Review Iron Man 3

By: Nurul Prayoga Abdillah on 21:39

Share it Please

Tweet

    

    Iron Man 3 merupakan sekuel dari Iron Man 2. Namun sebelumnya Iron Man sempat tampil di film The Avenger sampai akhirnya dibuat sekuelnya yang ke tiga.
    Iron Man 3 menceritakan pertempuran antara Pemerintahan Amerika dengan segerombolan teroris yang menyebut dirinya sebagai Mandarin. Iron Man berusaha untuk membantu pemerintah untuk menumpaskan teroris tersebut.
    Mandarin bukanlah teroris biasa. Mereka mengubah dirinya dengan manipulasi genetik dengan menyuntikan senyawa tertentu ke tubuhnya. Karna itulah mandarin memiliki kekuatan untuk mengeluarkan panas ribuan derajat selsius yang bisa membakar apapun benda di sekelilingnya. Karna kemampuan itu, Mandarin tidak mudah mati.
    Ada yang sedikit berbeda di film ini. Jika sebelumnya Tony hanya berkelahi dengan baju besinya, kini ada adegan yang mempertontonkan Tony bertarung tanpa menggunakan baju besinya. Dia mencoba bertarung melawan Mandarin. Tapi karna kemampuannya sebagai manusia biasa sedangkan Mandarin mempunyai kekuatan super, maka Tony mencoba menghindar dalam pertarungan tersebut.
   
Dalam film ini ada beberapa teknologi baru yang dimiliki Tony Stark. Teknologi pertama adalah kemampuan untuk mengendalikan baju besinya dari jarak jauh. Kini dia bisa bertempur tanpa harus berada di dalam baju besi tersebut, tapi cukup dengan mengendalikannya dari jarak jauh dengan Connected Eye Glasses: sebuah alat berupa kacamata yang mengontrol baju besinya dari jarak jauh.
    Jika di Iron Man 1 dan 2 Tony Stark harus melepas baju besinya di laboratoriumnya, kini di Iron Man 3 ia tidak perlu menuju laboratoriumnya untuk melepas baju besinya. Kini baju besinya bisa dilepas dimanapun dia berada. Selayaknya sebuah kendaraan yang bisa ‘diparkir’ dimanapun pengemudinya ingin memarkirkannya.
    Banyak adegan action yang menegangkan sehingga membuat para penonton tidak ingin melewatkan satu detikpun adegan tersebut. Salah satunya adalah ketika Mandarin menyerang kediaman Tony Stark dengan roket helikopter sehingga hancur lebur semua yang ada di dalamnya, termasuk laboratorium dan baju-baju besinya.
    Di akhir cerita para penonton banyak yang tidak menduga bahwa masih banyak baju besi Tony Stark yang terselamatkan dari serangan Mandarin di kediamannya. Baju-baju besi tersebut tersimpan di ruangan bawah tanah, sehingga tidak hancur ketika penyerangan yang dilakukan Mandarin.
    Puluhan baju besi tersebut aktif dengan kontrol jarak jauh Tony Stark. Tony Stark memerintahkan baju-baju besi tersebut untuk membantunya menyelamatkan Ms. Pots, kekasihnya, yang sedang disekap oleh Mandarin di sebuah pelabuhan.
    Puluhan baju besi Tony Stark bertempur dengan para Mandarin. Adegan pamungkas film ini merupakan yang baling seru untuk di tonton. Begitu bayak baju besi yang berbeda-beda bentuk dan warna yang bergerak secara otomatis untuk membantu Tony menyelamatkan kekasihnya.
    Kekasih Tony yang sudah disekap Mandarin terinfeksi manipulasi genetik akibat disuntik senyawa perubah genetik oleh Mandarin sehingga tubuhnya bukan seperti manusia biasa lagi. Kini keksih Tony dapat mengeluarkan suhu ribuan derajat selsius dari tubuhnya.
    Disaat Tony terdesak oleh Mandarin, kekasih Tony menyelamatkannya secara tiba-tiba. Ia pun bertarung dengan Mandarin dan akhirnya Mandarin mati.
    Bagi lo yang menyukai film aksi seperti ini, gue jamin lo bakal terpuaskan dengan Iron Man 3. Bukan cuma sekedar adegan tempurnya yang seru, tapi juga lo diajak berimajenasi dengan teknologi-teknologi mutakir dalam Iron Man 3. Film ini juga dilengkapi beberapa adegan lucu khas Tony Stark yang membuat penonton tertawa. Ini adalah sebuah film yang cerdas, sedap di mata, dan memiliki sisi humor. Wajib tonton!
    

Nb: Gambar yang terakhir enggak perlu diperhatikan.