Friday 25 December 2015

Enaknya Jadi Orang Kaya

Share it Please


Kalo ada orang yang nanya apa cita-cita gue, simple jawabannya: gue pengen jadi orang kaya. Keinginan gue ini bukan tanpa alasan. Yang gue lihat, orang kaya hidupnya enak banget. Sepertinya mereka bisa menikmati hidup lebih berkualitas dari orang yang biasa-biasa ajah, atau bahkan orang miskin.

Di mata gue, orang kaya punya banyak kelebihan dibanding orang miskin. Walaupun semua orang pasti pengen jadi kaya, tapi alasan gue pengen jadi kaya karna dengan dasar pemikiran berikut:

Besar Peluang Masuk Surga

Orang kaya masuk surga tuh gampang sebenernya. Mereka bisa beribadah dengan berbagai bentuk. Mereka bisa ibadah seperti sholat dengan gampang. Dengan harta berlimpah yang mereka punya, mereka bisa beli rumah yang dekat banget dengan mesjid. Kalo mau, mereka juga bisa bangun rumah di halaman mesjid. Bahkan, kalo memang mereka mau, mereka bisa tinggal di dalam mesjid, jadi marbot.

Orang kaya juga bisa puasa dengan enak. Menu berbuka dan sahurnya mereka bisa membeli makanan yang sehat. Dengan duit yang mereka punya, mereka bisa makan makanan organik yang notabene berharga muahal. Kalo enggak suka makanan organik, mereka bisa beli makanan apapun yang mereka suka dengan duit banyak yang mereka punya. Dengan demikian, mereka jadi lebih semangat puasa.

Dengan duit yang mereka punya juga, mereka bisa ibadah yang menggunakan duit dengan leluasa. Mereka bisa berangkat umroh puluhan kali. Bahkan, jumlah umroh mereka bisa melebihi banyaknya umur mereka sekarang. Mereka juga bisa memberangkatkan tukang bubur naik haji. Bahkan mereka juga bisa memberangkatkan tukang cukur naik haji, tukang parkir alfamart naik haji, tukang bohong-yang-bilangnya-aku-mau-fokus-kuliah-dulu-tapi-tahunya-malah-jadian-sama-temen-sendiri juga naik haji. Entah berapa pahala yang akan dia dapat dari semua ibadah berangkatin haji itu.


Selain itu, mereka bisa dengan leluasa sodaqoh ke sanak saudara sepuasnya. Membiayai sekolahnya, sampai... membiayai acara pernikahannya.

Pokoknya, dengan duit banyak yang mereka punya, mereka bisa ibadah semaunya mereka. Semua kesempatan ibadah yang mereka punya, bisa mereka manfaatkan dengan maksimal.

Coba kalo kita lihat orang miskin. Mau berangkat umroh aja berharap hadiah umroh gratis kopi ABC. Sedih kan.

Selalu Benar

Orang kaya mah hidupnya selalu benar di mata orang. Enak deh pokoknya. Karna hartanya itu, mereka bisa menumbuhkan rasa percaya diri yang tinggi.

Jadi orang kaya mau males-malesan hidupnya juga enggak papa. Wajar udah punya banyak harta, ngapain lagi kerja keras. Orang sekitar yang melihat juga paling ngomong dalem hati begini, “Dasar orang kaya. Kerjannya males-malesan. Tapi, wajar sih males. Namanya juga orang kaya.”

Pada akhirnya, orang lain memaklumi sifat males orang kaya.

Coba kalo orang miskin yang males-malesan, yang ada orang bilang begini, “Dasar lo. Udah hidup lo melarat, kerjaan lo males-malesan. Pantes hidup lo susah. Hidup enggak guna lo! Nyusahin orang kerjaannya! BANGSAT. KAGAK TAHU DIUNTUNG.”

Nah, serem kan kalo jadi orang miskin terus males-malesan hidupnya.

Sedangkan, orang kaya yang hidupnya rajin, selalu bangun sebelum adzan subuh terus enggak tidur lagi, dan sesudah makan piringnya langsung dicuci sendiri, mereka akan menuai pujian tak terhingga.

Seperti ini, “Ya ampun, itu orang udah kaya, hidupnya rajin pula. Salut gue sama dia. Coba aja anak gue belum hamil diluar nikah sama si miskin dan pemalas ntu, udah gue jodohin sama dia.”

Nah, lihat kan? Orang kaya kalo ngelakuin apapun, selalu dipuji. Minimal, enggak dimaki-maki.

Selain rajin, orang kaya juga enggak masalah kalo hidupnya jauh dari tuntunan agama. Yang orang lain bilang paling begini, “Itu orang enggak solat, enggak puasa. Dasar orang kaya. Orang tuanya enggak ngedidik agama sih ke anaknya. Hih!”

Cuma itu tanggepannya. Yang jadi sasaran opini masyarakat cuma orang tuanya yang salah ngedidik. Coba kalo orang miskin terus kerjaannya selalu maksiat. Yang orang bakal bilang ya kayak gini, “Ya ampun tong, bangun woy, mandi junub terus sholat subuh cepet!! Hidup elo udah sengsara karna miskin, di akherat lo mau sengsara lagi di neraka? Kesian hidup lu tong. INSYAF LU. INSYAF!”

Coba kalo orang kaya, terus rajin ibadah. Orang bakal bilang, “Ya ampun. Itu orang udah mah kaya, rajin sholat, rajin ke pengajian, jenggotnya panjang pula. Duuhh, di dunia dapet nikmat, di akherat dapet rahmat.”

See? Orang kaya selalu benar ngelakuin apapun.

Bisa Sekolah Yang Tinggi

Maksud gue di sini bukan berarti belajar di gedung bertingkat yang tinggi, tapi maksud gue adalah bisa belajar sampai ke jenjang pendidikan yang paling tinggi.

Orang kaya mah enak, mau kuliah di kampus besar juga enggak perlu ikut test susah. Mereka bisa ikut jalur khusus dengan ngeluarin duit mereka. Walaupun otak mereka tengkurep, mereka bisa kuliah di kampus top.

Buat gue enggak masalah sih kalo seorang mahasiswa dengan tingkat kecerdasan yang nyungsruk gitu tapi bisa kuliah di kampus yang dihuni orang-orang cerdas. Itu adil kok menurut gue. Selama mahasiswa itu emang punya kemauan untuk kuliah di kampus besar itu, walau otaknya minus, gue percaya, dia bisa dapet pelajaran yang berharga di sana. Menurut gue dia pantes kuliah di sana, walau endingnya IPK-nya jauh di bawah anak-anak pinter yang menurut orang lebih pantas kuliah di kampus itu.

Dengan pemikiran begitu, gue beranggapan orang kaya pasti pendidikannya terjamin. Karna itu, beruntung banget jadi orang kaya. Gue pengen anak gue kelak kuliah di kampus besar. Dengan nama kampus yang besar, dia pasti akan punya pengalaman yang besar juga. Orang-orang yang dia hadapi pasti memiliki berbagai background kehidupan. Dari situ anak gue kelak bisa belajar.

Sebaliknya, gue prihatin sama orang miskin. Mereka jarang mendapatkan pendidikan yang layak. Pemerintah cuma ngasih beasiswa untuk orang miskin yang berprestasi doang. Sedangkan orang miskin lainnya, yang dinaggap “bodoh” juga kan berhak atas pendidikan. Sadar enggak sih, terkadang yang diperbaiki itu lah yang menjadi terbaik. Iyah, itu berarti terkadang yang “bodoh” yang dididik lah yang menjadi terbaik.

Gue berfikir kenapa di Indonesia masih terjadi banyak tindak kriminal, banyak tawuran warga, banyak ilmu santet berterbaran. Sadar enggak sih, para pelaku itu semua adalah yang memiliki pendidikan trakhir cuma sampai SMA/SMK, SMP, atau bahkan SD. Ini bukan berarti gue merendahkan tingkat pendidikan itu ya.

Gue cuma berfikir, coba kalo mereka kuliah sampai S1, S2, bahkan S3. Gue percaya pola fikir mereka enggak lagi sama. Mereka akan berfikir ilmiah karna dituntut mengerjakan skripsi, thesis, dan desertasi. Dengan demikian, enggak ada lagi tindakan santet atau ilmu hitam. Selain itu, mereka akan mengerti politik dan sistem pemerintahan sehingga enggak ada lagi tindak kriminalitas atau tawuran warga. Emang sih ini enggak nyambung. Apa hubungannya coba kriminalitas dengan sistem politik. Tapi yaudah sih, gue udah mulai ngantuk nulis ini.


Well, sekian penjabaran gue. Itu lah kenapa gue pengen jadi orang kaya. Pokoknya gue harus jadi orang kaya. Harus!!

10 comments:

  1. Kalo mau jadi orang kaya kuncinya cuman dua: doa dan usaha. Doa tanpa usaha sama aja bohong, usaha tanpa doa juga akan sia2. Tuhan mau kita tetap dalam keadaan berusaha sambil mengingat dia~

    ReplyDelete
  2. haha benar juga, aku juga pengen jadi orang kaya. siapa si yg gak mau kaya wwkwk

    ReplyDelete
  3. seru lagi bisa jadi orang kaya dengan cara "dari bawah" bro. maksud saya, pertamanya ngga punya apa - apa. tapi dengan usaha dan kegigihan, bisa menjadi kaya. karena orang yang awalnya emang udah kaya, jarang yang bisa bersyukur. sekali lagi saya bilang jarang lhoo, bukannya nggak ada hehe. semoga cita - citamu menjadi kaya bisa kesampean bro, kaya materi dan kaya hati. Semangat :D :D

    ReplyDelete
  4. gue setuju banget yang ini..
    tapi lebih enak klo kaya dari hasil keringat sendiri bukan dari harta warisan.

    Coba aja liat orang kaya indonesia yang kaya dari harta warisan sama yang berjuang dari nol. Pasti lebih dianggap and terkenal yang dari nol kan???

    ReplyDelete
  5. Iya juga ya kalau udah kaya jadi marbot asik deh. mau ibadah jadi dekat gitu hahaha

    Bener katamu ga, kalau orang kaya memang bisa umroh lebih banyak daripada jumlah umurnya. Kita mah kalau mau umroh ya kalau nggak dapat dari kopi ABC, ya dari kuis berhadiah di TV -__-

    Mudah mudahan kita jadi kaya ya ga..

    ReplyDelete
  6. Kalo ditanya cita cita aku apa, ya sama ... jadi orang kaya. Hidup lebih baik dari hari ini. Tapi mudah mudahan jadi kaya nya ga bikin gila kekayaan ya. Bangak duit mau banget, tapi gaya hidup ga hedon hedon amat lah yesss.

    ReplyDelete
  7. Hehehek. Lucu nih, Ga.

    Sebenernya kamu mau jadi orang kaya apa orang kocak sih? :D

    ReplyDelete
  8. bner jg sih klo jd org kaya besar pluang msuk surganya. tp besar jg pluang nerakanya lho...

    ReplyDelete
  9. Kalau pengen jadi orang kaya, kuncinya cuma satu, jangan jadi orang miskin. Syuuuper!

    ReplyDelete

Profil Penulis

My photo
Penulis blog ini adalah seorang lelaki jantan bernama Nurul Prayoga Abdillah, S.Pd. Ia baru saja menyelesaikan studinya di bidang Pendidikan Bahasa Inggris. Ia berniat meneruskan studinya ke jenjang yang lebih tinggi untuk memperdalam ilmu Pendidikan Bahasa Tumbuhan, namun sayang belum ada universitas yang membuka jurusan tersebut. Panggil saja ia “Yoga.” Ia adalah lelaki perkasa yang sangat sayang sekali sama Raisa. Di kamarnya banyak sekali terpajang foto Raisa. Sesekali di waktu senggangnya, ia mengedit foto Raisa seolah-olah sedang dirangkul oleh dirinya, atau sedang bersandar di bahunya, atau sedang menampar jidatnya yang lebar. Perlu anda tahu, Yoga memiliki jidat yang lebar. Karna itu ia sering masuk angin jika terlalu lama terpapar angin di area wajah. Jika anda ingin berkonsultasi seputar mata pelajaran Bahasa Inggris, atau bertanya-tanya tentang dunia kuliah, atau ingin mengirim penipuan “Mamah Minta Pulsa” silahkan anda kirim pesan anda ke nurulprayoga93@gmail.com. Atau mention ke twitternya di @nurulprayoga.

Find My Moments

Twitter