gue makin sering nonton sendirian. Pernah sih nonton bareng gebetan, tapi itu juga cuma sekali. Dan sekarang, semenjak gue nembak dan ditolak dia, jangankan nonton, SMS-an pun kami jarang. Mungkin dia emang enggak mau lagi dekat dengan gue. ehm, atau... mungkin hubungan kami sudah kadaluarsa seperti kata Raditya Dika.
Suatu hari gue pengin banget nonton film Tampan Tailor. Gue tertarik menonton film itu karna pemeran utamanya Vino Bastian. Gue suka banget sama Vino. Gue selalu nonton semua filmnya; dari mulai Catatan Akhir Sekolah, Realita Cinta dan Rock ‘n Roll, sampai Srigala Terakhir. Gue sudah menonton film-filmnya. Gue ini penggemar beratnya. Bahkan, gue sampai terobsesi untuk memiliki otot-otot badan yang kekar seperti dia. Tapi, sepertinya gue sulit memiliki perut six pack seperti dia. Gue terlalu malas untuk berolahraga. Gue sit up aja satu dasawarsa sekali, gimana mau punya perut six pack begitu!
Hari itu gue sangat bersemangat. Gue lari-lari kecil menuju parkiran kampus supaya bisa secepatnya pergi nonton Tampan Tailor, ya-ya walaupun gue sendirian. Sesampainya di bioskop, gue langsung membeli tiket. Gue mengambil tempat di E-12. Setelah itu gue pergi ke masjid terdekat. Berhubung saat itu waktu duhur, gue solat dulu supaya tenang nontonnya. Lagi pula film belum dimulai.
Selesai solat, gue cepat kembali menuju gedung dan bersiap menikmati Tampan Tailor. Gue langsung meninggalkan mesjid, walaupun mendadak gue pengin ngejagain sendal karna jiwa penjaga-masjid gue muncul.
Dengan nafas yang terengah-engah, akhirnya gue memasuki teather 1 seperti yang tertera di tiket. Sebelumnya gue menyerahkan tiket ke mbak penjaga pintu teather dan tas gue digeledah gitu. Untung gue enggak bawa benda yang aneh-aneh saat itu seperti gear motor.
Begitu duduk, gue merasakan hal yang mengganjal. Pertama, nomor kursi yang gue tempati enggak sesuai dengan yang tertera di denah kursi saat gue beli tiket tadi. Gue inget nomor kursi E-12 itu berada di pinggir jalan. Dekat dengan jalan keluar/berlalu-lalang orang. Tapi yang gue dapati saat itu, E-12 malah ada di tengah. Kedua, lebih dari sepuluh menit film masih belum dimulai juga. Perkiraan gue sebelumnya adalah  setelah gue solat, masuk ke teather bakalan pas dengan film yang dimulai. Tapi saat itu, lebih dari sepuluh menit, film belum juga dimulai. Bahkan teather masih sepi banget. Mas-mas tukang pop corn juga masih berlalu-lalang menjajakan dagangannya. Sesekali tukang gorengan, tukang kanebo, dan tukang burung pun berjualan di dalam. Bahkan ada pengemis juga yang berkeliaran. Ini teather atau perempatan lampu merah sih?
Perasan gue mulai enggak enak. Lima belas menit berlalu, film belum dimulai juga. Duapuluh menit... dua puluh lima menit... sampai setengah jam, film baru dimulai. gue pun bertanya-tanya, mengapa film terlambat untuk diputar. Jadwalnya ngaret hampir setengah jam. Walaupun sedikit hilang mood karna keterlambatan jadwal, gue tetap antusias untuk menyaksikan. Setelah film diputar, gue menyaksikan hal yang aneh. Ini kenapa melenceng jauh dari triler yang gue saksikan sebelumnya? Saat film dimulai, enggak tertulis nama Vino Bastian sebagai pemerannya di situ. Gue mulai resah. Dan akhirnya muncul judul film tersebut yakni, “KM 97.” Kampret, gue salah film! Gue salah masuk teather!
Setelah gue sadar bahwa gue salah masuk teather, gue berlari keluar. Gue langsung komplain ke mba-mbak penjaga pintu teater tadi. Ternyata gue masuk ke teather 3, sedangkan seharusnya gue masuk di teather 1. Ini jelas salah mbak tersebut. Harusnya dia bisa ngecek tiket gue sebelum gue masuk, bukan cuma merobek, menggeledah tas gue, dan mempersilahkan gue masuk. Sedikit sewot, gue meminta dia untuk mengantarkan gue ke tempat semestinya gue berada, yakni teather satu, kursi nomor E-12 di pinggir jalan.
Sial, waktu gue terbuang percuma gara-gara salah masuk teather. Tadinya gue berpikir, sebagai gantinya gue meminta mbak penjaga pintu teather itu menemani gue nonton sambil gue pangku #Modus. Tapi gue buyarkan angan-angan itu, gue khawatir setelah film selesai, paha gue bakal mati rasa karna menahan beban mbak-mbak tersebut selama berjam-jam.
Alhasil gue menyaksikan film yang sudah berjalan setengah jam. Sial. Padahal gue sudah menggebu untuk menonton film ini, tapi karna salah masuk teather semuanya jadi berantakan. Enggak ada geregetnya kalo nonton film enggak dari awal. Jalan ceritanya pun bakal kurang dimengerti. Gue enggak puas menonton Tampain Tailor. Mulai saat itu, gue bertekad membeli kaset film DVD bajakan Tampan Tailor!

5 comments:

  1. haha lagian lo juga sih bang pake acara salah teater juga X))))
    udah bela2in nontonnya di bioskop malah kek gini kejadiannya haha :D

    ReplyDelete
  2. hahaha, njir. malah film horor nyasarnya :D


    follow balik blog gue ya bang

    ReplyDelete
  3. KM 97.
    itu film bokep yang ada hantunya itu ya?
    tampan tailor itu memang rame?
    masa sih?
    gak suka film indonesia sih aku wkwk

    ReplyDelete
  4. Padahal gpp tuh nonton dulu aja KM 97. Udah beres baru komplain, biar dikasih nonton gratis.

    Cie movie aloner.

    ReplyDelete
  5. hahaha :D kasian bro, mangkanya hati hati

    ReplyDelete

Profil Penulis

My photo
Penulis blog ini adalah seorang lelaki jantan bernama Nurul Prayoga Abdillah, S.Pd. Ia baru saja menyelesaikan studinya di bidang Pendidikan Bahasa Inggris. Ia berniat meneruskan studinya ke jenjang yang lebih tinggi untuk memperdalam ilmu Pendidikan Bahasa Tumbuhan, namun sayang belum ada universitas yang membuka jurusan tersebut. Panggil saja ia “Yoga.” Ia adalah lelaki perkasa yang sangat sayang sekali sama Raisa. Di kamarnya banyak sekali terpajang foto Raisa. Sesekali di waktu senggangnya, ia mengedit foto Raisa seolah-olah sedang dirangkul oleh dirinya, atau sedang bersandar di bahunya, atau sedang menampar jidatnya yang lebar. Perlu anda tahu, Yoga memiliki jidat yang lebar. Karna itu ia sering masuk angin jika terlalu lama terpapar angin di area wajah. Jika anda ingin berkonsultasi seputar mata pelajaran Bahasa Inggris, atau bertanya-tanya tentang dunia kuliah, atau ingin mengirim penipuan “Mamah Minta Pulsa” silahkan anda kirim pesan anda ke nurulprayoga93@gmail.com. Atau mention ke twitternya di @nurulprayoga.

Find My Moments

Twitter