Wednesday 30 October 2013

Move On yang Tertukar

Share it Please
Kali ini gue ingin curhat. Setelah ibu penjual nasi uduk di kampus pindah jualan ke kolong fly over, gue jadi enggak punya temen curhat lagi. Rasanya sepi dan sendirian saat gue enggak punya seseorang buat berbagi. Sepi seperti kontrakan kosong yang ditinggal penghuninya mudik. Akhirnya gue kembali menulis untuk menumpahkan unek-unek di dada.
Jadi begini....
Belakangan ini gue sering keingetan dengan mantan... gebetan gue. Setelah lama enggak kontakan dengan dia, rindu gue padanya tumbuh berkali-kali lipat. Gue kangen berat dengannya. Gue kangen masa-masa manis yang gue lalui bareng dia. Gue ingin mengulang semuanya dari awal. Tapi sayang, semua itu enggak mungkin. Itu semua mustahil. Dan rasanya enggak bisa ngelakuin hal yang pengen kita lakuin tuh begitu menyiksa.
Setelah gue tahu bahwa dia cuma ingin menjadi teman buat gue, hubungan kami makin dekat. Ini memang aneh. Cowok yang mengalami penolakan cinta, pada umumnya, pasti akan menjauh dengan mantan gebetannya: si cewek ngerasa kagok tiap bertemu, sedangkan si cowok ngerasa sakit setelah ditolak. Alhasil mereka yang dulunya akrab, tapi akhirnya saling menjauh. Hal tersebut berbanding terbalik dengan kami. Justru kami makin dekat. Kami sering jalan dan menghabiskan waktu bareng. Kami juga SMS-an dan teleponan secara intensif. Kami saling bercerita, sampai akhirnya dia menceritakan cinta masa lalunya. Dan akhirnya gue tahu, bahwa dia belum bisa move on.

Awalnya gue santai. Gue pengen tetap di sampingnya dan tetap menjadikannya sebagai gebetan gue. Gue yakin, perlahan dia bisa luluh dengan semua perhatian yang gue berikan. Gue juga merasa pantas bisa menggantikan posisi mantannya.
Semuanya berjalan baik-baik ajah. Setiap hari selalu aja ada hal manis dan berkesan yang gue lalui dengannya. Bukan cuma itu, gue juga pernah ngambek-ngambek unyu dengannya, begitu juga dia. Kami layaknya orang berpacaran. Bahkan kami punya panggilan sayang. Gue senang bisa berada di posisi seperti ini.
Semuanya berjalan baik-baik ajah, sampai akhirnya dia sedikit berbeda. Dia mulai sulit dihubungi. Dia mulai dingin dengan gue. SMS yang gue kirim jarang dibales. Sekalinya dia membalas SMS, itu juga singkat dan lama. Tanpa emoticon-emoticon unyu yang biasa dia tulis di SMS. Gue coba telpon dia berkali-kali, tapi dia enggak mengangkat. Gue bingung dengan sikapnya. Gue sempat berfikir dia amnesia, lupa caranya membalas SMS dan mengangkat telpon.
Sebagai lelaki, gue harus berani dan tegas untuk tanya penyebab perubahan sikapnya. Dan akhirnya dia jujur bahwa dia sedang enggak ingin mendekat dengan siapapun. Dia enggak mau mendekat dengan gue maupun dengan mantannya. Dari situ gue bisa menilai bahwa dia benar-benar masih belum bisa melupakan mantannya.
Gue mulai tersadar, bahwa gue enggak bisa memaksakan dia. Mungkin sudah saatnya gue mundur perlahan dan biarkan dia memilih. Dia bebas memilih karna dia punya pilihan, ya walaupun pada akhirnya perasaan gue yang harus dikorbankan.
Gue mengambil keputusan bahwa gue enggak bisa lagi dekat dengan dia. Gue pun bilang padanya bahwa gue cuma bisa menjadi temannya, enggak kurang dan enggak lebih. Dan mungkin kedepannya gue dan dia enggak bakal dekat dan sehangat seperti sebelumnya. Dan ini saatnya bagi gue untuk move on dari dia yang kini telah menjadi... mantan gebetan gue.
Mulai saat itu gue mengerti betapa beratnya move on. Rasanya seperti gue sudah menemukan susah payah sosok yang pas, tapi pada akhirnya gue harus merelakan itu pergi dan menjadi milik yang lain. Nyesek! Mungkin ini yang dia rasakan terhadap mantannya.
Dan pada akhirnya ini seperti move on yang tertukar: gue move on dari dia, sedangkan dia move on dari mantannya. Padahal seandainya dia mau menutup cerita lamanya, dan memulai cerita baru yang jauh lebih hebat bersama gue, pasti gue bakal bahagia banget.

8 comments:

  1. Susah deh kalo kayak gitu kisahnya. Antara mau bener2 move en tapi masih di'ikutin' si mantan....

    ReplyDelete
  2. yah..godaan si mantan sih emang gede...
    benerr..mending tinggalin aja cewek yg belum bisa move on dari mantannya..hahaha

    ReplyDelete
  3. move on itu emang susah bang. Gak kyk orang2 bilang. Gak gampang suka lg sama orang. Iya awalnya mungkin dia udah berusaha dket sma lu. Tp nyatanya hati dia msh blum lepas dari mantannya. Emang susah kalo udah gt. Tp saran gue sih jangan nyerah bang. Rugi lo kalo udah dket gt trus mundur gt aja. Ntar kalo dia dket sama yg laen gmana? Dan dia nyaman sama orang laen dan kemudian pacaran? Pasti nyesek. Intinya jangan nyerah deh

    ReplyDelete
  4. Hahahha godaan mantan ternyata lebih berat dari godaan setan *ehhh gagal fokus

    ReplyDelete
  5. Kalau ane mah ga bisa move on dari kejombloan.

    ReplyDelete
  6. pas banget sih dengan kondisiku sekarang.. move on ternyata nggak semudah yang dibayangkan. mau ngelupain tapi nggak lupa lupa -_-

    ReplyDelete
  7. Hmm, memang berat kalo cinta bertepuk sebelah tangan. Biarkan aja dulu dia sendirian, tunggu waktu yg tepat untuk meanjutkan gebetanisasi atau harus move on cari yg lain.. SEMANGAAT!!!

    ReplyDelete
  8. gue malah sebaliknya bang ditolak tapi nggak balik" hubungan sampai pada akhirnya gue gagal move on pada mantan gebetan *ealah malah curhat haha

    ReplyDelete

Profil Penulis

My photo
Penulis blog ini adalah seorang lelaki jantan bernama Nurul Prayoga Abdillah, S.Pd. Ia baru saja menyelesaikan studinya di bidang Pendidikan Bahasa Inggris. Ia berniat meneruskan studinya ke jenjang yang lebih tinggi untuk memperdalam ilmu Pendidikan Bahasa Tumbuhan, namun sayang belum ada universitas yang membuka jurusan tersebut. Panggil saja ia “Yoga.” Ia adalah lelaki perkasa yang sangat sayang sekali sama Raisa. Di kamarnya banyak sekali terpajang foto Raisa. Sesekali di waktu senggangnya, ia mengedit foto Raisa seolah-olah sedang dirangkul oleh dirinya, atau sedang bersandar di bahunya, atau sedang menampar jidatnya yang lebar. Perlu anda tahu, Yoga memiliki jidat yang lebar. Karna itu ia sering masuk angin jika terlalu lama terpapar angin di area wajah. Jika anda ingin berkonsultasi seputar mata pelajaran Bahasa Inggris, atau bertanya-tanya tentang dunia kuliah, atau ingin mengirim penipuan “Mamah Minta Pulsa” silahkan anda kirim pesan anda ke nurulprayoga93@gmail.com. Atau mention ke twitternya di @nurulprayoga.

Find My Moments

Twitter