Kali ini gue mau nge-review blog Catatan Kecil Seorang Permaisuri. Sebenernya gue enggak biasa nge-review sebuah produk, atau blog seperti ini, tetapi karna ini adalah Give Away yang berhadiah pulsa sampe 50 ribu, so gue bela-belain ngebuat review, hahah.
Iyah, menurut gue sebagai mahasiswa yang hidup pas-pasan, pulsa adalah sesuatu yang sangat berharga. Kalo nantinya gue menang dan mendapatkan pulsa 50 rb, gue bakal seneng banget. Itu artinya gue bisa jajan selama sebulan kedepan. Gue enggak harus puasa seminggu full karna enggak ada uang jajan. Huhu, *srott*
Semoga Si Permaisuri iba mendengar curhatan gue ini. #Modus
Semoga Si Permaisuri iba mendengar curhatan gue ini. #Modus
Untuk me-review tentunya gue mesti punya info cukup dan akurat. Karna alasan itulah, akhir-akhir ini gue memantau blognya. Gue berasa menjadi stalker-nya blog si Permaisuri. Tapi enggak papalah nge-stalking-in Si Permaisuri, daripada stalking mantan gebetan gue yang uda jadian sama orang laen, cuma bikin nyesek, huhu.
Well, ada beberapa poin yang pengin gue bahas disini.
a. Visual Blog
Enggak dipungkiri design visual sebuah blog menjadi hal yang penting bagi blog itu sendiri. Dan yang gue liat di blognya SI Permaisuri ini didominasi dengan warna pink yang sedikit ke-ungu-ungu-an. Menurut gue ini memperlihatkan betapa unyu-nya Si Permaisuri. Gue bisa menebak bahwa Si Permaisuri suka dengan warna pink atau ungu. #Yaiyalah!
Selain itu, enggak tau kenapa gue suka dengan header blognya. Tampilannya abstrak dan enggak formal. Gue suka dengan gaya ini. Di mata gue, kesan yang berantakan itu menunjukan sisi casual seseorang.
b. Konten Blog
Setelah gue perhatikan, hampir keseluruhan isi blog ini menceritakan pengalaman hidup Si Permaisuri. Dari pengalaman cintanya kayak postingannya yang berjudul Setahun yang Lalu, lalu tentang pertemanan kayak Type Teman yang Saya Hindari, dan kejadian enggak jelas tapi penting kayak SMS Minta Pulsa. Selain itu ada juga postingan tentang opininya seperti Aturan Mesti Diturutin Apa Dilanggar?, serta tips-tips ala Permaisuri seperti Bagaimana Cara Orang Melepas Kita? Dan Me VS Galau.
Kalo diperhatikan, gaya menulis Si Permaisuri menggunakan gaya informal. Iyah, gaya bahasa enggak baku yang santai. Menurut gue gaya seperti ini pas banget dengan isi tulisan di blognya yang bertema pengalaman pribadi. Gue bisa bayangin betapa kakunya kalo tulisan pengalamn pribadi tapi menggunakan bahasa formal. So, that’s good for you, Permaisuri!
Oya, salah satu yang ngebuat blog Si Permaisuri ini berbeda adalah dia menggunakan Bahasa Jerman di beberapa bagian blognya, seperti: Über mich, yang artinya tentang saya. Awalnya gue bingung, tetapi setelah gue telusuri ternyata itu Bahasa Jerman. Gue sendiri, karna gue orang sunda, gue pengen menggunakan Bahasa Sunda di blog gue, cuman sampe sekarang belum ada layanan seperti itu.
c. Suggestion
Secara keseluruhan blog Si Permaisuri ini bagus, mengalir, santai, dan enak untuk dibaca. Walaupun begitu, gue punya beberapa saran buat Si Permaisuri.
Gue menemukan perbedaan penggunaan kata ganti orang pertama disini. Hampir seluruh artikel di blog Si Pemaisuri menggunakan ‘Saya,’ tapi pada artikel Setahun yang Lalu. Si Permaisuri menggunakan ‘Aku.’
Banyak orang enggak mempermasalahkan ini, tapi menurut gue ini penting. Menurut gue sebuah blog itu mesti punya identitas dan ciri khas yang mendasar, salah satunya penggunaan kata ganti orang pertama. Menurut gue sebuah blog bakal kehilangan identitasnya dan cenderung labil kalo berubah-ubah kata ganti yang dia gunakan, kadang ‘Aku,’ kadang ‘Saya,’ atau kadang ‘Gue,’ hehe. Hm... itu pendapat gue aja sih.
So, itu tadi re-view gue tentang Catatan Kecil Seorang Permaisuri. Apapun yang gue tulis di sini semata-mata adalah opini gue. Terutama suggetion yang gue berikan tadi. Gue juga yakin, kontestan Give Away yang lainnya juga ngasih masukan yang beragam. Jadi, saran gue, Si Permaisuri mesti menjadi dirinya sendiri. Setiap masukan yang diterima jangan ditelan bulat-bulat, termasuk suggetion gue tadi. Selama lo nyaman dengan gaya lo di blog, kenapa enggak? Toh, itu semua sekedar saran. Semuannya dikembalikan ke diri lo!
Well, the important thing to do is to be your self in your own blog, your own world.
a. Visual Blog
Enggak dipungkiri design visual sebuah blog menjadi hal yang penting bagi blog itu sendiri. Dan yang gue liat di blognya SI Permaisuri ini didominasi dengan warna pink yang sedikit ke-ungu-ungu-an. Menurut gue ini memperlihatkan betapa unyu-nya Si Permaisuri. Gue bisa menebak bahwa Si Permaisuri suka dengan warna pink atau ungu. #Yaiyalah!
Selain itu, enggak tau kenapa gue suka dengan header blognya. Tampilannya abstrak dan enggak formal. Gue suka dengan gaya ini. Di mata gue, kesan yang berantakan itu menunjukan sisi casual seseorang.
b. Konten Blog
Setelah gue perhatikan, hampir keseluruhan isi blog ini menceritakan pengalaman hidup Si Permaisuri. Dari pengalaman cintanya kayak postingannya yang berjudul Setahun yang Lalu, lalu tentang pertemanan kayak Type Teman yang Saya Hindari, dan kejadian enggak jelas tapi penting kayak SMS Minta Pulsa. Selain itu ada juga postingan tentang opininya seperti Aturan Mesti Diturutin Apa Dilanggar?, serta tips-tips ala Permaisuri seperti Bagaimana Cara Orang Melepas Kita? Dan Me VS Galau.
Kalo diperhatikan, gaya menulis Si Permaisuri menggunakan gaya informal. Iyah, gaya bahasa enggak baku yang santai. Menurut gue gaya seperti ini pas banget dengan isi tulisan di blognya yang bertema pengalaman pribadi. Gue bisa bayangin betapa kakunya kalo tulisan pengalamn pribadi tapi menggunakan bahasa formal. So, that’s good for you, Permaisuri!
Oya, salah satu yang ngebuat blog Si Permaisuri ini berbeda adalah dia menggunakan Bahasa Jerman di beberapa bagian blognya, seperti: Über mich, yang artinya tentang saya. Awalnya gue bingung, tetapi setelah gue telusuri ternyata itu Bahasa Jerman. Gue sendiri, karna gue orang sunda, gue pengen menggunakan Bahasa Sunda di blog gue, cuman sampe sekarang belum ada layanan seperti itu.
c. Suggestion
Secara keseluruhan blog Si Permaisuri ini bagus, mengalir, santai, dan enak untuk dibaca. Walaupun begitu, gue punya beberapa saran buat Si Permaisuri.
Gue menemukan perbedaan penggunaan kata ganti orang pertama disini. Hampir seluruh artikel di blog Si Pemaisuri menggunakan ‘Saya,’ tapi pada artikel Setahun yang Lalu. Si Permaisuri menggunakan ‘Aku.’
Banyak orang enggak mempermasalahkan ini, tapi menurut gue ini penting. Menurut gue sebuah blog itu mesti punya identitas dan ciri khas yang mendasar, salah satunya penggunaan kata ganti orang pertama. Menurut gue sebuah blog bakal kehilangan identitasnya dan cenderung labil kalo berubah-ubah kata ganti yang dia gunakan, kadang ‘Aku,’ kadang ‘Saya,’ atau kadang ‘Gue,’ hehe. Hm... itu pendapat gue aja sih.
So, itu tadi re-view gue tentang Catatan Kecil Seorang Permaisuri. Apapun yang gue tulis di sini semata-mata adalah opini gue. Terutama suggetion yang gue berikan tadi. Gue juga yakin, kontestan Give Away yang lainnya juga ngasih masukan yang beragam. Jadi, saran gue, Si Permaisuri mesti menjadi dirinya sendiri. Setiap masukan yang diterima jangan ditelan bulat-bulat, termasuk suggetion gue tadi. Selama lo nyaman dengan gaya lo di blog, kenapa enggak? Toh, itu semua sekedar saran. Semuannya dikembalikan ke diri lo!
Well, the important thing to do is to be your self in your own blog, your own world.
waaaah...makasih ya udah ikutan...tunggu pengumumannya~
ReplyDeletebtw, warna favoritku tuh sebenernya biru. heheheeee...cuma buat barang-barang dan blog, aku lebih milih warna pink atau ungu, lebih bisa memncarkan sisi feminimku soalnya.heheheee...
oia,aku emang make 'aku' buat postingan yang sengaja aku alamatkan buat seseorang. tapi kalo buat umum aku tetep pake 'saya'
sekarang udah berubah tuh blognya permaisuri ... udah unyuu2 jadi pink... headernya menurutku kebesaren tuh
ReplyDelete